Share

Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya
Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya
Author: muktipuji90

Kejutan

Author: muktipuji90
last update Last Updated: 2023-07-20 23:41:49

Bab 1

Bu. Pokoknya Ana mau pesta pernikahan Ana harus mewah! karena teman-teman Ana dan Mas Rendi semuanya orang penting," terang Ana saudara kembarku. 

"Iya sayang. Tapi masalahnya Ani adikmu tidak mau resepsi pernikahannya diadakan di gedung. Dia maunya dirumah saja," jawab Ibu. 

Kami saudara kembar identik, Aku Ani dan Kakakku Ana. Wajah kami sama persis hanya saja nasib kami yang berbeda. Bisa dibilang Kakak lebih beruntung dari pada aku. Dia lebih disayang Ibu mungkin karena Kak Ana lebih pandai, lebih mapan dalam karirnya dan calon suaminya pun orang berpendidikan. 

Berbeda dengan diriku yang hanya wanita biasa saat sekolah dulu tidak pernah mendapatkan peringkat, sedangkan Kak Ana dia selalu mendapatkan peringkat sekolah 1,2 atau 3. Itu yang membuat aku selalu dibanding-bandingkan dengannya. Kak Ana bekerja di sebuah perusahaan besar, begitu pula calon suaminya Mas Rendi dia juga sebagai Manager Marketing disebuah perusahaan yang sama dengan calon suamiku bekerja. Bedanya Mas Andi disana hanya seorang supir pribadi pemilik perusahaan.

Kami akan menikah bersama minggu depan. Karena Almarhum Bapak pernah berpesan agar pernikahan kami digelar bersama jangan sampai ada yang mendahului. Tapi Kak Ana minta resepsi pernikahannya diadakan di gedung. Sedangkan aku uang dari mana untuk ikut andil resepsi pernikahan di Gedung? 

"Kak. Aku gak ada uang untuk ikut membayar resepsi pernikahan di Gedung," terangku. 

"Kalau bukan karena permintaan Almarhum Bapak aku juga sudah menikah dari dulu, nunggu kamu ngumpulin uang mah kapan sampainya? kalau kamu gak ada uang ya sudah kamu ijab saja dirumah! gak usah pakai resepsi segala digedung,"

"Iya Kak. Aku ijab kabul saja sudah cukup ko gak perlu ada pesta pernikahan," ungkapku. 

"Terserah. Bikin malu keluarga saja. Makanya kamu cari suami tuh yang kaya seperti Mas Rendi punya jabatan! calon suami sebagai supir pribadi aja dibanggain," cerca Kak Ana.

Akupun terdiam mendengar penghinaan dari Kak Ana, karena percuma saja aku selalu kalah bila berdebat dengannya. 

****

[Assalamuallaikum Ani.] sapa Mas Andi diseberang telepon. 

[Wallaikumsalam Mas.] jawabku. 

[Ani. Nanti malam kamu ikut Mas ya! ke acara tasyakuran perusahaan tempat Mas bekerja.] ajak Mas Andi. 

[Tapi Ani malu Mas. Disana pasti banyak orang-orang penting.]

[Gak usah malu De. Kita semua sama di mata Allah.] ucap Mas Andi yang selalu membuat hatiku tenang. 

[Baik Mas.]

****

Malam itupun telah tiba Mas Andi datang kerumah untuk menjemputku. Ia datang menggunakan motor miliknya. Sesampainya didepan rumah kulihat dari balik tirai jendela kamar ia berpapasan dengan Mas Rendi calon suami Kak Ana yang kebetulan juga mau menjemputnya. 

Tatapan Mas Rendi begitu sinis terhadap Mas Andi, memang mereka walau bekerja dalam satu tempat tapi tidak pernah saling mengobrol. Mungkin karena jabatan Mas Rendi lebih tinggi jadi dia angkuh. 

"Kamu diundang juga Ndi keacara tasyakuran Bos?" tanya Mas Rendi. 

"Iya Ren," jawab Mas Andi singkat. 

"Oh. Paling juga nanti kamu disana suruh melayani para tamu," ungkap Mas Rendi menghina. 

Mas Andi kulihat ia hanya tersenyum tipis pada Mas Rendi. Karena sudah biasa ia selalu dihina olehnya. 

"Ayo Mas kita berangkat!" ajak Kak Ana pada calon suaminya.

Mereka berangkat terlebih dahulu menggunakan mobil Mas Rendi. Tanpa menawarkan kami untuk pergi bersama ke tempat acara, padahal tujuan kami sama. Aku dan Mas Andi menyusul menggunakan motor. 

Sesampainya disana Mas Andi terus menggandeng tanganku untuk masuk kedalam sebuah Gedung dengan dekorasi yang sangat mewah. Banyak pasang mata yang memandangku, entah karena penampilanku atau hanya perasaanku saja? tapi Mas Andi tidak menggiraukannya. Dia terus berjalan diatas karpet merah yang terbentang diatas lantai. Hingga kami sampai di depan sebuah panggung. 

Tepat diatas panggung ada seseorang yang sedang berbicara karena acara sudah dimulai dan kami terlambat. Kini giliran pembicara memberikan sambutan kepada pemilik perusahaan yang umurnya diperkirakan tidak jauh berbeda dengan almarhum ayahku sekitar kurang lebih 60 tahun.

"Selamat Malam. Terima kasih untuk para tamu undangan yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir diacara tasyakuran perusahaan. Tanpa basa-basi saya akan mengumumkan perihal kepemilikan perusahaan yang akan saya alihkan pada anak saya yaitu Andi Wijaya," ungkap pemilik perusahaan. 

"Mas bukannya itu namamu?" tanyaku kaget. 

Mas Andi hanya tersenyum lalu berjalan menggandengku untuk naik keatas panggung. Seketika semua mata tertuju pada kami dengan penuh rasa heran.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Berkumpul kembali

    Bab 26Part ini mengandung bawang, mohon siapkan tisu.Ruang IGD yang seharusnya sunyi senyap kini berubah menjadi gaduh. Ana terus berteriak mengusir saudara kembar yang berusaha menenangkan dirinya. Sekuat apapun Ana disaat kondisinya seperti ini dia tidak bisa lari kabur dari Rumah Sakit itu.Ani mencoba mendekati tubuhnya sedekat mungkin dengan Ana. Sebisa mungkin ia tepiskan rasa canggung terhadap Kakaknya. Dipeluknya tubuh yang berbalut kain berwarna biru, baju ciri khas pasien Rumah Sakit. Tak ada respon balik dari tubuh yang terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit."Kak Ana tenang dulu ya Kak! Kakak lagi sakit gak boleh banyak gerak. Izinkan aku tetap disini untuk menemani Kakak," ungkap Ani dengan lembutnya.Perlahan Ana mulai tenang dalam pelukan saudara kembarnya. Ia menangis tersedu, Ani merasakan betapa berat beban yang Kakaknya tanggung saat ini. Sampai ia harus berada di titik terendahnya.Andi yang sempat mendengar teriakan dari ruang IGD merasa takut jikalau terjadi se

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Percobaan Bundir

    Bab 25Mobil hitam yang hanya berpenumpang dua orang itu melaju dengan kencang. Menembus gelapnya malam di tengah-tengah keheningan jalanan yang dilewatinya."Mas. Kalau kamu cape dan ngantuk biar gantian aku saja yang nyetir," tawar Ani. Kali ini mereka berdua pergi tanpa didampingi seorang supir."Gak kok De. Lebih bahaya lagi jika kamu yang nyetir dalam keadaan gelisah kaya gini," tolak Andi " kamu lebih baik bantu baca maps biar kita cepat sampai!" pinta Andi.Ani mengangguk lesu. Sesungguhnya dia sudah tidak mau lagi berurusan dengan saudara kembarnya. Tapi saudara tetap saudara dia tidak mungkin tega membiarkan Kakak kandungnya sendiri dalam keadaan terpuruk.Kurang lebih hampir dua jam mereka melangsungkan perjalanan. Dari jarak dua ratus meter Ani melihat gedung Rumah Sakit yang dituju.Tibalah mereka di depan Rumah Sakit yang polisi itu sebutkan. Andi mencari tempat yang masih kosong untuk parkir. Karena rupanya Rumah Sakit sedang banyak pasien, terlihat dari kondisi parkira

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Karma

    Bab 24Dalam sekejap semuanya berubah. Seketika. Ana yang tadinya bergelimang harta mendadak menjadi gelandangan. Dia diusir oleh Yulia dari rumah yang diberikan oleh Bagas. Satu-satunya yang tersisa hanya pakaian yang ia kenakan. Semua yang Ana punya di dalam rumah itu dirampas oleh Yulia, karena apa yang Bagas punya berasal dari Yulia. Dia hanya menumpang hidup pada istrinya yang kaya raya. Jangankan untuk melindungi Ana, untuk membela dirinya sendiri saja Bagas sudah tidak mampu karena sudah tertangkap basah mengkhianati istrinya."Pak. Usir dua orang ini dari rumah saya!" perintah Yulia kepada Security yang berjaga di rumahnya."Ta - tapi Bu," Security itu enggan menjalankan perintah Yulia, karena selama ini dia bekerja dengan Bagas."Pak. Cepat usir mereka! apa Bapak mau saya pecat juga?" gertak Yulia."Baik Bu" "Maaf Pak, Bu. Sebaiknya Bapak dan Ibu keluar dari sini!" ucap Security menyeret tangan Bagas."Lepas! saya bisa jalan sendiri"bentak Bagas."Mas. Kamu lakuin sesuatu

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Balasan untuk Ana dan Bagas

    Bab 23[Hallo. Yulia] sapa Ani. [Sudah punya nyali kamu ya berani video call. Mana suamiku?] gertak Yulia. [Kamu mau lihat suamimu?][Tidak usah banyak basa-basi kamu wanita penggoda! cepat beritahu dimana kamu sembunyikan suamiku!] cerca Yulia dalam telepon. Begitu bencinya Yulia terhadap Ani yang dia tuduh sebagai penghancur rumah tangganya. [Tenang dulu! setelah ini kamu bisa menarik semua tuduhanmu terhadapku] ujar Ani. Diarahkannya kamera handphonetepat dihadapan suami Yulia. Yang sedang menggandeng tangan Ana, tanpa sepengetahuannya. [Mas Bagas] seru Yulia berteriak memanggil nama suaminya, tapi percuma saja suaminya tidak mendengarnya. [Kamu lihat sendiri kan dia baik-baik saja][Dasar kamu pelakor tidak tahu diri] maki Yulia. [Kamu lihat dulu siapa perempuan yang digandeng suamimu, sebelum menuduhku sembarangan!] Ani memperlihatkan bagas sedang menggandeng tangan Ana melalui video call nya. Perlahan kamera diarahkan tepat di hadapan mereka berdua, tak lupa Ani memperbe

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Profesi baru Ana

    Bab 22Wanita yang bergaun hitam diatas lutut dan tanpa lengan. Sangat familiar paras wajahnya, walau di balut make up yang super tebal. Dengan rambut diujungnya yang bergelombang tetap membuat Ani bisa mengenali saudara kembarnya. Ternyata benar kalau wanita yang turun dari mobil mewah itu ialah Ana Kakaknya. Ani membuka pintu mobil bermaksud menemui Ana tapi dicegah oleh Andi. "Sabar De! Kita jangan keluar sekarang!" perintah Andi. "Tapi Mas. Aku sudah gak sabar pengen paksa Kak Ana pulang,""Kamu kan sudah janji sama Mas, De. Kalau jangan paksa dia! biar dia memilih kehidupannya sendiri. Lebih baik kita ikuti dulu saja dia sampai masuk kedalam!"Ani terpaksa mengikuti perintah suaminya demi bisa bertemu Ana. "Kita keluar sekarang dan masuk kedalam!" ajak Andi kepada Pak Supri dan Ani. Mereka bertiga diam-diam masuk kedalam club malam. Berjalan beriringan dengan para pengunjung agar tidak dicurigai. Ani yang baru pertama kali datang ketempat macam itu, ia sangat terkejut dengan

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Siapa Yulia?

    Bab 21Dengan parasnya yang cantik seorang wanita muda sedang duduk di lobby perusahaan milik Andi. Dari penampilannya terlihat sekali kalau dia orang berada. Pakaian, sepatu dan tas yang dia kenakan semuanya barang mahal. Hingga banyak pasang mata tertuju padanya, tak sedikit dari mereka yang melihat berbisik-bisik membicarakan wanita yang sedang duduk di sofa berwarna hitam. "Eh Sar. Kamu tau gak? denger-denger wanita yang duduk di sebelah sana, itu istri selingkuhan Bu Ani loh. Dia kesini mau ngelabrak Bu Ani," ungkap salah seorang Receptionist. "Yang benar saja kamu La! Jangan nyebar gosip yang belum jelas kebenarannya. Salah-salah nanti kita yang kena tegur sama Bos. Lagi pula Bu Ani itu orangnya kalem, gak banyak tingkah, baik, lemah lembut. Masa dia selingkuh sama suami orang. Gak mungkin ah," ujar Receptionist satunya. Karena kebetulan disitu ada dua Receptionist yang sedang berjaga. "Belum tentu tau Sar! orang kalem itu di luar sana gak liar,""Sudah Ah. Jangan gibahin ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status