Share

16. Semangat, Nay!

Nayra langsung melotot tajam. "Bu! Jaga omongan Ibu! Nayra nggak mandul!"

"Kalau begitu, kenapa kamu nggak periksa, hah? Buktinya sudah tiga tahun kalian menikah, tapi mana? Nggak menghasilkan apa-apa kan? Berarti kamu beneran mandul, Nay!" Ida sengaja memperkeruh suasana.

Mendengar tutur kata Ida membuat Budi menggeleng dan menangis. Hatinya teriris menyaksikan anaknya dihina seperti itu. Begitu juga Nayra yang menitikkan air mata saking emosinya.

Nayra terisak. Ia hendak menjawab, namun Ida sudah mendahuluinya.

"Kamu sudah untung sama Guna. Guna nerima kamu apa adanya! Eh, ternyata situ yang sok kecantikan minta pisah sama Guna," gelak Ida mengejek.

"Bu, cukup! Kenapa Ibu selalu membahas Guna di depanku?! Guna sudah mengkhianati pernikahan kami! Ibu masih saja membela Guna padahal sudah tahu kalau dia selingkuh!" protes Nayra tidak terima.

"Aku tahu. Pasti Ibu menjelekkan namaku, tapi memuji Guna di depan tetangga kan?!" tambahnya.

Ida memutar bola mata sembari mengembuskan na
Glory Bella

Kira-kira apa nih yang dilihat mereka berdua? Jujur, author nulisnya sampe malu-malu sendiri wkwkwk. Silakan baca di next chapter, yah ^.^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status