Share

Masih Terbayang

"Jadi gimana nih selanjutnya?" tanya gue ke Candra sambil menatap tumpukan obat yang tadi diberikan dokter.

Candra diam sebentar, "kita tunggu dia bangun dulu, baru kita bicarakan baik-baik apa yang harus kita lakukan," jawabnya.

Potongan kain di kedua kakinya sudah diganti dengan perban oleh Dr. Yusuf, wanita berkaos kaki hitam itu kini jadi wanita "berkaos kaki" putih. Dalam hati gue sendiri nggak pernah menyangka kaos kaki hitam yang dipakainya ternyata untuk menutupi bekas-bekas luka yang dibuatnya sendiri. Muncul rasa iba sekaligus takut melihat sosok wanita yang sekarang sedang tertidur di kasur itu. Gue melangkah keluar kamar menuju tembok balkon favorit gue. Haah... betapa tadi gue masih meratapi kesedihan karena kehilangan Eci dan beberapa jam terakhir pikiran gue tersedot ke wanita berkelainan jiwa yang bernama Arianna. Sekarang waktunya gue mengistirahatkan otak gue, gue duduk di kursi kecil depan kamar yang gue taro di sudut tembok balkon. Sambil menjulurka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status