Share

Kehilangan

Seperti malam-malam sebelumnya, setiap kali Marteen turun kejalanan ia selalu menjadi nomor satu diantara pebalap yang lain bahkan Leo mengakui jika Marteen berhak menjadi pebalap dunia. Saat ia sampai di garis finish Leo dan Guntur begitu antusias, para wanita yang berperawakan seperti gitar spanyol pun menghampirinya, dengan tubuh di elok-elokan untuk menggoda Marteen.

"Lo menang lagi Ten, kita bangga sama lo. Yakan?" Seru Guntur meminta persetujuan dari kedua sahabatnya.

Jelas Leo mengangguk setuju, hanya Asep yang menghela napas berat dengan istigfarnya berkali-kali.

"Ten, lu gak henti-hentinya ya buat jantung gue gak aman. Gak Ayana, gak Lu sama aja deh. Kalau lu mau jadi pembalap ya harusnya lu daftar aja, jangan jadi pembalap liar kaya gini ya. Gue mohon," khawatir Asep dengan menepuk pundak Marteen pelan.

Dengan dinginnya Marteen turun dari motor, menerima sejumlah uang dari lawan yang jumlahnya tidak sedikit. Satu unit motor matic bahkan berhasil Marteen dapatkan.

"Tenang aja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status