Share

Amarah Marteen

Dering telepon berkali-kali mengganggu tidur Leo dan Guntur bahkan kenyaringan suaranya mampu mengganggu konsentrasi Asep yang tengah menjalankan shalat subuh yang terpaksa ia laksanakan di kamar kost Leo yang jauh dari mesjid.

"Siapa sih, ganggu aja. Baru juga tidur," gerutu Guntur mematikan ponselnya dan melanjutkan tidurnya kembali.

Belum lima menit, kini giliran ponsel Leo yang berdering, suaranya tak kalah nyaring dari ponsel milik Guntur barusan.

Dengan setenga sadar, Leo berdecak mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya.

"Hallo, kenapa? Ini siapa, ganggu orang tidur aja!"

{Leo, kamu dimana? Sama yang lainkan? Cepetan kerumah sakit, Ibunya Marteen meninggal}

"Becanda lu garing, mana ada." Bantah Leo.

{Saya serius, cepetan kesini. Kabari yang lain juga!}

"Iya," malas Leo mematikan teleponnya secara sepihak. Niat hati ingin kembali melanjutkan tidurnya, namun beberapa notif pesan dari Ayana yang sudah lama tak ada kini bertengger di ponselnya membuat ia penasaran.

Untuk apa Ay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status