Share

17. Reaksi Tak Terduga

Tanpa ekspresi apa pun. Baik dari Vana atau dari seseorang yang berdiri di pembatas balkon. Tinggi menjulang dengan raut wajah yang datar, khas sekali Tuan Muda Arogan itu. Vana tak berkedip, entah mengapa selalu terpesona pada tatapan sang tuan muda secara tak sadar tentunya.

Fandra sendiri diam, pandangannya menatap Vana yang berada di lantai bawah. Sunyi, hanya terdengar suara mesin AC atau alat elektronik lain yang berada di ruangan itu. Sorot mata yang tajam menusuk tapi kosong itu seolah menghipnotis Vana untuk diam di tempatnya.

“Bagaimana ini?” bisik Nina khawatir. Tapi Asisten Pelayan Diara hanya diam, mengangkat tangannya untuk memberi isyarat agar mereka diam.

Rupanya Fandra tak sendiri, muncul Arvan tak lama kemudian dan mendapati Vana di bawah sana. Senyum jahilnya hadir di wajah.

“Halo gadis kecil,” sapanya dengan suara baritonnya yang memantul-mantul di ruangan itu menyadarkan Vana dari diamnya.

Arvan melambaikan tangannya antusias bahkan tak menggubris tatapan tajam n
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status