Share

Chapter 18

Lia seperti mengalami dejavu lagi. Ya, lagi-lagi ia pingsan dan bangun-bangun dia sudah ada di kamar Aksa. Dan lagi-lagi dia mendengar suara pertengkaran dari arah ruang keluarga ayahnya. Samar-samar Lia seperti mendengar suara tangisan Raline. Otak Lia berpikir cepat. Pasti ini ada hubungannya dengan kemunculan tiba-tiba Aksa di arena balap liar itu. Lia merasa ia harus ke ruang keluarga demi menjernihkan semua persoalan mereka. Di koridor ruang tamu, Lia menghentikan langkahnya. Ia ingin mencuri dengar dulu, apa topik pembicaraan mereka.

"Coba Om dan Tante pikir. Apa pantas Mas Aksa tiba-tiba menghilang dari pesta pernikahan sepupu Raline tanpa pesan apa-apa? Raline menjadi bahan gunjingan seluruh keluarga, karena Raline sebagai tunangannya sama sekali tidak tahu keberadaan Mas Aksa. Raline merasa tidak dianggap, Tan." Raline menangis sambil memeluk Bu Citra.

"Bisa kamu jelaskan semua kekacauan ini Aksa?" 

Pak Sur

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status