Share

Bab 3

Author: Sangkarachan
last update Last Updated: 2024-12-01 10:28:47

Kavaya masih berdiam diri di depan pintu mendengarkan pembicaraan semua orang yang ada di dalam sambil berpikir siapa yang akan menikah karena tak mungkin Rebeca. Dia tahu sekali kehidupan Rebeca seperti apa.

Ceklek...

"Eh, astaga, nona Kava, dari mana saja nona... Kenapa semalam tak pulang ke rumah?" 

Sang pelayan yang baru saja membuka pintu itu terkejut saat melihat nona mudanya berdiri di depan pintu dengan pakaian yang lusuh dan kotor semua bekas tanah. Pelayan ini adalah pelayan setia mamanya dari dulu dan paling menyayangi Kavaya sejak kecil sampai sekarang.

Kavaya sendiri masih diam dan tersenyum tipis ke arah pelayan yang selalu di panggilnya bibi Ami ini. Dia seperti ibu pengganti bagi Kavaya selama ini.

Miranda dan Rebeca yang melihat Kavaya pulang tersenyum sinis. Begitu juga dengan beberapa tamu yang datang ke sana. 

"Nah, ini anak sialan yang aku bilang pada kalian. Benar kan apa kataku kalau dia nggak tahu diri. Dia pulang malah dalam keadaan nggak jelas begini. Juga semalaman udah nggak pulang," ucap Miranda seolah Kavaya baru saja melakukan kesalahan yang tak bisa di maafkannya.

Kavaya melihat ada tiga orang di sana yang dua terlihat seperti sepasang suami istri dan satu orang lagi seperti asistennya. Mereka melihat Kavaya penuh arti saat ini tapi Kavaya tak bisa mengetahui apa yang ada di pikirannya.

"Bukannya kemarin kalian yang mengusirku karena aku tak mau memberitahu dimana semua perhiasan mama dan semua berkas pentingnya?" 

Kavaya mengucapkan semua itu dengan santai tapi perkataan itu mampu membungkam kedua anak dan ibu itu yang langsung pucat pasi saat ini. Mereka tak menyangka jika Kavaya akan mengatakan itu secara gamblang di depan semua orang saat ini.

Miranda berniat memojokkan Kavaya dan membuatnya jelek tapi malah Kavaya mampu membalikkannya secara telak. Miranda menggeram marah dan tertahan, dia menatap Kavaya tajam begitu juga dengan Rebeca yang kesal dengan Kavaya.

"Apa maksudmu aku mengusirmu? Bukannya semalam kamu yang mau pergi dari rumah ini setelah melakukan kekerasan kepada adikmu?" bantah Miranda lagi.

"Jangan memfitnah mama seperti itu, apa karena kami keluarga tirimu kamu berhak memfitnah kami seperti itu?" 

Kavaya berdecih sinis, "Bukannya itu kenyataannya? Karena dari awal kalian masuk ke keluarga ini juga sudah mengincar apa yang menjadi milik mama? Bukannya kalian selama ini hanya menikmati saja tanpa menghasilkan?"

Plakkkk.....

Miranda langsung menampar Kavaya dengan keras begitu dia selesai bicara karena dia sudah kesal.

Satu tamu perempuan di sana menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang di lakukan Miranda, dia ingin membantu tapi satu laki laki yang duduk di sebelahnya menahannya agar tak ingin ikut campur dan berakhirlah dia yang hanya bisa menghembuskan napasnya panjang.

Kavaya sudah memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan itu. Dia menatap tajam ke arah Miranda sambil menahan rasa marah di hatinya saat ini. Bagi Kavaya sudah cukup perlakuan Miranda kepadanya.

"Miranda, aku rasa sudah cukup dengan semua yang  kamu lakukan selama ini kepadaku karena jelas kalian bukan siapa siapa di sini dan aku bisa mengusir kalian berdua dari sini termasuk yang selalu di panggil papa itu. Kalian bertiga tidak berhak apa apa atas rumah ini. Jadi jangan merasa kamu nyonya rumah di sini karena biar bagaimanapun tetap aku lah pemenangnya!"

Miranda dan Rebeca tertegun mendengar itu semua karena mereka  melupakan hal itu dan selama  ini mereka sudah melakukan berbagai macam cara agar mereka bisa mengambil semua harta itu dan berniat menyingkirkan Kavaya. Tapi anehnya banyak keberuntungan yang di dapat Kavaya selama ini.

Setelah mengatakan itu Kavaya berlari pergi naik ke lantai atas, tak peduli dengan ketiga orang tamu yang menatapnya aneh. Saat ini dia ingin berdiam diri di kamarnya dan menumpahkan semua rasa sakitnya di sana.

Kedua pasang suami istri itu terlihat saling pandang dan tersenyum penuh arti dan mereka mengangguk samar sedangkan asisten yang ada di belakangnya sudah menghembuskan napasnya panjang.

"Ehem, maaf mengganggu, sepertinya kami akan pergi saja, rasanya tak elok menyaksikan semua pertengkaran di sini dan kami juga tak ingin ikut campur. Nanti kami akan mengabari semuanya apa yang akan menjadi keputusan kami. Dan nona Rebeca selamat sekali lagi untuk kamu karena sudah terpilih menjadi model nomer satu di majalah Yess bulan ini." ucap sang wanita itu dengan senyum lembutnya.

Rebeca yang mendapat sanjungan seperti itu tentu saja langsung besar kepala dan terlihat bangga dengan pencapaiannya begitu juga dengan Miranda. Wajahnya terlihat sekali jika dia bahagia dan yakin jika Rebeca lah yang akan di pilih kedua pasang suami istri itu.

"Baiklah kalau begitu kami pamit," 

Tanpa menunggu jawaban dari Miranda kedua orang tua itu pergi begitu saja begitu juga dengan asistennya.

Akan tetapi pada saat mereka berdua sampai di luar rumah wajah keduanya berbeda ekspresi dan kembali menjadi dingin dan datar.

"Ck, papi aku nggak suka sama mereka. Terlalu arogan dan sombong. Lebih baik kita memikirkannya kembali, bukan begitu Pedro?" 

Pedro mengangguk sambil membukakan pintu untuk mereka berdua. Setelah memastikan kedua tuannya masuk ke dalam mobil mahal itu Pedro melajukan mobil itu dengan cepat. Mereka segera meninggalkan area rumah itu dan memilih menuju mansion mereka.

*

*

Setelah kepergian mereka bertiga Miranda serta Rebeca sudah bersorak senang, bahkan Rebeca sangat percaya diri jika dia yang akan terpilih nantinya.

"Mama aku yakin aku yang akan di pilih, bukannya gadis sialan itu tak mempunyai kemampuan apa apa dari pada aku? Cih, lagian mana mungkin dia mampu melakukannya? Dia saja nggak pernah kuliah kan dan hanya jalan jalan tak jelas. Dia juga tak berkerja jadi apa hebatnya dia? Iya kan mama?" ucap Rebeca penuh percaya diri.

Miranda tentu saja langsung mengangguk dan tersenyum sinis saat  menatap lantai dua di mana kamar Kavaya sudah berpindah di pojokan karena kamar Kavaya sudah di minta Rebeca saat dia datang kemari.

"Tentu saja kamu yang akan terpilih dan papamu akan semakin bangga dengan kamu. Dia pasti akan mengabulkan apapun yang kamu minta nanti." sahut Miranda.

Mereka nampak merayakannya dengan pergi dari rumah dan sudah bisa di pastikan jika mereka hanya akan menghabiskan uang Orlandi lagi dengan berbelanja barang barang mewah yang tak di perlukan.

Kavaya yang melihat kepergian dua orang yang sangat dia benci itu menatap dengan tatapan sendu. Bagaimana tidak, saat dia kehilangan ibunya tak lama malah papanya membawa perempuan lain dan seorang gadis berusia yang sama dengannya.

Bahkan bisa di bilang mereka awalnya sangat manis tapi lama kelamaan sifatnya ketahuan dan mereka juga membuat papanya membencinya setiap hari.

Tapi pikiran Kavaya tertuju pada dua orang yang bertamu tadi.

"Apa yang mereka lakukan di sini? Nggak mungkin mencari jodoh 'kan? Atau malah mereka ingin mencari papa tapi mereka tak bisa bertemu dengannya?"

Kavaya terus bermonolog tanpa tahu apa tujuan orang tadi. 

Tapi saat Kavaya akan berbalik masuk kembali ke dalam kamarnya dan menutup korden kamarnya dia melihat ada seseorang di bawah di depan rumahnya sedang  melihat ke arahnya.

"Siapa dia?"

 to be continued

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Triplet D 57

    Darrel mengumpat semakin sering saat dia sama sekali tak mengingat kenangan nya bersama Athena. Ingin sekali rasanya dia mendobrak kamar Athena tapi ternyata nyalinya tak sebesar itu. Darrel bingung harus mencoba mengingat dari mana tentang Athena. Athena yang baru selesai membersihkan dirinya keluar dari kamar. Dia pergi ke dapur untuk memasak beberapa makanan. Darrel yang memang sudah kelaparan juga turun ke dapur berniat mencari makanan. Darrel yang sampai di dapur melihat Athena sedang masak beberapa makanan hanya memperhatikan nya saja tanpa ingin mengganggunya. "Mau ngapain disini?" Darrel terkejut karena Athena bisa tahu jika dia ada disana. Padahal posisi Athena saat ini Masih membelakanginya. Tanpa berbalik pun Athena bisa tahu jika Darrel ada disana. Parfum Darrel tak ganti dan Athena selalu hapal dengan bau parfum itu karena dia yang membelikannya untuk Darrel. "Aku lapar." Hanya itu jawaban Darrel, karena dia memang benar benar lapar setelah pertarungan nya

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Triplet D 56

    Athena dan Darrel masih belum berhenti bertarung. Kata latihan beralih menjadi pertarungan di antara mereka. Tak ada yang kalah atau menang. Kemampuan mereka setara. Tapi detik berikutnya saat Athan dan Darrel masih bertarung sebuah belati melayang ke arah mereka yang membuat mereka saling menjauh. "Cukup!" Dari arah pintu masuk King melempar belati tepat di tengah Athena dan Darrel. "Latihan selesai. Kalian istirahat!" Perkataan King tak bisa di bantah lagi. Athena hanya melirik ke arah Darrel dan pergi dari sana tanpa mengatakan apa apa. Athena pergi ke kamarnya. Duduk termenung di dekat ranjang dengan membawa sebotol air mineral. Sedangkan Darrel masih berdiam diri di tempat latihan bersama papa nya. "Darrel, apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah ingat sesuatu?" cecar King. Darrel diam tak menyahut, dia juga bingung dengan apa yang dia lakukan tadi. Tapi dengan dia bertarung dengan Athena perasaannya di hatinya yang beberapa hari ini kosong mulai terasa berbeda.

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Triplet D 55

    Semua rahasia di bongkar oleh Ane yang menurut King tak masuk akal. Kenapa dia bisa sampai kecolongan tentang apa yang terjadi pada Leon dan Ayumi. King mengira jika semuanya baik baik saja selama ini. Tapi nyatanya King dan Kavaya kecolongan dengan sangat parah. Mereka benar benar tak habis pikir dengan jalan pikiran Leon dan Ayumi yang bertindak melenceng sejauh itu. "Apa kamu bisa mempertanggung jawabkan semua perkataan mu?" Suara King menghentikan apa yang Ane lakukan pada Yesi. "Ya tuan King. Hidup ku sudah hancur jadi apa lagi yang aku cari? Tak ada yang perlu aku cari lagi. Semua sudah selesai. Jika tuan masih ragu dengan ku, semua bukti itu ada di apartemenku. Ku simpan rapi di brangkas milikku tuan. Begitu juga dengan uang milik Raihan yang selama ini dia berikan kepadaku. Tak pernah aku sentuh sama sekali!" King memberi perintah pada Kairo dan anak buahnya untuk mencari semua bukti itu. Kairo bergerak cepat ke arah apartemen Ane. Sedangkan Yesi menggelengkan kepal

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Triplet D 54

    Ane merengek meminta ampun pada Kavaya, tapi Kavaya tak peduli karena dia benar benar kesal dengan kebodohan Ane yang katanya seorang dokter. "Aku tak perduli dengan kalian. Jika aku mengampuni kalian, aku akan di remehkan orang lain. Semua kesalahan kalian jadi tanggung jawab dengan apa yang sudah kalian perbuat!" Ane terus menggelengkan kepalanya. Dia lalu melihat Yesi, menarik lengan Yesi keras. "Ini semua karena kamu, jika bukan karena hasutan kamu, aku nggak mungkin sampai seperti ini!!" teriak Ane keras. Kavaya tersenyum samar melihat itu, pancingannya berhasil. Dia bis menyaksikan drama di depannya mungkin bisa sampai saling menghabisi. Tak hanya memaki Yesi, tapi Ane sudah menarik rambut Yesi keras yang membuat Yesi menjerit kesakitan. Yesi kalah tenaga karena Ane lebih muda dari padanya sedangkan dia sudah paruh baya. "Ane apa yang kamu lakukan hah? Kita melakukan ini semua karena mencintai Leon dan Raihan. Mereka berdua korban keluarga Kavaya dan King. Kenapa

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Triplet D 53

    Sudah beberapa hari setelah kejadian Darrel kembali jatuh pingsan karena mencoba mengingat. Beberapa hari itu juga Athena berubah menjadi gadis yang pendiam dan juga lebih dingin. Dia tak pernah bicara kepada orang lain selain Kavaya atau King yang bertanya. Darrel yang awalnya terbiasa dengan semua itu tak terlalu peduli. Tapi lama kelamaan Darrel merasa kosong. Ada yang hilang dari hatinya. Denzel yang melihat Darrel terdiam pun menepuk pelan pundaknya. "Ada apa?" Darrel hanya diam, tapi tatapan matanya terarah pada Athena yang sedang berlatih bersama Azura. Dia terus mengamati Athena dari lantai atas yang terhalang oleh dinding kaca. Athena sendiri yang merasakan ada yang memperhatikannya menoleh ke arah itu. Tatapan Darrel dan Athena bertemu. Mereka saling tatap, tapi kemudian Athena memutus tatapan mereka dan melanjutkan latihannya dengan acuh. "Kenapa lihatin Athena terus? Kamu udah ingat sama dia?" tanya Denzel. Darrel menggeleng, dia meraba hatinya. "Seperti ad

  • Cewek Tengil Terjerat Mafia Psycho   Triplet D 53

    Wanita itu berteriak saat mendengar perintah Kavaya tentang nasibnya. Dia meraung keras ingin di bebaskan tapi anak buah Kavaya sudah membawanya pergi dari sana. Mereka sudah seperti buaya kelaparan yang lama tak makan makanan yang enak. "Jadi Tante, bagaimana keputusan yang lain?" tanya Kairo lagi. "Aku nggak akan melakukan apa apa, hanya akan melihat sejauh mana mereka berusaha untuk membuat kacau semua yang ku punya." jawab Kavaya acuh. Kairo menggaruk pelipisnya bingung. Dia tak mengerti dengan jalan pikiran tantenya saat ini. "Huft ...." "Suka suka Tante lah mau gimana sekarang." Kairo lebih memiliki duduk di sana sambil memeriksa ponselnya siapa tahu dia menemukan sesuatu yang menarik. Kavaya sendiri berdiri di dekat jendela melihat ke bawah dimana masih banyak orang yang belum pergi dari sana karena mereka ingin protes dengan Kavaya dan perusahaannya. Tapi saat wanita yang berhasil menerobos masuk tadi di seret anak buah Kavaya dengan terus berteriak seperti oran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status