Camelia

Camelia

Oleh:  Suzy Wiryanty  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat
28Bab
23.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sampai diusianya yang ke dua puluh dua, Camelia mengira bahwa ayah kandungnya telah meninggal dunia. Hingga suatu hari, saat ia merapikan barang-barang milik almarhumah ibunya, ia menemukan surat yang ditujukan kepada dirinya. Camelia melakukan segala cara untuk dapat bekerja di perusahaan ayahnya. Masalah mulai memanas saat atasannya mencurigainya bermain api dengan komisaris perusahan yang sebenarnya adalah ayah kandungnya sendiri. "Dari pada berpacaran dengan laki-laki yang lebih pantas menjadi ayahmu, bagaimana kalau kamu menjadi wanita simpananku saja? Selain sama-sama mendapatkan kemewahan, kamu juga akan mendapatkan nilai plus lain, yaitu kepuasan dalam hal bercumbu rayu denganku." (Narasangsa Abiyaksa) "Dengar baik-baik ya, Pak Aksa. Berhati-hatilah Bapak dari tindakan dan berprasangka buruk. Karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya ucapan. Bapak tidak mengenal saya. Sebuah opini yang hanya didasari oleh prasangka tanpa fakta-fakta, itu disebut juga sebagai fitnah, Pak Aksa yang terhormat. Saat semua kebenaran itu terkuak, saya hanya berharap semoga ego Bapak tidak sampai tercampak dan luka parah!" (Camelia Wiryaatmaja)

Lihat lebih banyak
Camelia Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Livia Destry Riandi
ceritanya cukup menarik dan alur ceritanya gak ribet
2024-03-08 20:58:49
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-28 22:22:35
1
user avatar
Wety SriRejeki
cerita nya bagus. suka banget. ga lanjut sesion 2 thor ????
2022-01-02 17:57:02
0
user avatar
Aho Lim
Selalu membuat penasaran. Bangus banget.
2021-12-22 01:26:02
0
user avatar
RF Riani
Semua karya Author the best lah ............... Semngat trus yah author selalu menanti kisah2 selanjutnya ...️...️...️...️...️
2021-12-17 09:56:28
0
28 Bab
Chapter 1
Dengan langkah perlahan Lia memasuki kamar almarhumah ibunya. Tidak terasa sudah sebulan lamanya dia ditinggalkan oleh ibunya tercinta menemui sang Khaliq. Lia mengakui bahwa sebenarnya dia bisa juga disebut sebagai seorang pengecut. Itu semua dikarenakan setelah sebulan lamanya baru dia berani masuk lagi ke kamar ini. Padahal pesan terakhir ibunya adalah agar dia sesegera mungkin melaksanakan amanah terakhir ibunya tersebut. Ibunya memintanya untuk membuka sebuah kotak kecil di lemari sang ibu. "Di sana tersimpan semua rahasia hidup ibu yang selama ini selalu kamu pertanyakan sayang. Ibu minta maaf kalau selama ini menyembunyikan jati diri ibu dan juga jati dirimu yang sebenarnya. Tolong penuhi semua keinginan Ibu ya Nduk. Satu hal yang perlu kamu ingat, Ibu mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini." Itu adalah percakapan terakhir di antara mereka berdua. Selama ini Lia hanya hidup berdua saja dengan ibunya. Ibunya ad
Baca selengkapnya
Chapter 2
Lia kebingungan bagaimana caranya menutupi luka-luka bekas sparring kemarin malam di camp. Apalagi hari ini adalah hari interview nya di perusahaan ayahnya sendiri. Sebenarnya Lia ingin sekali menampilkan kesan sesempurna mungkin dihari istimewanya ini. Tetapi apalah daya, untung tidak dapat di raih dan malang pun tidak dapat di tolak. Seperti ini lah keadaannya hari ini. Beda tipis dengan korban begal motor. Sebenarnya dia tidak menyangka, kalau nak muay baru sekarang tangguh-tangguh. Padahal mereka semua masih muda-muda. Paling juga masih pada anak -anak kuliahan. Tetapi tehnik serang pukul mereka sudah tampak matang dan bagus-bagus kualitasnya. Ditambah lagi karena mereka laki-laki, tenaga mereka mereka jauh lebih besar diatas nya. Lia kesal sekali saat teringat bagaimana salah seorang dari mereka sempat-sempatnya mengelus pipinya yang lebam karena terkena beberapa kali pukulan mud trong dari jarak dekat. Saka nama bocah itu. Dia mengatak
Baca selengkapnya
Chapter 3
Lia sedang sibuk menyusun schedule Aksa yang begitu padat akhir-akhir ini. Banyaknya penawaran lahan dari beberapa makelar tanah, membuat Lia harus menyusun jadwal agar tidak saling tumpang tindih. Biasanya Aksa suka terlebih dahulu mengecek pangsa pasar langsung ke lapangan secara pribadi, daripada hanya mendengar dari mulut manis dari para makelar tanah. Belakangan ini perusahaan mereka sedang gencar-gencarnya membangun kompleks perumahan elit, dibandingkan dengan membangun apartemen-apartemen. Mengingat di setiap launching kompleks perumahan, pasti langsung sold out tanpa menyisakan barang satu unit pun. Oleh karena itu tentu dibutuhkan lahan-lahan kosong yang lebih luas untuk bisa membangunnya. Dan di sinilah peran para makelar-makelar tanah itu memang mutlak di butuhkan. Drrttt... drttt... drttt... Ponsel Lia bergetar. Nama Tante Nabila tampak di layar ponselnya.&nbs
Baca selengkapnya
Chapter 4
Sudah sebulan Lia bekerja pada perusahaan ayahnya. Tetapi pertemuan dengan ayahnya masih bisa dihitung dengan jari. Itu pun dalam keadaan beramai-ramai dan tidak bisa bertemu berduaan secara pribadi. Sangat sulit bagi Lia untuk bisa berbicara berdua dengan ayahnya secara pribadi dari hati ke hati. Dan hari ini adalah kesempatan besar baginya untuk bisa saling bertatap muka langsung dengan ayah kandungnya tersebut. Karena hari ini ada rapat tahunan pemegang saham PT. Catur Nusa Persada.Jadi bisa dipastikan ayahnya sebagai komisaris besar pasti akan hadir di sana. Masalahnya sekarang adalah Lia bangun kesiangan karena semalaman ia tidak bisa tidur. Ia hanya membolak balik tubuhnya dengan gelisah karena merindukan ibunya. Di tempat kerjanya yang dulu, ia biasa ke kantor dengan menggunakan mobil. Tapi sejak ibunya sakit-sakitan dan memerlukan uang banyak, dia telah menjual si Frank. Frank adalah nama mobil kesayangannya. Dia menamakannya
Baca selengkapnya
Chapter 5
Lia telah mentransfer uang seratus juta kepada Tante Nabila. Tinggal seratus juta lagi. Besok ia berniat untuk menjual si Thor dan beberapa perhiasan peninggalan ibunya. Apa boleh buat, walaupun ia sangat sedih karena akan kehilangan barang kenang-kenangan dari ibunya, tetapi ini ia lakukan demi menyelamatkan nyawa orang. Lia yakin, ibunya di alam sana juga pasti memahami keputusan yang ia ambil. Lia terus menerus melamun  hingga menabrak sesosok tubuh yang langsung menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. "Ma—maaf saya tidak sengaja." Lia meminta maaf dan kaget begitu melihat siapa orang yang telah ditabraknya. "Pak Komisaris? Sekali lagi maafkan saya ya, Pak? Saya sungguh tidak sengaja, soalnya saya...." Lia terdiam seketika ketika melihat ayahnya memegang kalung pemberian ibunya. Rupanya kalungnya putus dan terjatuh karena tersangkut arloji ayahnya. Lia melihat ayahnya memandangi kalung it
Baca selengkapnya
Chapter 6
 Lia sedang menunggu angkutan umum, saat tiba-tiba ia melihat mobil Lamborghini Aventador ayahnya mulai menghampiri. "Eh gadis cantik kesayangan Ayah. Mau ke mana, Sayang?" Semenjak tahu bahwa ia adalah putrinya, ayahnya  telah membuat suatu kesepakatan dengannya. Yaitu ia akan memanggilnya ayah di saat mereka hanya berdua. Dan tetap akan memanggil bapak dalam lingkungan kantor. "Mau ke pihak leasing motor, Yah." Lia menjawab apa adanya. "Lho ngapain ke sayangnya Ayah? Mau membayar cicilan ya?" jawab ayahnya seraya membuka pintu mobil. Lia meringis. Ayahnya sekarang sudah menjelma seperti abege alay karena memanggilnya dengan julukan macam-macam. Mungkin karena terlalu bahagia telah mendapatkan seorang anak lagi. Anak perempuan pula.  "Lia mau membayar denda cicilan motor sekaligus mengambil BPKB. Motornya mau Lia jual, Yah." "Lho kok d
Baca selengkapnya
Chapter 7
Aksa mulai gerah dengan gossip-gossip yang berseliweran di kantornya. Gencarnya bisik-bisik sesama staff yang mengatakan bahwa Lia telah menjadi simpanan pak komisaris, mulai menggelitik telinganya. Apalagi bila gossip itu sampai ke telinga Bu Citra. Pasti masalahnya akan menjadi besar dan melebar ke mana-mana.  Saat akan memasuki ruangannya, Aksa melihat Lia sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Penasaran, Aksa menghentikan langkahnya tepat di belakang Lia. Ia ingin mendengar pembicaraan Lia, mumpung Lia tidak menyadari kehadirannya. "Apaan sih, Darong? Duh gue udah males begituan sekarang. Ck! Bukan masalah karena duitnya sedikit juga kali. Gue udah nggak butuh soalnya. Ahahaha... iya syukur alhamdulillah semuanya jadi indah sejak gue ketemu dengan Pak Komisaris. Udah ah, gue udah mau pensiun sekarang. Gue mau kasih kesempatan buat yang masih muda-muda aja. Ok, sip... sip..." Aksa mengkertakkan gerahamnya.
Baca selengkapnya
Chapter 8
Lia meregangkan otot-otot tubuhnya berkali-kali ke kanan dan ke kiri. Tubuhnya lemas sekali. Tulang-tulangnya seolah-olah dilolosi semua dari tubuhnya. Belum lagi di kepalanya seolah-olah banyak sekali burung-burung kecil yang bercuitan di sana.Lia memeluk bantal gulingnya dengan erat. Matanya seperti ada lemnya. Susah sekali untuk dibuka. Dia masih merasa lemas dan mengantuk sekali. Tapi ini kenapa bantal gulingnya keras sekali ya? Ia meraba makin ke atas. Kok gulingnya berbulu? Ini benda apa lagi. Bentuknya seperti pisang dan keras sekali. Dan tiba-tiba benda itu seperti hidup dan bergetar. Lia penasaran. Ia pun mulai membuka matanya perlahan. Huaaa! Ia kaget saat melihat milik pribadi seorang pria seperti film-film biru yang dulu pernah sesekali ditontonnya bersama Dara saat-saat mereka masih kuliah dulu.Milik pribadi pria ada di depan matanya? Di tempat tidurnya? Sepertinya ada yang salah di sini. Per
Baca selengkapnya
Chapter 9
Lia duduk gelisah di salah satu gerai restaurant sea food yang dipilih Raline untuk makan siang bersama. Ya, tidak ada lagi kesialan yang lebih hebat daripada hari ini. Mereka berempat Aksa, Raline, Heru dan dirinya sendiri duduk bersama menikmati makan siang. Sementara menurut Lia, saat ini lebih cocok bila dikatakan menikmati makan hati. Bayangkan saja bagaimana awkwardnya suasana di sini. Raline gembira-gembira saja. Karena bisa bermanja-manja dengan Aksa. Walaupun Aksa menanggapinya dengan datar-datar saja. Sementara Heru terus memandanginya dengan berjuta makna. Makan pun tidak enak jadinya. Lia sebenarnya ingin kabur saja, karena terus-menerus dipandangi oleh manusia omes tingkat dewa ini. Makanya sedari tadi ia menunduk saja. Berpura-pura menikmati makan siangnya. Di saat kecanggungan yang terasa semakin mencekam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki, yang langsung saja duduk ditengah-tengahnya dan Heru. Dan dia adalah Arsaka adik laki-
Baca selengkapnya
Chapter 10
Baru saja Aksa masuk ke dalam rumahnya, ia telah disambut oleh tangisan histeris ibunya. Ck! Ada drama apa lagi ini?Padahal pikirannya tengah mumet karena kedua orang tua Raline tadi ke kantor. Mereka berdua kompak menuntutnya agar secepatnya menikahi anak gadis kesayangan mereka. Aksa tahu memang mereka sudah terlalu lama berpacaran. Delapan tahun! Bayangkan. Orang tua mana yang tidak kesal kalau anaknya dipacari bertahun-tahun, tapi tidak kunjung dinikahi. Dan tadi mereka telah mengultimatumnya untuk secepatnya melamar Raline. "Ada apa, Bu? Kenapa Ibu menangis begini? Ibu sakit?" Aksa mengelus sayang bahu ibunya. Satu-satunya wanita yang paling ia cintai dan hormati di dunia ini. Bagi Aksa ibunya adalah yang terhebat di dunia. Karena hanya ibunya di dunia ini yang mencintainya tanpa batas. "Iya, Sa. Ibu sakit. Tepatnya Ibu sakit hati. Ayahmu sudah berselingkuh, Sa. Ibu melihatnya dengan mata kepala Ibu sendiri. Se
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status