LOGINBab 4.
Setelah beberapa hari di rumah besannya, orang Tua Husna pun berpamitan untuk pulang kampung, lagi pula Bima sudah beberapa hari libur sekolah, sebentar lagi mau ujian, jadi mereka harus segera kembali ke kampung halaman. " Hati-hati di jalan Sulaiman, kapan-kapan kalau ada waktu kesini lagi ya!," papa Denta memberi pelukan hangat. "Pasti Mas, Saya dan Istri titip Husna. tegur Dia kalau buat salah" " Pasti, Dia sudah seperti anak Saya sendiri! Kamu tenang Saja" mereka saling melempar senyum. " Nak, Bapak sama Ibuk pulang dulu!Kamu baik-baik di sini ya" " Iya Pak, Bapak hati-hati dan di jaga makannya, karena bapak punya maag, Bapak juga jangan terlalu capek" Husna mengingatkan " Cerewet Kamu ini persis seperti Ibumu, Iya Nduk!Bapak akan selalu ingat. Kamu sama Suami Kamu akur-akur ya" " Iya Pak" Husna memeluk bapaknya sembari menangis, " Husna sayang Bapak" ucapnya lirih, mereka pun saling merangkul, Ibu juga memeluk Husna dan berusaha menenangkannya. ini berat, karena selama dua puluh tahun tidak pernah berpisah!hari ini mereka akan berpisah karena Husna harus tinggal dengan Suami. Bapak, ibu, juga adik Husna di antar supir pribadi Papa Denta, setelah puas berpelukan dan berpamitan merekapun melangkah masuk ke mobil. derai airmata Husna membajiri pipi cantiknya, perpisahan yang sulit untuk di terima namun harus Ia hadapi dengan lapang dada. mobil sudah semakin tak terlihat, Mama Papa Denta mengajak masuk menantunya sembari merangkul dengan hangat. Husna di terima sangat baik oleh orang tua Denta. inilah yang membuatnya semakin kuat dan bertahan. walau putranya belum bisa menerima, tapi Husna bersyukur mertuanya begitu peduli terhadap dirinya. " Kamu jangan sedih ya Sayang, ada Mama. anggap saja Mama ini Mama Kamu sendiri" ucapan hangat Mama Denta " Terimakasih Ma, Husna juga beruntung punya Mama" " Iya Sayang, Kamu pilihan Mama dan Papa untuk Denta!jadi tidak mungkin Mama tidak peduli sama Kamu. Kamu bilang ya, Kalau Denta tidak berlaku baik sama Kamu" " Hihi iya Ma" mereka melepas tawa kecil, tak lama setelah itu Papa dan Denta keluar dari kamar setelah selesai mengenakan baju kantor. hari ini mereka akan kembali aktif setelah beberapa hari off karena urusan pernikahan. Papa Denta juga meminta istrinya untuk mengajak Husna belanja. dari pakaian, make up, juga keperluan Husna yang lain. biasanya hanya sesama wanita yang bisa saling memahami. setelah mereka berangkat, Husna dan ibu mertuanya pun berangkat ke mall untuk belanja sesuai intruksi dari Bos besar!setelah tiba di mall Mama mengajak Husna untuk berbelanja pakaian dulu, Husna di pilihkan baju yang casual dan modern sesuai dengan usianya. sebagai Istri CEO, penampilan Husna harus di jaga!semua pakaian dan tas yang Husna terima hari ini adalah barang mahal dan bermerek. Husna awalnya menolak keras tapi karena paksaan mertua akhirnya dia terima. Dia sadar, barang-barang ini tidak cocok untuk dirinya, tapi Dia sangat menghargai pemberian mertuanya. selesai berbelanja Mama Mertua mengajak Husna makan di restorant, Husna hanya patuh dan nurut saja. Dia pun sudah mengganti pakaiannya, dan sekarang sudah tidak terlihat lagi seperti Gadis Desa. dengan sekejap mata ibu mertua menyulapnya menjadi Cinderella. Husna terus berjalan mengikuti langkah Mama Denta sembari menenteng barang belanjaan. kebetulan Mall dan restorantnya tidak jauh. setelah barang belanjaan di masukkan ke mobil mereka langsung pergi makan. Saat ingin melanjutkan langkah, Husna tiba-tiba terhenti! tak jauh dari tempatnya berdiri Ia seperti melihat sosok suaminya. setelah di perhatikan dengan jelas, benar adanya itu adalah Denta suaminya. Denta bersama seorang wanita, " Mas Denta, Mbak Sarah!" ucap Husna lirih namun terdengar jelas di telinga Ibu mertuanya. " Ada apa Husna? Kamu melihat suami mu?Mana Dia?" tanya Ibu mertua sembari melihat di sekelilingnya. kalau sampai mertuanya melihat, pasti suaminya dalam masalah. Husna pun segera membuyarkan pandangan mertuanya agar tidak menemukan di mana posisi Denta. " Ah, tidak Ma!mungkin karena rindu jadi Saya menyebut nama Mas Denta!" Husna berusaha mengelabui mertuanya. " Hehe...Kamu ini, baru juga berpisah sebentar!sabar, nanti sore juga ketemu lagi" goda Ibu mertuanya " Aaa iya Ma.., Emmm Ma!kita makan di restorant ujung sana aja yuk!sepertinya enak" " ya sudah ayo!Mama nurut selera Kamu aja" Akhirnya Husna bisa membawa mertuanya lebih jauh dari suaminya. walau hatinya sakit, tapi Dia tidak bisa berbuat apa-apa. mungkin ini salah satu cobaan dalam rumah tangga. mau tidak mau dengan kondisi seperti ini Husna tetap harus bisa terima. *** (Suasana di Restorant tempat Denta dan Sarah makan ) " Sayang!Aku mau secepatnya Kamu ceraikan Gadis Desa itu!Aku cemburu!" Sarah merengek kepada Denta " Sabar Sayang, secepatnya pasti Aku ceraikan!setelah semua aset di balikan atas nama ku, Dia pasti aku tinggalkan" sembari mengelus rambut sarah " Janji ya, dan ingat!jangan sampai Kamu Falling In Love sama Gadis kampung itu" " Haha aneh Kamu ini, ya mana mungkin lah ( Mengambil tangan Sarah dan meletakan di dadanya) Cuma Kamu yang ada di sini" " Hihi iya...Aku percaya!empat tahun bukan waktu yang singkat, dan moment itu kita udah lewatin berdua" " Iya Sayang, Aku hanya cinta sama Kamu!" Denta kembali meyakinkan kemudian memeluk Sarah dengan penuh kasih sayang. Meski sudah menikah ternyata itu hanya Status saja, Denta tetap menjalin hubungan dengan Sarah kekasihnya. Husna hanya Istri di mata orang tua tapi tidak di hatinya. menyetujui pernikahan karena tidak mau jabatan CEO nya di cabut! sungguh kejam dan dan tak punya hati nurani. Denta tega melakukan ini dengan Husna. Malam harinya, Denta baru pulang dari kantor dan langsung ke kamar, niatnya ingin istirahat tapi Husna sudah menunggunya untuk mengajak bicara. " Mas, boleh bicara sebentar?" Husna membuka pembicaraan " Saya lelah!mau istirahat" " Emmm, tadi...Saya melihat Mas sama mbak Sarah di restorant!" Husna tudepoint langkah Denta terhenti dan berbalik mendekati Husna " Kamu memata-mematai Saya?" wajah Denta berubah datar " Tidak sama sekali, Tadi Saya sama Mama belanja dan nggak sengaja melihat Mas sama Mbak Sarah" jelas Husna pelan " Mama juga melihat Saya dengan Sarah?" tanya Denta lagi " Tidak Mas,!" " Baguslah!" " Sampai kapan Mas sama Mbak Sarah begini?kalau Mama sama Papa tau bagaimana?" " Hah!mereka sudah tau, tapi masih memaksa Saya untuk menikahi Kamu. jadi ya... tanggung sendirilah akibatnya" ucapan Denta seperti tak ada rasa bersalah sama sekali. " Jadi maksud Mas, Mas akan tetap berhubungan dengan Mbak Sarah walaupun kita sudah menikah?" " Jelas, karena yang Saya cintai itu Sarah bukan Kamu!" " Tapi kenyataannya sekarang Saya Istri Mas!" Husna mempertahankan posisinya sebagai Istri. Denta merasa Husna sudah mulai berani, Ia pun langsung meraih lengan Husna dan meremasnya sedikit kasar. " Kamu sudah mulai berani ya, Kamu sudah Saya peringatkan sejak awal!tapi Kamu tetap nekad ingin menikah dengan Saya. jadi Kamu siap-siap lah untuk terluka" " Tapi bukan jalan seperti ini yang Saya inginkan Mas!" " Dan keinginan Kamu bukan hal penting dalam hidup Saya!jadi kalau Kamu tidak tahan, silahkan minta cerai!" " Pernikahan bukan untuk main-main, ini sakral Mas!" mata Husna berkaca-kaca " Tidak bagi Saya!dan Kamu dengar baik-baik Husna, silahkan Kamu bertahan tapi... kalau Kamu tidak sanggup pergi dan tinggalkan. karena sampai kapanpun, Saya tidak akan pernah meninggalkan Sarah" Denta menegaskan kemudian melepas tangan Husna dan berlalu meninggalkan gadis itu. Husna menangis, hanya ini yang bisa Dia lakukan!Dia merasa pernikahan ini tidak akan menemukan jalan bahagia selama Sarah masih ada di dalam hati Suaminya. "Apa yang hasrus Aku lakukan!" Hati Husna kacau, sejujurnya Dia sudah menerima suaminya dengan ikhlas, menyukai suaminya sejak awal pertemuan waktu itu, tapi kesan itu ternyata tidak Dia dapat dari suaminya. Bersambung....🤗🤗🤗Bab 51. Sore sudah berganti malam, Husna dan Denta sedang bersantai di ruang tamu!Denta duduk sembari memegang laptop kerjanya, sedangkan Husna masih asik membaca komen-komen yang ada di Instagram. Denta menyadari Istrinya sejak tadi tak hentinya tersenyum entah apa yang membuat hati Husna begitu geli. " Sayang, Are you okay?" Denta melepas kaca mata kerjanya " Saya baik-baik saja Mas!" " Apa yang Kamu lihat Sayang?sepertinya sejak tadi asik sendiri?" " Ah ini Mas, Saya membaca komentar-komentar mereka di IG!sedikit menggelitik dengan gombalannya" " Kamu lihat kan efek postingan foto Kamu tadi siang?" " Mas, Saya juga tidak menyangka mereka seeffort ini ke Saya!" " Kamu terlalu cantik di mata mereka Sayang, itu sebabnya Aku melarang Kamu untuk posting lagi" " Saya janji Mas setelah ini Saya tidak akan lagi memosting yang tidak Kamu suka" " Tepati janji Kamu Sayang, Aku khawatir di antara sekian banyak laki-laki itu takutnya ada yang terobsesi sama Kamu dan
Bab 50 selesai pertemuan Husna berpamitan pulang dengan Mama mertua dengan hati yang bahagia, Dia akan menceritakan semuanya kepada Denta nanti. sembari menyimpan cek kedalam tasnya, Husna naik mobil untuk segera di antar pulang. sepanjang perjalanan Husna asik bermain dengan ponselnya sembari mengepost beberapa foto di I*******m Pribadi. pengikutnya baru ribuan, tidak seperti sang suami yang sudah ratusan ribu. Namun yang mengikuti Husna adalah cogan-cogan (Cowok Ganteng)seusianya. biasanya Husna hanya meng expost keseharian dan rutinitasnya saja tanpa memperlihatkan dirinya. namun karena hari ini Dia sedang bahagia, Husna pun membagikan momen selfinya yang baru saja di ambil. baru beberapa menit terexpost, I*******mnya sudah di banjiri komenan yang penuh pujian dari kaum adam. Husna tidak menyangka pengikutnya begitu cepat merespon, Dia pun membaca satu persatu komenan yang teselip di balik foto selfinya. " Ternyata Mbak-mbak yang tidak pernah terexpost secantik ini" dengan emoj
Bab 49 Denta sudah pulang dari kantor, seperti Biasa Husna menunggu di rumah sembari bekerja!sekarang Nyonya Denta sudah punya kesibukan sendiri bukan lagi sekedar Ibu Rumah Tangga tapi seorang Desainer yang namanya sebentar lagi akan melejit dengan karya-karyanya. " Sore Sayang?" sapa Denta lembut " Eh Mas, sudah pulang Kamu?" " Emmm, Kamu lagi apa?" " Nih...(sembari menunjuk kertas di tangannya)" " Istriku sibuk sekarang, tapi jangan terlalu lelah Ya!nanti takutnya Kamu sakit" " Iya Mas, lagipula ini kerjanya sambil santai jadi tidak terlalu berasa" " Hmmm, Oke!Oh ya Sayang Aku berencana sih Mau bikinin Kamu kantor khusus untuk tempat kerja Kamu" Denta memberitahu " Kantor!Kamu seriusn Mas?" " Lebih dari serius malahan, biar nanti gampang orang-orang yang mau ajak Kamu kerjasama langsung datang kekantor menemui Kamu" " Mas, itu biayanya tidak sedikit loh!bikin kantor seperti mau beli permen saja Kamu" " Kamu meragukan Uang suamimu? Hm?" " Ah tidak M
Bab 48. Hari ini Husna free kerja, Dia pun berpamitan dengan suaminya untuk berkunjung ke butik sang Mama, rasanya bosan di rumah terus dan sesekali ingin jalan-jalan!namun sebelum kesana Husna mampir dulu ke Toko kue untuk membelikan mertuanya beberapa potong Kue, namun saat sedang asik memilih-memilih Kue diapun tak sengaja menabrak seseorang. " Eh Maaf! Saya tidak sengaja" Husna menoleh " Husna?" sapa orang yang di tabraknya barusan Husna mengingat sejenak siapa orang yang ada di depannya ini " Aku Aldo!ingat?" " Oo, Aldo!hehe maaf ya Do, Saya tidak sengaja" " It,s oke Na!Eh ya, Kamu ngapain disini?" " Nih, beli kue untuk mama mertua" sembari menunjuk keranjang " Ooh, Mmm Kamu ada waktu nggak? kalau ada boleh kita ngobrol-ngobrol sebentar?" tawar Aldo " Hehe, maaf Do kalau sekarang Saya sedang buru-buru!lain kali ya sekalian sama Suami Saya" jelas Husna pelan " Sebenarnya...ada yang ingin Saya bicarakan sama Kamu Husna!" " Mmm, maaf ya Do!kali ini Saya
Bab 47. Sejak peresmian Gaun Husna waktu itu, kini Dia sudah mulai sibuk mendesain. ada yang rekomendasi melalui butik, ada juga yang langsung menemui Husna untuk minta di buatkan Gaun dan Jas pengantinnya. melihat kesibukan sang Istri sekarang, Denta menyiapkan laptop, dan Ponsel kerja agar tidak mengganggu nomor pribadi sang Istri. Dia juga berpikir secepatnya akan menyewakan kantor kerja untuk sang Istri, agar bisnisnya terus berkembang!dengan begini tidak ada lagi orang yang berani menginjak-injak harga diri seorang Husna Humaira. setelah menyiapkan beberapa rancangan Gaun, Husna beristirahat sejenak!sebulan kedepan Dia tidak menerima pesanan karena sudah ada beberapa yang menunggu. Husna belum cukup ide untuk memvariasikan jenis-jenis gaun yang akan Dia buat, sejauh ini referensinya masih otodidak, sesuai dengan isi pikirannya sendiri. setelah melepas kaca mata pelindungnya, Husna bersender sembari berpikir!ternyata lelah yang Dia jalani sekarang ini sudah menghasilkan j
Bab 46 Setelah acara makan-makan selesai, Denta membayar dan mereka segera pulang. waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang, jam tiga sore nanti Dia ada meeting jadi masih ada waktu untuk istirahat. sementara Papa Denta mengantar Mama kembali ke butik sebelum kekantor. mereka berpamitan terlebih dahulu sebelum berpisah!. waktu begitu cepat berlalu, tak terasa pernikahan Denta dan Husna sudah memasuki bulan ke enam dan mereka telah hidup bersama. Denta berharap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun bahkan Abad!mereka akan terus bersama dalam suka dan duka. dulu pernah menyakiti hati sang Istri, maka akan Dia balas dengan berkali-kali lipat hujan kebahagiaan. setibanya di rumah Husna langsung turun dari mobil, belum sempat melangkah Denta berlari dari samping dan langsung menggendongnya. "Mas, Kamu ngapain?" Husna bingung " Gendong Kamu lah!" " tidak usah, Saya bisa jalan Mas!" " No, lagian Aku mau minta imbalan!" " Imbalan?" " Ehm!" " Imbalan apa?" " Ak







