Share

Peralihan Perusahaan

Author: muktipuji90
last update Last Updated: 2023-07-20 23:48:58

Bab 2

Mas Andi menggenggam erat tanganku dan berjalan untuk naik keatas panggung. Aku yang masih bingung apa maksud semua ini? hanya mengekor mengikutinya. 

"Mas. Apa-apaan ini? aku malu," terangku. Karena banyak pasang mata yang memandang kami, sepertinya mereka yang melihatpun sama herannya denganku. 

"Bukan apa-apa De hanya sedikit kejutan," jawab Mas Andi yang tak lupa selalu diiringi dengan senyuman yang penuh arti. 

Kami berdua sudah berada diatas panggung yang menurutku cukup elegan. Mas Andi berdiri disamping kiri seorang Bapak yang tadi telah menyambutnya untuk naik keatas panggung. Aku baru tau ternyata beliau Ayah dari Mas Andi Karena sebelumnya yang ia perkenalkan kepada keluargaku sebagai Orangtuanya adalah Pamannya yang selama ini merawatnya bukan Pak Hadi Wijaya. 

"Baiklah. Akan saya umumkan sekarang. Saya Hadi Wijaya selaku pemilik perusahaan mulai saat ini menyatakan mengundurkan diri dari perusahaan dan semua aset serta kepemilikan perusahaan saya percayakan semuanya kepada Anak saya Andi Wijaya. Mungkin semua karyawan dan staff yang saya hormati masih bingung dengan pernyataan yang saya sampaikan. Saya sengaja meminta anak saya untuk menjadi supir pribadi saya selama ini dan merahasiakan identitasnya dari semua orang termasuk calon istrinya sendiri. Hal ini ditujukan untuk membantu saya menilai kinerja para karyawan perihal omset perusahaan yang bulan ini mengalami penurunan. Kedepannya akan ada peralihan staff dan management perusahaan yang akan saya serahkan langsung pada anak saya," ungkap Pak Hadi Wijaya yang berlalu mundur dan mempersilahkan Mas Andi untuk berbicara. 

"Terimakasih kepada Ayah saya yang telah mempercayakan ini semua kepada saya. InsyaAllah saya akan menjaga amanah Ayah dengan baik. Mohon kerjasamanya kepada teman-teman semua yang ada disini untuk kedepannya semoga perusahaan kembali normal. Dan perkenalkan disamping saya dia adalah calon istri saya Ani Suciani, wanita yang akan mendampingi saya. Karena minggu depan kami akan melangsungkan pernikahan," ungkap Mas Andi yang membuatku cukup terkejut. 

Seketika semua orang mengangkat kedua tangannya dan bertepuk tangan pada kami. Aku yang sebelumnya tidak pernah membayangkan ini semua masih belum bisa percaya dengan kenyataan ini, seperti halnya mimpi. 

Aku dan Mas Andi lalu turun dari panggung mempersilahkan para tamu undangan untuk menikmati jamuannya. Banyak sekali orang yang menghampiri kami dan memberikan selamat kepada Mas Andi tapi tidak dengan Kak Ana dan Mas Rendi. 

Kulihat Kak Ana dan Mas Rendi duduk di tempat khusus para tamu yang sudah disediakan, hanya mereka yang enggan ikut bergabung untuk memberikan selamat kepada Mas Andi. 

Aku permisi meminta izin kepada Mas Andi untuk pergi ke toilet. Saat aku berjalan menuju toilet kebetulan melewati Kak Ana dan Mas Rendi, kami berpapasan. Aku mencoba untuk tersenyum pada Kak Ana dan Mas Rendi, tapi Kak Ana tetap terlihat cuek dan masa bodoh terhadapku. 

"Mas ko kamu bisa gak tau kalau Andi itu ternyata anak orang kaya bukan supir pribadi Ayahnya sendiri?" ucap Kak Ana yang tak sengaja kudengar Saat melewatinya. Kuurungkan niatku untuk masuk toilet dan mendengar percakapan mereka. 

"Mana aku tau Na? selama ini setiap hari kerjaan dia hanya antar jemput Bos. Jadi kupikir dia hanya supir," ujar Mas Rendi. 

"Malu kita Mas sudah menghinanya selama ini. Sana Mas kamu kasih ucapan selamat sama dia!" perintah Kak Ana. 

"Gak ah. Gengsi aku Na, mau ditaruh dimana mukaku ini?" ucap Mas Rendi yang berlalu meninggalkan Kak Ana.

Ternyata Mas Rendi masih saja angkuh walau dia sudah tau siapa sebenarnya Mas Andi. Akupun melanjutkan tujuanku untuk ke toilet. Setelah aku keluar dari toilet mereka berdua sudah pergi entah kemana? Aku berniat kembali untuk mendampingi Mas Andi. 

Belum sampai langkahku ke tempat Mas Andi berdiri kulihat Kak Ana sedang berada disana disamping Mas Andi dan sangat dekat, dia ikut bergabung mengobrol dengan banyak tamu undangan dengan akrabnya. Padahal sebelumnya Kak Ana tidak pernah sekalipun mau berbicara dengan Mas Andi karena dia bilang tidak selevel dengan orang rendahan seperti kami. Begitulah sifat kakakku yang selalu memandang rendah seseorang. Tapi kali ini kenapa dia malah mendekati Mas Andi?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Berkumpul kembali

    Bab 26Part ini mengandung bawang, mohon siapkan tisu.Ruang IGD yang seharusnya sunyi senyap kini berubah menjadi gaduh. Ana terus berteriak mengusir saudara kembar yang berusaha menenangkan dirinya. Sekuat apapun Ana disaat kondisinya seperti ini dia tidak bisa lari kabur dari Rumah Sakit itu.Ani mencoba mendekati tubuhnya sedekat mungkin dengan Ana. Sebisa mungkin ia tepiskan rasa canggung terhadap Kakaknya. Dipeluknya tubuh yang berbalut kain berwarna biru, baju ciri khas pasien Rumah Sakit. Tak ada respon balik dari tubuh yang terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit."Kak Ana tenang dulu ya Kak! Kakak lagi sakit gak boleh banyak gerak. Izinkan aku tetap disini untuk menemani Kakak," ungkap Ani dengan lembutnya.Perlahan Ana mulai tenang dalam pelukan saudara kembarnya. Ia menangis tersedu, Ani merasakan betapa berat beban yang Kakaknya tanggung saat ini. Sampai ia harus berada di titik terendahnya.Andi yang sempat mendengar teriakan dari ruang IGD merasa takut jikalau terjadi se

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Percobaan Bundir

    Bab 25Mobil hitam yang hanya berpenumpang dua orang itu melaju dengan kencang. Menembus gelapnya malam di tengah-tengah keheningan jalanan yang dilewatinya."Mas. Kalau kamu cape dan ngantuk biar gantian aku saja yang nyetir," tawar Ani. Kali ini mereka berdua pergi tanpa didampingi seorang supir."Gak kok De. Lebih bahaya lagi jika kamu yang nyetir dalam keadaan gelisah kaya gini," tolak Andi " kamu lebih baik bantu baca maps biar kita cepat sampai!" pinta Andi.Ani mengangguk lesu. Sesungguhnya dia sudah tidak mau lagi berurusan dengan saudara kembarnya. Tapi saudara tetap saudara dia tidak mungkin tega membiarkan Kakak kandungnya sendiri dalam keadaan terpuruk.Kurang lebih hampir dua jam mereka melangsungkan perjalanan. Dari jarak dua ratus meter Ani melihat gedung Rumah Sakit yang dituju.Tibalah mereka di depan Rumah Sakit yang polisi itu sebutkan. Andi mencari tempat yang masih kosong untuk parkir. Karena rupanya Rumah Sakit sedang banyak pasien, terlihat dari kondisi parkira

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Karma

    Bab 24Dalam sekejap semuanya berubah. Seketika. Ana yang tadinya bergelimang harta mendadak menjadi gelandangan. Dia diusir oleh Yulia dari rumah yang diberikan oleh Bagas. Satu-satunya yang tersisa hanya pakaian yang ia kenakan. Semua yang Ana punya di dalam rumah itu dirampas oleh Yulia, karena apa yang Bagas punya berasal dari Yulia. Dia hanya menumpang hidup pada istrinya yang kaya raya. Jangankan untuk melindungi Ana, untuk membela dirinya sendiri saja Bagas sudah tidak mampu karena sudah tertangkap basah mengkhianati istrinya."Pak. Usir dua orang ini dari rumah saya!" perintah Yulia kepada Security yang berjaga di rumahnya."Ta - tapi Bu," Security itu enggan menjalankan perintah Yulia, karena selama ini dia bekerja dengan Bagas."Pak. Cepat usir mereka! apa Bapak mau saya pecat juga?" gertak Yulia."Baik Bu" "Maaf Pak, Bu. Sebaiknya Bapak dan Ibu keluar dari sini!" ucap Security menyeret tangan Bagas."Lepas! saya bisa jalan sendiri"bentak Bagas."Mas. Kamu lakuin sesuatu

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Balasan untuk Ana dan Bagas

    Bab 23[Hallo. Yulia] sapa Ani. [Sudah punya nyali kamu ya berani video call. Mana suamiku?] gertak Yulia. [Kamu mau lihat suamimu?][Tidak usah banyak basa-basi kamu wanita penggoda! cepat beritahu dimana kamu sembunyikan suamiku!] cerca Yulia dalam telepon. Begitu bencinya Yulia terhadap Ani yang dia tuduh sebagai penghancur rumah tangganya. [Tenang dulu! setelah ini kamu bisa menarik semua tuduhanmu terhadapku] ujar Ani. Diarahkannya kamera handphonetepat dihadapan suami Yulia. Yang sedang menggandeng tangan Ana, tanpa sepengetahuannya. [Mas Bagas] seru Yulia berteriak memanggil nama suaminya, tapi percuma saja suaminya tidak mendengarnya. [Kamu lihat sendiri kan dia baik-baik saja][Dasar kamu pelakor tidak tahu diri] maki Yulia. [Kamu lihat dulu siapa perempuan yang digandeng suamimu, sebelum menuduhku sembarangan!] Ani memperlihatkan bagas sedang menggandeng tangan Ana melalui video call nya. Perlahan kamera diarahkan tepat di hadapan mereka berdua, tak lupa Ani memperbe

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Profesi baru Ana

    Bab 22Wanita yang bergaun hitam diatas lutut dan tanpa lengan. Sangat familiar paras wajahnya, walau di balut make up yang super tebal. Dengan rambut diujungnya yang bergelombang tetap membuat Ani bisa mengenali saudara kembarnya. Ternyata benar kalau wanita yang turun dari mobil mewah itu ialah Ana Kakaknya. Ani membuka pintu mobil bermaksud menemui Ana tapi dicegah oleh Andi. "Sabar De! Kita jangan keluar sekarang!" perintah Andi. "Tapi Mas. Aku sudah gak sabar pengen paksa Kak Ana pulang,""Kamu kan sudah janji sama Mas, De. Kalau jangan paksa dia! biar dia memilih kehidupannya sendiri. Lebih baik kita ikuti dulu saja dia sampai masuk kedalam!"Ani terpaksa mengikuti perintah suaminya demi bisa bertemu Ana. "Kita keluar sekarang dan masuk kedalam!" ajak Andi kepada Pak Supri dan Ani. Mereka bertiga diam-diam masuk kedalam club malam. Berjalan beriringan dengan para pengunjung agar tidak dicurigai. Ani yang baru pertama kali datang ketempat macam itu, ia sangat terkejut dengan

  • Calon Suamiku Yang Dihina Ternyata Orang Kaya   Siapa Yulia?

    Bab 21Dengan parasnya yang cantik seorang wanita muda sedang duduk di lobby perusahaan milik Andi. Dari penampilannya terlihat sekali kalau dia orang berada. Pakaian, sepatu dan tas yang dia kenakan semuanya barang mahal. Hingga banyak pasang mata tertuju padanya, tak sedikit dari mereka yang melihat berbisik-bisik membicarakan wanita yang sedang duduk di sofa berwarna hitam. "Eh Sar. Kamu tau gak? denger-denger wanita yang duduk di sebelah sana, itu istri selingkuhan Bu Ani loh. Dia kesini mau ngelabrak Bu Ani," ungkap salah seorang Receptionist. "Yang benar saja kamu La! Jangan nyebar gosip yang belum jelas kebenarannya. Salah-salah nanti kita yang kena tegur sama Bos. Lagi pula Bu Ani itu orangnya kalem, gak banyak tingkah, baik, lemah lembut. Masa dia selingkuh sama suami orang. Gak mungkin ah," ujar Receptionist satunya. Karena kebetulan disitu ada dua Receptionist yang sedang berjaga. "Belum tentu tau Sar! orang kalem itu di luar sana gak liar,""Sudah Ah. Jangan gibahin ora

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status