Share

19. Amarah Langit

“Cak, Pak Abdul telpon. Kita harus kembali ke proyek.”

Bayu memasuki ruangan setelah baru saja menerima panggilan dari ponselnya.

Cakra mengangguk menatap Bayu. Mengerti.

Berpamitan pada Wulan, Bayu mendahului Cakra meninggalkan ruangan itu.

“Aku pergi dulu, nanti aku jemput. Kita pulang bersama,” kata Cakra menatap Wulan sebelum meninggalkan gadis itu sendirian.

“Tunggu, kita baru hanya akan saling mengenal bukan jadian. Jadi bukan tugasmu menjemputku,” panggil Wulan saat Cakra hampir mencapai pintu.

Cakra berhenti lalu menoleh. Menatap Wulan yang menatapnya tak suka.

“Aku tahu. Bagiku bukan tugas, tapi salah satu jalan untukku lebih mengenalmu. Kamu keberatan? Seingatku, kamu yang menanyakan kehadiranku lebih dulu pada keluargamu saat pertama kali membuka mata setelah kecelakaan. Lalu, ketika mereka menyadari kalau kamu pulang sendirian tanpa aku, bagaimana tanggapan mereka menurutmu? Apalagi, kondisimu dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status