Share

17. Suatu Pagi di Jendela Kafe

Aldo terbatuk-batuk. Ia segera mengusap cairan teh yang membasahi mulutnya menggunakan sebelah tangan. Sementara Arvin dengan cekatan mengambilkan tisu di dekatnya.

"Thanks." Aldo langsung menyambar tisu tersebut lalu menyeka bibirnya kembali.

Kedua mata tajamnya lantas memperhatikan seorang wanita yang sedang bercermin di sana. Aldo terdiam, ekspresinya geli.

Sementara Arvin sudah terbahak-bahak sedari tadi. Sambil memandangi Nayra yang memperbaiki anak rambut di sekitar wajahnya, Arvin tertawa heboh sembari mendaratkan tepukan berkali-kali pada bahu kokoh milik Aldo.

"Sssttt… itu Mbak Nayra ngapain, Pak? Hahaha…"

Aldo hanya berdeham lirih. Ia mengalihkan pandangannya sekilas karena malu, lantas kembali menyaksikan Nayra yang bergerak mundur dengan air muka tiba-tiba terdiam.

"Apa dia sudah sadar kalau ada orang di sini?" bisik Arvin mengikuti setiap gerakan Nayra.

Aldo yang juga memantau wanita itu menggeleng tak yakin.

Lalu mendadak Nayra memutar tubuhnya. Ia merapikan blous
Glory Bella

Kira-kira wanita ini siapa, ya? Takuut :(

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status