Share

Bukan mahram

Setelah beberapa saat akhirnya Genta datang dengan dua cup kopi. Mendekati Alyah yang sedang khusus memindahkan satu persatu kripik dari bungkusnya ke dalam mulutnya.

Ucapan Genta soal akan pergi, ternyata hanya sebuah candaan. Niat sebenarnya adalah untuk membeli minuman panas, mampu membuat badan sedikit menghangat karena udara yang sedikit dingin.

“Al, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.”

Ucapnya pada Alyah yang sepertinya terlalu sibuk dengan bungkus kripik ditangannya itu. Bahkan saat Genta memberikan segelas minuman panas, ia hanya diam dan mengangguk.

“Yank, bisa nggak berhenti dulu makannya. Aku lagi mau ngomong serius sama kamu, sangat serius!”

Namun sayangnya bukan malah berhenti, justru Alyah malah menambah keripik lagi ke dalam mulutnya. Kunyahannya sedikit kasar hingga menimbulkan suara yang lebih besar dari sebelumnya.

Mungkin merasa terganggu karena acara makan kripik itu harus berhenti.

“Iya, iya maaf.” Genta paham jika wanita di depannya itu tak suka deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status