Share

Hanya berdua

“Kamu ingat, saat aku bercerita tentang wanita masa lalu? Tentang wanita yang meninggalkan aku, demi laki-laki yang katanya lebih kaya raya?”

Alamak!

“Ya ...” Apakah aku harus sedih mendengar ceritanya? Laki-laki sesempurna itu masih bisa patah hati. 

“Dia wanita yang aku ceritakan” Wow! Mantan lagi!

“Tapi yang perlu kamu tahu, dia hanya bagian dari masa lalu Al, tidak lebih. Sudah tak ada rasa cinta lagi dihati untuknya. Bukankah kamu adalah masa depanku?”

Apa itu, kenapa kalimat terakhir harus diucapkan. Dan lagi, kenapa matanya harus mengedip-ngedip seperti itu?! Bisa jatuh cinta kalau gini cerita mah!

Aku tak mau langsung percaya dengan apa yang bang Genta ucapan. “Benarkah? Lalu, kenapa bahkan sampai lupa kalau Abang sudah janji mau mengajakku jalan?” 

Pertanyaan i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status