Share

Mulai Berubah

Penulis: PiciKeci
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-28 20:10:03

Hari-hari gue kini jadi sedikit banyak berbeda dengan sebelumnya karena ada Echi yang hadir menjelma jadi pengisi kekosongan yang gue rasakan sebelumnya. kalau nggak Echi yg menginap di kamar gue, maka gue yg ngandong ke kosannya. Kebetulan kami berdua sama-sama non shift jadi nggak ada istilah jam kerja malam. Layaknya pasangan lain yg tengah dimabuk asmara, gue dan Echi juga kerap memilih menghabiskan waktu berdua meski harus menolak jam lembur yang ditawarkan bos di kantor, gue pikir gaji tanpa lembur gue sudah lebih dari cukup. Selain itu Echi juga adalah tipe cewek yang pengertian, dia menilai nggak harus selalu cowok yg nraktir cewek, beberapa kali gue bahkan makan gratis dari dia. Soal Candra, awalnya dia heran sama gue karena gue sering nggak menampakkan diri di kosan. Setelah gue beritahu kalo gue udah jadian sama Echi dia cuma tertawa lebar sambil tetap ngomong

"jangan diapa-apain dulu!" kata Candra tegas

dan gue jawab "udah terlanjur!" hehe

Jarang balik ke kosan, itu berarti gue juga jarang ketemu Candra apalagi dia kan kena shift malam. Nah makin jarang lah gue ketemu tuh anak. Di hari libur juga gue lebih suka menghabiskan waktu di kosan Echi atau sekedar jalan-jalan ke alun-alun kota bareng dia, yah pokoknya asal bareng Echi semua berasa indah deh hehe...

Memasuki bulan keempat gue kerja, gue memutuskan membeli sebuah handphone untuk mempermudah komunikasi gue dengan teman-teman dan juga Echi tentunya. Sebuah handphone mungil dengan layar monochrome warna biru gue ingat betul handphone pertama yang gue punya waktu itu. Dengan fasilitas seadanya, hp itu tergolong elit lho pada masanya. Perlahan tapi pasti gaya hidup gue yang dulu seadanya dan gue usahakan sesederhana mungkin, kini mulai berubah ke arah glamour dan foya-foya. Sebagai jiwa muda yg masih berkobar waktu itu gue merasa sedang berada dalam momen terbaik di hidup gue, berpenghasilan lumayan plus punya pacar cantik dan setia membuat gue mabuk kepayang. Beberapa kali bahkan gue mabuk beneran bareng Echi di kosannya. Sudah setengah tahun kini gue bekerja di Karawang, meski jarang ditempati tapi gue memilih bertahan di kosan gue. Selain karena gue juga malas mencari lagi kosan yg lain, ada Candra yg membuat gue memutuskan bertahan di sana. Bagaimanapun Candra tetap sahabat terbaik gue di kota ini, dia yang pertama gue kenal dan dia juga yang kerap membantu saat gue sedang kesulitan alias bisa ngutang dulu gitu! hehehe.. Tapi gue akui Candra memang orang baik kok, walau jarang bertemu kami tetap berteman baik.

Dan hari itu genap sudah dua minggu berturut-turut gue nggak balik ke kosan, kangen juga pengen tidur di ruangan kecil itu. Gue pengen maen gitar punya Candra lagi, maka sepulang kerja gue kirim pesan ke Echi bahwa gue nggak ke kosannya malam ini.

"wah tumben lo balik," Candra menyambut gue di gerbang bawah.

"masih inget kamar lo ya??" tambahnya

"iya gue kangen nih sama kamar gue, pengen maen gitar juga. Lo ngapain di sini?" tanya gue

"Abis balikin setrikaan temen, punya gue mendadak eror soalnya." Jawab Candra.

Kami berjalan menapaki tangga menuju lantai atas sambil berbincang ringan, rasanya seperti kembali ke rumah sendiri saat gue pandang berkeliling kamar-kamar di sini.

"wah elo kumat lagi nih ya," gue mengomentari volume kencang dari speaker aktif di kamar Candra.

"kan elo jarang balik? nggak ada yg protes lagi. Lagian juga di sini sepi kalo lo nggak ada, kan lo tau gue nggak begitu interaktif sama tetangga kamar kamar sebelah."

Kami duduk di beranda dan saat itulah mata gue menatap pintu kamar di seberang kamar gue, kamar yang sampai sekarang masih menyimpan rasa penasaran gue. Wanita itu.... dia cukup terpinggirkan beberapa bulan ini karena saking sibuknya gue pacaran sama Echi.

"eh, kamar yang itu masih ada penghuninya enggak?" gue menunjuk kamar itu.

"tau deh gue juga nggak ngerti," Candra geleng kepala.

"bener kata lo sih, emang ada cewek yg nempatin kamer itu tapi jarang keliatan keluar masuk nya. Gue beberapa kali pernah liat dia di kamer ini." Jelas Candra

"terus?" gue seperti disulut penasaran lagi.

"terus apanya? ya biasa aja."

"bukan. maksud gue, cewek itu masih pake kaos kaki item panjang?" tanya gue lagi

Candra mengangguk lagi, "menurut lo tuh cewek orang apa setan sih??" tanya Candra.

"Jelas orang lah, mana ada setan pake kaos kaki?" jawab gue

"ya kali aja dia lagi kedinginan?" kata Candra bercanda

Gue tertawa kecil, gue seperti mendapat sesuatu yg sempat hilang, iya rasa penasaran itu, rasa yang sempat sirna beberapa waktu terakhir, dan kini mulai menjalar lagi di otak gue. Terakhir gue ketemu cewek itu ya pas lagi nyanyi tengah malem itu aja. Setelah itu dia seolah lenyap atau gue yang melenyapkan diri ya?? Yang pasti malam itu gue duduk lagi di tembok beranda sambil menyetem gitar milik Candra, gue berharap wanita itu akan muncul lagi malam ini. Gue pengen ketemu dia.

Candra lagi pergi untuk shift malam, jadilah gue sendirian di sana dan sengaja malam ini gue akan menyanyikan lagu yg sama yang dulu pernah dinyanyikan wanita itu. Baru saja gue masuk intro, terdengar sebuah suara dari belakang gue melantunkan lagunya. Suara yg cukup melekat di pikiran gue. Iya dia!! Wanita berkaos kaki hitam itu, dia ada di belakang gue...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Muamardiyah Dam
Knapa pake koin gaada gratis 2 jamnya sih wkwkwk
goodnovel comment avatar
Su Trasna
menarik dan bikin emosional naik turun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Deadline

    Malam itu gw terbangun setelah hampir dua jam terlelap di pangkuan Anna. Kami memutuskan pulang dan sampai di kosan sekitar jam sebelas malam."Nah ini dia anaknya," seorang teman penghuni kamar bawah menyambut kedatangan gw"charger gw mana? Hp gw udah berisik daritadi minta diisi batere nya" sambungnya lagi"oh iya gw lupa kembaliin," gw menepuk jidat. "Lo tunggu aja di sini. Gw ambil dulu di atas."Temen gw mengangguk lalu kembali ke kamarnya. Gw dan Anna melanjutkan ke kamar atas, lalu gw turun mengembalikan charger punya temen gw dan kembali lagi ke kamar Anna."Sorry ya Na, gw nginep lagi di kamar lo malem ini," kata gw"enggak papa nyantai aja lah," Anna sedang menulis sesuatu di sebuah buku kecil warna kuning.Padahal kamar ini cukup gelap buat nulis, karna masih mengandalkan lilin sebagai pencahayaan."Lagi nulis apa sih?" tanya gwAnna menghentikan sejenak aktivitasnya, menatap gw lalu tersenyum, "ini diary gw.

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Ngantukkkkkk

    Gimanapun cara yang udah gw lakukan, gw tetep nggak bisa tidur. Guling-gulingan, nutupin mata pake bantal, dan banyak cara lagi yang gw lakukan tapi mata gw enggan terlelap. Dan HP gw sudah nyaris benar-benar mokad ketika gw lihat jam nya menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gw putuskan mandi, menyeduh teh anget manis lalu duduk di tembok balkon sambil menunggu waktu berangkat. Anna akan gw bangunkan beberapa saat sebelum gw pergi, karena gw nggak mau ganggu tidurnya. Dia nampak nyenyak dalam kamar yang masih berpencahayaan satu lilin. Emh, pagi ini gw akan melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Ini pertama kalinya gw mudik, karna sebelum ini gw memang nggak pernah merantau. Ternyata menyenangkan sekali bisa berada di momen menunggu kepulangan seperti ini. Gw juga kangen banget dengan keluarga di rumah. Kedua orangtua gw dan adik gw, rasanya pengen buru-buru ketemu mereka. Mata yang pedih dan kepala yang nggak karuan rasa gara-gara insomnia semalam seolah bisa tertutupi ole

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Aku Disini

    Gimanapun cara yang udah gw lakukan, gw tetep nggak bisa tidur. Guling-gulingan, nutupin mata pake bantal, dan banyak cara lagi yang gw lakukan tapi mata gw enggan terlelap. Dan HP gw sudah nyaris benar-benar mokad ketika gw lihat jam nya menunjukkan pukul setengah lima pagi. Gw putuskan mandi, menyeduh teh anget manis lalu duduk di tembok balkon sambil menunggu waktu berangkat. Anna akan gw bangunkan beberapa saat sebelum gw pergi, karena gw nggak mau ganggu tidurnya. Dia nampak nyenyak dalam kamar yang masih berpencahayaan satu lilin. Emh, pagi ini gw akan melakukan perjalanan balik ke kampung halaman. Ini pertama kalinya gw mudik, karna sebelum ini gw memang nggak pernah merantau. Ternyata menyenangkan sekali bisa berada di momen menunggu kepulangan seperti ini. Gw juga kangen banget dengan keluarga di rumah. Kedua orangtua gw dan adik gw, rasanya pengen buru-buru ketemu mereka. Mata yang pedih dan kepala yang nggak karuan rasa gara-gara insomnia semalam seolah bisa tertutupi ole

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Malam Natal Paling Berkesan

    Gw sudah berkali-kali ganti posisi tidur. Telungkup, telentang, dan miring ke kiri. Gw nggak berani miring ke kanan coz Anna ada di situ, entah kenapa gw yakin dia belum tidur. Gw bisa merasakan tatapannya meski mata gw terpejam. Ciumannya di kening gw tadi ternyata berefek menghilangkan kantuk yang sempat menyergap. Dan entah sudah berapa lama saat gw benar-benar terbangun dan duduk di tepi kasur. Sepertinya sudah jam 3 pagi, di luar hujan sudah mulai turun dan membuat malam semakin dingin."Lo belum tidur Ri?" suara Anna terdengar lembutGw menoleh ke arahnya. Dia menopang kepala dengan satu tangan. Shit! Posenya..."Engga tau nih mendadak panas," gw sekenanya"kok bisa? Ini kan lagi ujan? Gw malah kedinginan" tanya Anna heran"emh.. iya juga sih. Sekarang dingin," jawab gw dengan bodohnya"lo aneh Ri" Anna bangun dan duduk di sebelah gw, "mau gw bikinin teh anget?"Gw menggeleng, "enggak usah repot-repot deh," kata gw. "Gulanya jan

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   Mudiknya Besok

    Gw langkahkan kaki menaiki tangga dengan malas, hari ini kecewa banget gw gagal mudik gara-gara jadwal penerbangan di delay sampe besok siang jam 10 karena ada trouble di mesin. Maskapai yang bersangkutan memang mengembalikan ongkos tiket sebagai bentuk tanggungjawab dan artinya besok gw bisa pulang gratis, tapi tetep aja gw kecewa karna gw pikir malam ini gw udah bisa kumpul bareng orang tua di rumah. Saat itu sudah hampir jam dua belas malam, beberapa penghuni lantai 1 dan 2 masih asyik ngobrol di luar kamar dan memutar lagu-lagu klasik. Sementara di lantai 3, karena penghuninya memang lebih sedikit, sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Pintu kamar Candra terkunci, sepertinya dia lagi keluar. Gw raih gagang pintu kamar gw, terkunci. Lalu gw rogoh kantong celana, tadi pagi gw yakin gw taroh di situ. Tapi nggak ada! Gw cek lagi di kantong kemeja dan dompet, tetep nggak ada!"Jangan-jangan..." otak gw mulai menerka dan mengingat dengan keras."Di dalam tas!! K

  • Cerita Cinta Kelas Pekerja   H-1 Pulkam

    Akhirnya kontrak magang gw berakhir dan kini gw berganti status jadi karyawan tetap. Nggak ada perbedaan mencolok memang, tapi sekarang gw mulai memikirkan untuk membangun kehidupan gw di kota ini. Keluarga di rumah menyambut kabar baik ini dengan antusias. Mereka, terutama nyokap, meminta gw pulang sekedar bertemu dan sedikit syukuran. Gw belum tau pasti bisa atau nggak nya, karna terkait jarak yang nggak memungkinkan gw mudik memanfaatkan weekend yang cuma 2 hari. Maka gw sudah memutuskan mengambil cuti pada akhir tahun nanti. Gw juga sudah kangen karena lebaran kemarin gw nggak mudik. Dan nggak kerasa perkembangan karir masing-masing penghuni kosan atas juga berkembang pesat. Candra sudah jadi foreman muda yang potensial. Baru tiga bulan menempati posisi itu dia mulai dipertimbangkan untuk merangsek naik ke supervisor. Keren! Kadang gw pengen seperti dia yang karirnya begitu cepat naik. Dan Anna, dia tetap jadi mahasiswi yang rajin. Sejak terakhir dia menusukkan jarum ke tangan,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status