Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya

Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya

Oleh:  muktipuji90  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
26Bab
908Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ana dan ani, mereka adalah saudara kembar yang akan melangsungkan pernikahan secara bersamaan. Namun ada fakta lain bahwa Andi calon suami Ani adalah seorang bos di perusahaan bonafit yang berpura-pura menjadi sopir pribadi di perusahaannya. Ana yang mengetahui hal itu, mendadak ingin menggantikan posisi Ani sebagai calon istri Andi. Akankah Ani dapat mempertahankan Andi dari sikap serakah saudara kembarnya?

Lihat lebih banyak
Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
26 Bab
Kejutan
Bab 1Bu. Pokoknya Ana mau pesta pernikahan Ana harus mewah! karena teman-teman Ana dan Mas Rendi semuanya orang penting," terang Ana saudara kembarku. "Iya sayang. Tapi masalahnya Ani adikmu tidak mau resepsi pernikahannya diadakan di gedung. Dia maunya dirumah saja," jawab Ibu. Kami saudara kembar identik, Aku Ani dan Kakakku Ana. Wajah kami sama persis hanya saja nasib kami yang berbeda. Bisa dibilang Kakak lebih beruntung dari pada aku. Dia lebih disayang Ibu mungkin karena Kak Ana lebih pandai, lebih mapan dalam karirnya dan calon suaminya pun orang berpendidikan. Berbeda dengan diriku yang hanya wanita biasa saat sekolah dulu tidak pernah mendapatkan peringkat, sedangkan Kak Ana dia selalu mendapatkan peringkat sekolah 1,2 atau 3. Itu yang membuat aku selalu dibanding-bandingkan dengannya. Kak Ana bekerja di sebuah perusahaan besar, begitu pula calon suaminya Mas Rendi dia juga sebagai Manager Marketing disebuah perusahaan yang sama dengan calon suamiku bekerja. Bedanya Mas A
Baca selengkapnya
Peralihan Perusahaan
Bab 2Mas Andi menggenggam erat tanganku dan berjalan untuk naik keatas panggung. Aku yang masih bingung apa maksud semua ini? hanya mengekor mengikutinya. "Mas. Apa-apaan ini? aku malu," terangku. Karena banyak pasang mata yang memandang kami, sepertinya mereka yang melihatpun sama herannya denganku. "Bukan apa-apa De hanya sedikit kejutan," jawab Mas Andi yang tak lupa selalu diiringi dengan senyuman yang penuh arti. Kami berdua sudah berada diatas panggung yang menurutku cukup elegan. Mas Andi berdiri disamping kiri seorang Bapak yang tadi telah menyambutnya untuk naik keatas panggung. Aku baru tau ternyata beliau Ayah dari Mas Andi Karena sebelumnya yang ia perkenalkan kepada keluargaku sebagai Orangtuanya adalah Pamannya yang selama ini merawatnya bukan Pak Hadi Wijaya. "Baiklah. Akan saya umumkan sekarang. Saya Hadi Wijaya selaku pemilik perusahaan mulai saat ini menyatakan mengundurkan diri dari perusahaan dan semua aset serta kepemilikan perusahaan saya percayakan semuanya
Baca selengkapnya
Sikap Ana
Bab 3"Kak Ana. Kakak sedang apa disini?" tanyaku padanya. "Eh Ani. Ini aku barusan ngucapin selamat pada Andi. Kamu dari mana saja?"tanya dia dengan penuh basa-basi. Perasaanku sudah mulai tidak enak padahal tadi jelas-jelas aku berpapasan dengannya saat mau ke toilet tapi dia terlihat cuek kepadaku dan masa bodoh. Ini didepan Mas Andi dan orang lain dia terlihat sok akrab dan baik. "Loh kok ini ada dua calon Istri Pak Andi?" tanya salah seorang karyawannya yang bingung melihat aku dan Kak Ana. "Iya Pak mereka saudara kembar, kalau yang ini calon istri saya Ani," ucap Mas Andi yang langsung menggandeng tanganku seraya memperkenalkan aku pada para tamu. "Oh maaf Pak saya kira Mba ini yang calon istri Bapak," jawabnya. Sambil jari tangannya menunjuk ke arah Kak Ana.Kulihat Kak Ana senyum-senyum sendiri ketika Bapak tersebut menyebutnya. Sikap Kak Ana sudah mulai aneh menurutku. "Bukan Pak. Dia Kakak saya, calon istri dari Mas Rendi, salah satu karyawan disini juga," tegasku. "
Baca selengkapnya
Sikap baik Ibu
Bab 4"Bu tau gak? ternyata Andi itu orang kaya yang selama ini hanya menyamar jadi supir," ujar Kak Ana yang sedang berbicara dengan Ibu di kamarnya. Saat itu aku beranjak ke dapur untuk ambil aira minum tidak sengaja mendengar percakapan mereka. "Loh kok bisa? bagaimana ceritanya?" tanya Ibu penasaran. "Panjang Bu ceritanya. Yang jelas sekarang dia pemilik perusahaan tempat Mas Rendi bekerja," "Yang bener kamu Na? kalau begitu berarti calon menantu Ibu orang kaya semua," ungkap Ibu dengan gembiranya. "Serius Bu. Makanya mulai sekarang kita harus baikin si Andi kalau dia datang kemari! suruh dia yang bayarin biaya pernikahan aku dan Ani nanti. Karena aku mau pernikahan kami tetap mewah diadakan di gedung pakai jasa WO ternama yang sudah aku pilih" terang Kak Ana. Aku yang berada dibalik pintu kamar mendengar percakapan mereka segera mengundurkan langkahku takut ketahuan sedang menguping. Ternyata Kak Ana mempunyai rencana untuk memanfaatkan Mas Andi, tapi tak akan kubiarkan itu
Baca selengkapnya
Rencana licik Ana
Bab 5Sesampainya dirumah kulihat mobil Mas Andi belum sampai. Untung saja aku lebih cepat darinya, mungkin dia masih dijalan. Karena tadi begitu aku dapat telepon darinya, aku bergegas menutup Toko untuk pulang lebih cepat takut Mas Andi sampai rumah terlebih dahulu sebelum aku pulang dan Kak Ana mengambil kesempatan disaat tidak ada aku. Aku berlari kecil untuk masuk kedalam rumah berharap bisa membersihkan badanku terlebih dahulu sebelum Mas Andi datang. Karena sudah bener-bener gak nyaman dengan kondisi badan yang berkeringat karena seharian bekerja. Aku terkejut ketika melihat suasana rumah yang sudah rapi dan banyak makanan yang sudah tertata di atas meja makan. Seperti yang ibu katakan tadi pagi beliau ingin mengundang Mas Andi makan malam untuk maksud tertentu.Selesai membersihkan badan aku dikagetkan dengan penampilan Kak Ana yang jauh berbeda dari biasanya. Dia yang biasa berpenampilan feminim kali ini yang dia pakai ialah bajuku kaos dan celana pendek. Walau kami kembar t
Baca selengkapnya
Manipulasi
Bab 6"Ani. Kamu harus bujuk Andi lagi agar Kakakmu bisa ikut menggelar acara resepsi pernikahan di Gedung bersama kalian! pinta Ibu. "Maaf Bu gak bisa. Karena Kak Ana dan Mas Rendi hanya mau enaknya saja tidak mau ikut andil dalam hal ini," terangku. Dari hasil diskusi saat makan malam kemarin Mas Andi tetap kekeh dengan pendiriannya untuk menikah denganku di Gedung milik Ayahnya. Padahal saat itu Ibu meminta agar resepsi di gelar di Gedung pilihan Kak Ana. Karena sudah 30 persen uang Kak Ana masuk untuk uang muka sewa gedung, Wedding Organizer dan lainnya tapi Kak Ana dan Mas Rendi tidak ada uang untuk melunasinya. Ibu meminta Mas Andi untuk membayar semua biayanya untung saja Mas Andi tidak mau ikut campur, karena persiapan pernikahan kami sudah 90 persen hampir selesai tinggal foto prewedding dan undangan saja. "Kalian itu saudara harusnya saling tolong menolong! Kakakmu sudah tidak ada uang lagi untuk melunasi semua biaya pernikahannya," ujar Ibu. "Kan ada Mas Rendi, calon s
Baca selengkapnya
Menggagalkan Rencana Ana
Bab 7Aku kebingungan kemana harus pergi sekarang? bagaimana mungkin aku bisa terkunci ditoilet pasti ada yang sengaja melakukan ini semua. Ingin sekali aku menelepon Mas Andi tetapi ponselku tertinggal di mobil. Uangpun aku hanya pegang sepuluh ribu yang tertinggal di saku celana. Apalagi perjalanan untuk menuju ke lokasi prewedding masih cukup jauh tidak mungkin aku harus jalan kaki kesana, lebih baik aku pulang terlebih dahulu karena jaraknya belum terlalu jauh dari rumah. Dengan uang sepuluh ribu yang aku punya. Aku memutuskan menghentikan angkutan umum untuk pulang kerumah. ****Pov AuthorSyukurin kamu Ani, aku kunci di toilet. Makanya jangan berani melawan Kakakmu sendiri. Ana tersenyum di dalam mobil ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya kemudian menurunkan kaca jendela mobil dan melemparkan kunci toilet ke jalan raya. Ana bahkan mematikan ponsel Ani agar tidak ada orang yang bisa menghubunginya ataupun menggagalkan rencananya. Bibirnya menyeringai seakan dia sudah merasa me
Baca selengkapnya
Pemerasan
Bab 8Pov AuthorAna akhirnya pulang bersama Rendi. Didalam mobil mereka bertengkar, Rendi tidak menyangka ternyata Ana diam-diam mengkhianatinya. "Ana. Kenapa kamu mendekati Andi sekarang? apa karena dia kaya jadi kamu mau berpaling dariku?" pertanyaan Rendi membuat Ana menatap kepadanya. "jawab Ana! jangan diam saja," ucap Rendi dengan suara lantang. "Kalau iya kenapa? aku begini juga karena kamu gak bisa memenuhi keinginanku Mas. Dulu kamu menyanggupi semua biaya pernikahan kita, tapi kenyataannya apa? hingga saat ini tinggal beberapa hari lagi pernikahan kita kamu belum juga mempersiapkannya. Semua biaya aku yang bayarin. Sedangkan Ani dia beruntung mendapatkan calon suami yang kaya raya apa aja yang diinginkannya dipenuhi oleh Andi, aku iri padanya Mas," ungkap Ana. Ana tak dapat lagi menahan air matanya yang jatuh ke pipi, iapun menangis. "Bagaimana lagi Na uangku belum cukup untuk memenuhi semua permintaan kamu yang terlalu banyak. Kamu pakai dulu tabunganmu nanti kalau ki
Baca selengkapnya
Turun Jabatan
Bab 9Pagi hari saat Andi mendapati telepon dari calon Ibu Mertuanya dia sengaja tidak langsung mentransfer uang tersebut. Ia akan mencari tau dulu kebenarannya dengan menunda untuk memberikan sejumlah uang yang diminta Soimah karena dia tau pasti Ibu Mertuanya akan menghubunginya kembali jika uang tersebut belum di berikannya. "Dini. Tolong panggilkan Rendi suruh masuk ke ruangan saya sekarang!" perintah Andi pada sekertarisnya. "Baik Pak," jawab Dini.Semenjak Andi berada di kantor untuk mengendalikan perusahaan yang diberikan Ayahnya. Sedikit demi sedikit ekonomi perusahaan mulai membaik hingga membuat Ayahnya bangga. "Pak Rendi dipanggil sama Pak Andi diruangan nya!" ucap Dini yang menghampiri Rendi. "Ada apa memangnya?" jawab Rendi. "Maaf kurang tahu Pak," jawab Dini seraya meninggalkan ruangan Rendi. Dengan terpaksa Rendi melangkahkan kaki keruangan Andi. Dia menyelonong masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sikap Rendi terhadap Andi masih saja sama tidak ada rasa ho
Baca selengkapnya
Seserahan Mewah Ani
Bab 10Akhirnya dengan berat hati Soimah rela melepaskan sertifikat rumahnya digadai, untuk memenuhi permintaan Ana. Ia meminjam uang di Bank sebesar 100 juta untuk melunasi semua keperluan biaya pernikahan Ana dengan menjaminkan sertifikat rumahnya tanpa sepengetahuan Ani. Ana sangat bahagia akhirnya hampir semua persiapan pernikahannya selesai. Tetapi hingga menjelang hari pernikahannya Rendi belum juga memberikan uangnya untuk mengganti uang yang dikeluarkan Ana dan Ibunya seperti yang ia janjikan. Rendi selalu berdalih jika dimintai uang oleh Ana. ****Hingga saatnya tiba hari ini keluarga Soimah sudah mulai disibukkan dengan persiapan untuk acara seserahan sikembar Ana dan Ani. Keluarga besar sudah berkumpul untuk menyambut rombongan kedua calon besannya bahkan banyak tetangga yang berkerumun ingin melihat moment langka ini. Saudara kembar yang menikah secara bersamaan.Ana dan Ani masing-masing sudah selesai dirias oleh MUA pilihan mereka sendiri. Ani dengan riasannya yang sof
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status