Share

BAB 5. DUNIA TAK SELEBAR DAUN KELOR

Pepatah mengatakan."Dunia ini tak selebar daun kelor."itu benar, karena nyatanya dunia ini sempit sekali. Veronica tidak mengira jika akan bertemu dengan seseorang yang pernah membuat hidupnya hancur.

"Lalu Apakah Veronica menyesal telah menolong Nyonya Yasinta? tentu tidak, karena sudah kewajiban sebagai seorang dokter untuk menolong pasiennya yang membutuhkan pertolongannya.

Terlebih lagi, Nyonya Yasinta sangat baik, lembut bahkan meminta Veronica untuk memanggilnya dengan sebutan "Mami". sungguh amat kejam jika Veronica menyesal telah menyelamatkan hidupnya.

Jika Veronica tahu pun kalau ibu itu orang tua dari Robinson, Veronica juga pasti tetap akan menolongnya. Sebab akan berdosa jika kita membiarkan orang yang sakit merenggang nyawa dibiarkan begitu saja.

Apalagi Nyonya Yasinta tidak memiliki salah apa-apa kepada Veronica dan juga Magdalena. Jadi, Tidak sepantasnya memang jika Veronica harus bersikap dingin kepadanya. Jujur, awalnya Veronica merasa benci setelah mengetahui jika merupakan ibunya Robinson, namun perasaan itu segera ia tepis.

Biarlah urusan Robinson menjadi urusan Veronica, bukan ibunya. Hanya saja Vero tidak siap jika harus bertemu dengan Robinson, seseorang yang tega membuat hidupnya merasa tersakiti bahkan difitnah.

Padahal tak ada kesalahan Dari dirinya, yang pernah membuatnya dendam pun terluka. selama mengenal Vero, dia tidak pernah menyakiti hati Robinson. karena hubungan mereka baik-baik saja sebelum Robinson mengenal Melisa sahabat dari Veronica.

Vero tidak punya masalah dengan Robinson sama sekali. Tetapi ketika Vero mengenalkan Melisa kepada Robinson, membuat hubungan keduanya semakin renggang. karena sepertinya diam-diam Robinson dan Melisa memiliki hubungan di belakang Veronica.

Hingga akhirnya, untuk memutuskan hubungan dengan Veronica, Robinson memfitnah Veronica dengan tuduhan kalau dirinya sudah tidur bersama laki-laki lain.

Padahal Veronica sudah bersumpah tidak pernah tidur dengan laki-laki lain. Bahkan memiliki hubungan apapun tidak. Hingga pertengkaran sengit pun terjadi antara Veronica dan Robinson yang disaksikan oleh Melisa sendiri.

Padahal semuanya itu ulah Melisa, dia sengaja memberikan foto Veronica saat tidur. seorang pria pura-pura tidur di samping Veronica sambil memeluknya saat Veronica tertidur pulas. Itu semua tidak luput dari rencana Melisa. Hingga akhirnya pun, hubungan Veronica dan Robinson kandas.

Saat itu, Melisa merasa menang. Saat hubungan Veronica dan Robinson sudah hancur, Melisa juga meninggalkan Robinson begitu saja dan memilih menikah dengan seorang yang berasal dari negeri Jiran.

Saat itu hati Robinson benar-benar hancur, Robinson sangat rapuh. Hubungannya dengan Veronica sudah, dan Marisa sudah meninggalkannya demi menikah dengan lelaki lain.

Hingga pertemuan antara Robinson dan Magdalena pun terjadi. Ketika keduanya dipertemukan dalam acara bisnis keluarga besar Robinson.

Saat itu, Tuan Bastian mengadakan acara ulang tahun perusahaannya yang ke-15 tahun, dan keluarga besar Nicholas diundang saat itu. Karena perusahaan milik Tuan Bastian dengan perusahaan milik Tuan Nicholas saat itu menjalin hubungan kerjasama.

Hingga keduanya sering dipertemukan dalam urusan pekerjaan, membuat Robinson dan Magdalena saling jatuh cinta. Robinson dan Magdalena akhirnya menjalin hubungan sampai ke jenjang serius.

Karena Robinson sudah memantapkan hatinya untuk menikahi Magdalena, Tuan Bastian pun membicarakan hubungan antara putranya dengan Putri rekan bisnisnya itu.

Kedua belah pihak akhirnya setuju, kalau Robinson dan Magdalena akan segera melangsungkan pernikahan. Hingga pernikahan itu pun terjadi, Tetapi entah mengapa. Saat acara resepsi Robinson kehilangan kendali. Dia menampar Magdalena di hadapan para tamu undangan dan rekan bisnis keluarga Nicholas dan juga Bastian.

Membuat Tuan Nicholas dan nyonya Maria selaku orang tua dari Magdalena sontak emosi. Dan memutuskan hubungan dengan keluarga Bastian. Bahkan Tuan Nicholas langsung memutuskan hubungan kerjasama dengan keluarga Bastian secara sepihak.

Hubungan percintaan Robinson memang penuh dramatis. Robinson orang yang termasuk gampang emosi dan tempramental, saat dirinya dihasut oleh Melisa, dengan mudahnya dia percaya begitu saja. Sehingga saat itu Veronica benar-benar sakit.

Meskipun kejadian itu sudah lama, namun rasa sakit itu masih terasa. Setiap malam Veronica menangis jika mengingat semua itu. peristiwa itu benar-benar menjadikan Veronica sebagai wanita yang hina, baik di hadapan sang pencipta maupun di hadapan manusia.

Saat itu, semua membenci Veronica. Bahkan keluarga besarnya pun mempercayai foto-foto yang disebarkan oleh Melisa dan Robinson. Hingga pada akhirnya, Veronica Tidak dianggap lagi anak oleh mereka. Kekasihnya, tega menghianati cinta dan juga memfitnahnya. Bahkan membuat dirinya sampai sekarang cacat fisik.

"Kau perempuan hina, wajahmu lugu. Tapi wajahmu seperti itu untuk menutupi sikapmu yang sesungguhnya, Aku menyesal mencintaimu."ucap Robinson Seraya meludahinya berkali-kali di hadapan Melisa.

"Sungguh sakit hati Vero. Ia pikir cinta Robinson begitu tulus padanya, Namun nyatanya tidak. Dia memilih pergi meninggalkan bekas luka yang mendalam.

Hujatan demi hujatan datang. Veronica pun saat itu dikeluarkan dari kampus. Rasanya dia ingin mengakhiri hidupnya kala itu. Sebab tak ada lagi tempat untuk bersandar, pun mengadu atas ujian berat yang ia hadapi.

Pembelaan yang ia lakukan sebagai alasan pun tidak mereka terima. Yang mereka percayai bahwa Veronica hina yang sudah tidur dengan pria lain.

Namun, Allah menyayangi Veronica, hingga ia dipertemukan dengan Ibu Naomi. berkat beliaulah Veronica bangkit, mencoba kuat dan menerima apa yang sedang terjadi. Mungkin Tuhan sedang mengujinya, agar Veronica lebih dekat denganNya.

Tidak hanya itu saja, Bu nomi pun rela meminjamkan dananya sebagain untuk melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda. Veronica sangat bersyukur, masih ada orang yang peduli padanya dan mempercayai segala ucapannya.

Veronica mulai hidup baru. Melanjutkan kuliah sambil bekerja. Meski keadaan hidupnya jauh bergelimang harta, namun cita-cita tetap ia gantungkan setinggi langit. Dengan dibarengi doa, pada akhirnya kini Veronica mewujudkan impiannya dan kedua orang tuanya.

Dulu ketika Veronica kecil, Mereka menginginkan Veronica menjadi seorang dokter. Mengingat Vero senang sekali bermain dokter-dokteran dengan teman-teman kecilnya.

Alangkah bahagianya jika sekarang Veronica dapat pulang kembali, memberikan semua ini untuk mereka. Namun itu tidak mungkin, mereka sudah jijik melihatnya.

Seperti yang sudah dikatakan oleh papa dan Mamanya bahwa Veronica wanita hina. Tak pantas lagi menjadi bagian dari hidup mereka. Sungguh Veronica benar-benar buntu kala itu. Namun Lagi Dan Lagi, Dia hanya bisa menangis dan menuruti perintah mereka untuk segera pergi menjauh dari keluarganya.

Veronica mengira penderitaan itu akan berakhir seiring berjalannya waktu. Namun nyatanya tidak, karena kecacatan yang ia sandang membuat tidak ada lelaki yang mau menjalin kekasih dengan dirinya lagi.

Beberapa kali Ibu Nomi memperkenalkannya kepada seorang pria, namun selalu menolak dengan alasan kalau Veronica pincang.

Bahkan ada yang mengatakan terang-terangan malu memiliki istri cacat. meski cantik dan berkarir. Pada akhirnya Veronica memilih untuk pasrah, menunggu jodoh dari sang pencipta.

Berbeda dengan Magdalena, adik kandung dari Veronica itu berpisah dengan Robinson karena dipermalukan di pelaminan. Robinson memang lelaki yang sudah menyakiti kedua Putri Tuan Nicholas. Tapi saat itu kedua orang tua Veronica tidak mengetahui kalau Robinson yang menyebarluaskan foto itu, dan dia yang sengaja memfitnah putrinya. Karena hubungan antara Veronica dengan Robinson kala itu sama sekali tidak diketahui oleh Tuan Nicholas dan nyonya Maria.

Bersambung....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status