Share

Serasa damai

Decakan serta geraman berkali-kali Adinda lakukan saat panggilannya di tutup sepihak.

"Sial, kenapa dia susah sekali di dapatkan!" kembali Adinda menggeram kesal. Bahkan kini tangannya telah meremas kuat ponsel yang ia genggam.

"Loh dok, kenapa?" tanya salah seorang suster yang tak sengaja melewatinya dan melihat tingkah Adinda yang menakutkan.

"Gak!" jawab Adinda ketus.

"Oh," ucap suster tersebut kembali berjalan melewatinya.

Adinda pun menggeleng, segera pergi menuju ruangan Haris. Berharap ia mendapatkan informasi lebih jauh dari Haris sang sahabat pria yang dicintainya.

Tangan Adinda menggantung di udara kala ia ingin mengetuk pintu ruangan Haris.

"Ketuk gak ya?" gumam Adinda bertanya pada dirinya sendiri.

Clek ...

Baru saja tangan adinda hendak mengetuk, tiba-tiba saja pintu sudah terbuka menampakan sosok Haris yang menatapnya dengan kening mengerut bingung.

"Eh pak," ujar Dinda kikuk. Tangannya segera ia turun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status