Share

piktor

“Bang! Ih, jangan gini. Tahu nggak aku tuh masih merinding kalau dekat dengan Abang!”

“Tuh lihat bulu kudukku berdiri semua!” Benar! siapa yang tak merasakan itu saat bersama dengan laki-laki untuk pertama kalinya. Apalagi berdua saja di dalam kamar.

Cup cup cup

Kecupan-kecupan singkat kembali Genta hadiahkan. Mendengar istrinya berucap seperti itu. Jujur saja, dia pun juga merasa hal demikian. Ada desir-desiran aneh yang terus menggelayut di dalam hatinya.

Hanya saja, sedari tadi, ia sedang berusaha menetralkan degupannya yang semakin kencang.

“Sudah ... tidur saja.” Bohong jika ia tak memiliki hasrat untuk menggauli istrinya. Hanya saja, ia tahu, saat ini bukanlah waktu yang tepat.

Bukan hanya karena mereka yang sedang kelelahan, tapi, juga tentang perasaan Alyah yang belum sepenuhnya ia miliki.

“Kapan kita unboxing nya?” Lagi-lagi Genta melayangkan pertanyaan ambigu.

“emmm ... emmm ... emmm
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status