Share

Bab 160

Author: Lin shi
last update Last Updated: 2025-06-16 19:00:00

Pagi itu, Dina sedang mengelap kaca toko ketika suara motor berhenti di depan. Saat dia menoleh, wajahnya langsung berubah cerah melihat sosok yang turun dari motor.

“Dinda?” Dina menghentikan gerakannya. “Kok pagi-pagi ke sini?”

Dinda tersenyum lebar, mendekat sambil menyembunyikan sesuatu di balik tas selempangnya. “Aku punya sesuatu untukmu, Kak Dina.”

Dina mengerutkan dahi. “Apa?”

Tanpa banyak bicara, Dinda mengeluarkan sebuah benda yang dibungkus plastik bening dari dalam tasnya. Saat benda itu berpindah ke tangan Dina, napasnya tercekat. Tangannya bergetar pelan saat membuka plastik itu.

“Ini… ini buku nikahku,” lirih Dina.

“Iya. Aku cari semalaman,” kata Dinda. “Di balik bingkai foto pernikahan mas Danang simpan. Kak Danang mungkin merasa it

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 161

    Danang berjalan tertatih keluar dari mobil, dibantu oleh mamanya. Tangannya masih digips, perban melilit kepalanya. Rumah tampak sepi. Kosong.Endang menghela napas panjang.“Masih ngotot pulang ke rumah. Padahal kamu belum sepenuhnya pulih.”Danang membuka pintu pelan-pelan.“Rumah sendiri, Ma. Aku cuma mau istirahat di tempat yang familiar.”Begitu pintu terbuka, suasana rumah terasa asing menyambutnya. Tidak ada aroma masakan, tidak ada suara menyambut kepulangannya. Hening.Endang meletakkan tas di atas meja, lalu berdiri sejenak menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Sedangkan Danang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata kosong.Tiba-tiba terdengar suara dari luar pagar.“Mas Danang!”Bu Denok, tetangga sebelah, berdiri depan pagar dengan kantong belanja di tangan. Ia terlihat

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 160

    Pagi itu, Dina sedang mengelap kaca toko ketika suara motor berhenti di depan. Saat dia menoleh, wajahnya langsung berubah cerah melihat sosok yang turun dari motor.“Dinda?” Dina menghentikan gerakannya. “Kok pagi-pagi ke sini?”Dinda tersenyum lebar, mendekat sambil menyembunyikan sesuatu di balik tas selempangnya. “Aku punya sesuatu untukmu, Kak Dina.”Dina mengerutkan dahi. “Apa?”Tanpa banyak bicara, Dinda mengeluarkan sebuah benda yang dibungkus plastik bening dari dalam tasnya. Saat benda itu berpindah ke tangan Dina, napasnya tercekat. Tangannya bergetar pelan saat membuka plastik itu.“Ini… ini buku nikahku,” lirih Dina.“Iya. Aku cari semalaman,” kata Dinda. “Di balik bingkai foto pernikahan mas Danang simpan. Kak Danang mungkin merasa it

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 159

    Pagi itu, rumah Aini masih lengang ketika ia bersiap-siap mengenakan jilbab biru muda dan membawa tas kecil. Ia berdiri di depan pintu kamarnya, merapikan jilbabnya sambil menghela napas panjang. Kemudian ia keluar kamar melangkah menuju ruang makan.Dari ruang tengah, suara langkah kaki kecil terdengar. Deni, muncul dari arah kamarnya sambil mengucek matanya."Bunda mau ke mana?" tanya Deni sambil berdiri di ambang pintu, matanya masih setengah mengantuk.Aini menoleh dan tersenyum tipis. "Bunda mau ke rumah Paman Amar, Den. Ada yang mau Bunda bicarakan.""Ikut, ah.""Nggak usah, Den. Kamu di rumah aja. Bunda sebentar, kok. Nanti, tolong ke sawah Den. Hari ini ada pupuk masuk, tolong hitung."Deni menurut. Ia hanya mengangguk dan kembali ke kamar setelah mencium tangan bundanya.Setelah itu, Aini berangkat sendiri ke rumah abangnya denga

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 158

    Mbak…”“Hm?”“Aku ini… jahat nggak, Mbak? Apa aku istri durhaka?”Mbak Tatik menoleh, heran. “Kok kamu bilang gitu?”Dina menggigit bibirnya. Matanya basah. “Suamiku… Danang… dia lagi sakit, kecelakaan. Tapi aku malah ninggalin. Aku bahkan nggak ke rumah sakit. Apa aku… terlalu tega?”Tatik menghela napas panjang. Ia menggenggam tangan Dina lebih erat.“Dina, dengar ya… kamu bukan istri durhaka. Kamu istri yang tersakiti. Dan yang kamu lakukan sekarang… itu bentuk menyelamatkan dirimu sendiri.”“Tapi... dia suamiku, Mbak. Aku punya tanggung jawab.”“Dan dia juga punya tanggung jawab, Dina. Dia suamimu, tapi tega menyakiti kamu. Dia yang mengkhianati. Dia yang memilih jalan itu. Kamu cuma

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 157

    Pagi itu, Dinda sudah bersiap sejak matahari menunjukkan warnanya. Setelah mengantar mamanya ke rumah sakit, ia kembali ke rumah dengan satu tujuan: mencari buku nikah Danang dan Dina.Rambutnya ia ikat asal. Ia mengenakan kaos longgar dan celana training. Wajahnya penuh tekad. Kali ini, dia tak akan menyerah begitu saja."Kalau nggak ada di kamar Mas Danang, di kamar Mama, berarti... bisa jadi dia sembunyikan di tempat yang nggak ketebak," gumamnya sambil membuka pintu gudang kecil di bawah tangga.Ruangan itu gelap, pengap, dan penuh debu. Dinda menghidupkan lampu dan mulai membongkar tumpukan kardus lama. Sesekali ia bersin karena debu yang menempel di udara.“Mas Danang… kamu pikir aku nyerah segitu aja?” desisnya sambil membuka satu demi satu map usang berisi dokumen-dokumen tak penting.Setelah hampir satu jam di gudang tanpa h

  • Ceraikan Aku, Jika Sudah Tidak Cinta    Bab 156

    Yoga kembali melangkah ke gedung kantor untuk melaksanakan misi membantu Dinda. Gerbang depan sudah sepi, hanya satu sekuriti yang berjaga di pos.Sekuriti itu mengangkat alis, heran melihat Yoga kembali.“Lho, Pak Yoga? Kok balik lagi?” tanyanya.Yoga tersenyum tipis, mencoba terlihat santai. “Iya, Pak Danang titip ambil barang di ruangannya. Katanya penting.”“Ooh…” Sekuriti mengangguk pelan. “Pak Danang belum masuk ya?”“Belum. Masih dirawat. Saya cuma disuruh ambil beberapa dokumen.”“Kasihan ya, saya baru dengar Pak Danang kecelakaan. Semoga cepat sembuh.”“Amin.” Yoga mengangguk sopan sebelum melanjutkan langkah.Ia masuk ke dalam kantor yang sudah senyap. Lorong-lorongnya kosong. Beberapa lampu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status