Share

Jamur Pinus

Melihat tes yang masih ada di tangannya itu, seketika badannya bergetar. Tuhan ...

Hanya dalam hitungan detik, Alyah sudah menangis di pelukan mertua. Kedua wanita itu kini berpelukan dengan tangis yang mengisi ruangan.

Tentunya saat itu dokter sudah pergi. Tanpa diantar tanpa diberikan bayaran. 

Sedang Genta? Dadanya naik turun, terengah-engah mendengar kabar yang baru saja diterimanya. 

Ia hanya diam melihat istrinya menangis. Tak ada yang bisa ia lakukan saat ini. Ia tak tahu harus mengekspresikan kabar ini dengan cara seperti apa. Hingga tak terasa, bukit bening jatuh juga dari sepasang mata hazel itu.  

Tangannya kanannya bergerak menguap mata yang kian sembab. Sedang tangan kiri ya masih membawa tes kehamilan yang tadi ia minta dari istrinya. 

Ada garis dua di sana, meski garis satu masih terlihat samar. Namun, ada dua garis adalah anugrah yang sudah beberapa tahun mereka impikan. 

Hingga tahun ked

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status