Tampak Melisa menangis sesungguhkan meratapi nasibnya, memiliki suami mengalami kebutaan.Sedangkan Veronica memilih untuk segera berpamitan kepada Ibu Nurhaliza, yang saat ini berusaha menenangkan putranya. Karena semenjak Raffi mengetahui dirinya mengalami kebutaan, tampak pria itu terus menangis dan tidak terima kalau dirinya tidak akan dapat melihat terangnya dunia lagi."Ma, aku harus bagaimana? Aku tidak mau seperti ini. Aku tidak mau buta Ma!"tangis pria bertubuh kekar itu diperlukan sang ibu.Sementara Melisa larut dalam pemikirannya. rasanya langit seolah runtuh menimpa tubuhnya. "Bagaimana aku bisa hidup dengan suamiku yang mengalami kebutaan seperti ini? aku pasti tidak bisa seperti dulu lagi." gua mah gelisah di dalam hati.Sepertinya di dalam hati Melisa tidak ada rasa empati terhadap suaminya. Dia hanya egois memikirkan dirinya sendiri. Bahkan Melisa tidak berusaha memberikan kekuatan kepada suaminya."Sudah, sudah Jangan menangis Lagi! kita akan usahakan supaya kamu d
Robinson yang saat ini masih berada di balik jeruji besi, baru mengetahui kabar tentang Melisa kalau saat ini dirinya berada di tanah air. Tampaknya Tuan Bastian sudah meminta salah satu asistennya untuk mencari tahu tentang Melisa.Dan tidak butuh waktu lama, anak buah Tuan Bastian langsung mengetahui kabar tentang Melisa yang saat ini berada di kota Manila. yang saat ini suaminya mengalami kecelakaan bahkan mengalami kebutaan. informasi itu langsung didapatkan oleh anak buah dari Tuan Bastian.Tuan Bastian mengembangkan senyumnya, ketika mendengar kalau Melisa berada di kota Manila. Itu artinya pihak kepolisian tidak perlu terlalu jauh mencari keberadaan Melisa, karena saat ini Melisa sendiri yang datang ke kota Manila.Tentunya pihak kepolisian juga mengetahui kalau bisa terlibat kejadian delapan tahun silam. Tanpa Tuan Bastian melaporkannya kembali.Tetapi agar melihat tidak kembali ke Kuala lumpur, sebelum pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadapnya. Anak buah Tuan Bastian
Tuan Nicholas terus mengintimidasi Melisa yang selalu menyangkal apa yang telah dia perbuat terhadap Veronica. "Kamu tidak perlu berbohong, karna semua ada bukti buktinya. Siap siap saja kamu mendekam dibalik jeruji besi ini." ucapkan Nicholas sembari langsung bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Melisa begitu saja. Rencana Tuan Nicholas saat ini ingin sekali menemui putrinya. Tuan Nicholas ingin kembali mempersatukan keluarganya yang sudah hancur berantakan, akibat perbuatan Melisa dan Robinson. Kali ini, Tuan Nicholas benar-benar ingin memperbaiki semuanya. Delapan tahun lamanya Tuan Nicholas dan nyonya Maria tidak bertemu dengan Putri sulungnya itu. Entah bagaimana kabarnya saat ini Tuan Nicholas tidak mengetahui.Baru sekitar 2 hari yang lalu, Tuan Nicholas mengetahui keberadaan Putri sulungnya itu. walaupun Laura sudah sekitar 1 bulan yang selalu memberikan bukti-bukti itu kepada Tuan Nicholas.Tuan Nicholas bukan tidak mencari tahu keberadaan putrinya, tapi sepertinya a
Tuan Nicholas kembali tanpa membawa Veronica. Di sepanjang perjalanan, Tuan Nicholas merevisi dirimu sendiri, atas kesalahan yang ia lakukan di masa lampau gara-gara dirinya terlalu percaya dengan pemberitaan yang ada di sosial media, membuat dirinya harus jauh dengan Putra sulungnya itu.Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 30 menit membelah jalanan ibukota, akhirnya Tuan Nicholas tiba di rumah. Dia keluar dari dalam mobilnya, dan menutup pintu mobilnya dengan kasar. Nyonya Maria yang mengetahui sang suami sudah kembali, langsung berlari keluar berniat untuk menyambut Putri sulungnya itu. Dia tersenyum, karena nyonya Maria yakin kalau Tuhan Nicholas berhasil membawa Veronika kembali ke rumah.Nyonya Maria membuka pintu utama. Dia sengaja membuka pintu tanpa menyuruh salah satu asisten rumah tangga. Karena nyonya Maria sudah tidak sabar ingin bertemu dengan putrinya.Perlahan senyuman Nyonya Maria pudar, Ketika melihat Tuan Nicholas turun dari dalam mobil seorang diri. Padahal d
Plakk!!!Satu tamparan mendarat di pipi mulus Magdalena. Saat acara resepsi pernikahan mereka terlaksana di sebuah Ballroom hotel ternama di ibukota.Hal itu tidak luput dari perhatian setiap tamu undangan yang hadir di acara pernikahan Magdalena, dengan seorang pria yang baru sah beberapa menit yang lalu menjadi suaminya.Nyonya Maria yang melihat putri yang sangat ia sayangi ditampar oleh sang suami, sontak kaget dan emosi. Sang menantu tega menyakiti putrinya di pelaminan. Hal itu membuat Mama Maria murka. Dia tidak terima putrinya ditampar di depan umum. Apalagi masih berada di atas pelaminan.Mama Maria langsung menghampiri putrinya yang saat ini masih memegang pipinya yang memanas, akibat tamparan yang dilakukan sang suami, Robinson.Matanya berkaca-kaca, perlahan air mata itu luruh begitu saja.Mama Maria langsung menarik tangan putrinya turun dari atas pelaminan."Ayo kita pergi dari sini, resepsi pernikahan ini tidak perlu dilanjutkan lagi."ucap Nyonya Maria sambil langsung
Keesokan harinya, Magdalena sudah berada di bandara. Tujuannya kali ini kota Paris, Karena nyonya Maria tidak ingin putrinya itu larut dalam kesedihan."Jaga dirimu baik-baik di sana, Nak. Jangan khawatir semuanya pasti bisa kamu lalui. Mama yakin, dengan kamu pergi jauh dari kota ini, kamu akan lebih mudah melupakan pria itu."ucap Nyonya Maria sembari memeluk putrinya. Karena saat ini Magdalena akan segera berangkat.Setelah Magdalena berada di dalam pesawat, dan sudah berlalu dari bandara. Nyonya Maria yang didampingi oleh Tuan Nicholas kembali ke rumah utama keluarga Nicholas."Apa kamu yakin, anak kita akan baik-baik saja di sana?"tanya Tuan Nicholas kepada sang istri."Mama yakin, semakin jauh Putri kita dari kota ini maka dia akan lebih mudah melupakan pria jahanam itu. Jujur Mama kecewa kepada Robinson. Mama akan segera menuntut mereka ke jalur hukum.""Sudah lah, Ma. Ngapain seperti itu, biarkan saja. Paling mereka akan menyesal telah menyia-nyiakan Putri kita.""Tapi Mama san
Pagi selalu menawarkan keindahan yang sempurna. Langit masih tampak kelabu. udara pun terasa dingin saat bersentuhan dengan kulit.Semenjak kejadian di pelaminan itu, Magdalena memilih untuk menetap tinggal di kota Paris. Sebab, dia ingin melupakan segalanya tentang kejadian yang dapat mempermalukan keluarga besar Nicholas.Saat ini, dia memulai aktivitasnya untuk mengelola usaha Hotel milik kedua orang tuanya yang ada di kota Paris. Magdalena menghabiskan hari-harinya bekerja dan bekerja. Berharap dia dapat melupakan Robinson, yang sudah mempermalukannya.Sementara itu, Robinson masih tetap mencari Magdalena. Walaupun bibirnya mengatakan, banyak wanita lain yang menjadi pengganti Magdalena di dalam hatinya. Tetapi, semakin hari Robinson semakin merindukan sosok Magdalena. Dia benar-benar menyesali apa yang sudah ia perbuat.Karena terlalu memikirkan pemberitaan viral di media sosial tentang pernikahan putranya, sehingga nyonya Yasinta tidak konsentrasi mengendarai mobil yang ia kemud
"Maaf Mbak, Kalau boleh tahu siapa yang melunasinya?"tanya Robinson penasaran."Dokter Veronica Mas,"jawabnya jujur.Lagi lagi Robinson dibuat menyesal atas perbuatan di masa lalu. Wanita itu benar-benar baik, sampai-sampai dia rela melakukan hal yang terbaik buat Nyonya Yasinta."Aku pasti tidak akan menemukan wanita sebaik Magdalena dan juga Veronica. Aku memang laki-laki bodoh, yang telah dibutakan oleh hal dunia. Entah setan apa yang merasuki aku, sehingga aku bisa-bisanya menampar Magdalena di pelaminan, membuat semuanya menjadi hancur. Apa yang harus kulakukan sekarang?! Robinson bermonolog sendiri. Menyesalkan segalanyaRobinson memilih untuk duduk di depan ruang rawat inap Nyonya Yasinta. Siapa tahu Robinson melihat dokter Veronica, dia ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf padanya.Meski itu tidak setimpal, namun setidaknya dia merasa lega. Kini Robinson harus meyakinkan pada Veronika kalau Robinson telah berubah. Robinson bukan yang dulu lagi, tega merenggut kebaha