Share

Chapter 21 New Rival

~Bisakah aku membawanya pergi dari sini? Mengapa banyak sekali pria yang ingin mengambilnya dariku~ Verrel.

*Kediaman keluarga delard

.

Terlihat verrel dan sevilla tengah sarapan bersama. 

"Eh rel, temen sebangku kamu oke juga yah?" Ucap Sevilla.

"Kenapa emangnya?" Ucap Verrel.

"Ganteng juga yah? tinggi jago main basket pula!" Ucap Sevilla kagum.

"Jadi, selama ini kamu mandang aku pendek?" Ucap Verrel.

"Eh e..enggak kok, gak bermaksud gitu!" Ucap Sevilla.

"Alah bilang aja kali, gak usah sok nyindir-nyindir gitu!" Ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.

"Yah...marah deh, padahal cuman mo ngetes doang, huft!" Ucap Sevilla.

Saat verrel yang kesal memutuskan untuk pergi sendiri dengan mobilnya, tiba-tiba terhenti dijalan. Karena didepan gerbangnya sudah ada johny, teman sebangkunya yang baru dikenalnya kemarin. verrel segera turun dari mobilnya, dan menghampiri johny yang tengah duduk dimotor ninjanya.

"Ngapain lo ke sini?" Ucap Verrel.

"Gue mo ngajakin lo berangkat bareng!" Ucap Johny.

"Gak, gue mo berangkat sendiri pake mobil!" Ucap Verrel.

"Siapa rel?" Ucap Sevilla yang keluar dari rumah.

"Sh**t!" Umpat Verrel lirih.

"Lho sevilla kamu kok...?" Ucapan johny terpotong kala sevilla menimpali ucapannya.

"Ohh aku sepupunya verrel, kebetulan orangtuaku lagi kerja di luar kota, jadi aku disuruh ditinggal disini untuk sementara waktu!" Ucap Sevilla.

"Ohh gitu ya? eh mo bareng gak?" Ucap Johny.

"Boleh kalo gak ngerepotin!" Ucap Sevilla.

"Gak kok, kamu tenang aja!" Ucap Johny.

"Disini juga ada gue kali, kalian gak liat gue apa gimana sih?" Ucap Verrel.

"Emm...rel lo naik mobil aja ya? biar gue sama sevilla naik motor!" Ucap Johny.

"Gak bisa, sevilla ikut gue naik mobil!" Ucap Verrel.

"Ayolah rel, kita kan brother harus saling membantu dong!" Bisik Johny.

"Bantu apaan maksud lo?" Ucap Verrel.

"Noh!" Ucap Johny sambil menatap wajah sevilla.

"Kurang ajar nih orang!" Batin Verrel.

"Gak, yuk vil kita berangkat!" Ucap Verrel sembari menarik tangan sevilla menuju mobilnya.

"Dia cemburu?" Batin Sevilla.

"Yah lo mah gitu rel, gue kan pengen besanan ama keluarga lo rel!" Seru Johny.

"Jangan mimpi!" Seru Verrel dari kaca mobilnya.

Verrel dan sevilla pun berangkat bersama ke sekolah. sesampainya disekolah, sevilla hendak keluar dari mobil. Namun, verrel menahan lengan sevilla yang hendak membuka pintu mobil.

"Ada apa rel?" Ucap Sevilla bingung.

"Sebaiknya kamu jaga jarak dari johny!" Ucap Verrel.

"Lho kenapa? dia kan temen kamu?" Ucap Sevilla.

"Jauhi dia, dia itu playboy!" Ucap Verrel.

"Darimana kamu tahu dia playboy? orang kamu aja baru kenal dia kemaren?" Ucap Sevilla.

"Intinya kamu gak boleh deket sama laki-laki manapun selain aku!" Ucap Verrel.

"Eh kok kamu jadi larang-larang aku? itu hak aku dong, mo deket sama siapa aja!" Ucap Sevilla.

"Selama kamu jadi tunangan aku, kamu gak boleh deket-deket sama cowok lain!" Ucap Verrel.

"Udah berani bilang ya?" Ucap Sevilla terkekeh saat verrel menyebutnya sebagai calon tunangannya.

"Aishh pokoknya kamu gak boleh deket sama siapapun, titik!" Ucap Verrel.

"Termasuk brian?" Ucap Sevilla.

"Udahlah susah omong sama kamu, dah sana keluar!" Ucap Verrel.

"Iya verrelio delard yang terhormat!" Ejek Sevilla.

Sevilla pun keluar dari mobil vereel, dengan ekspresinya yang tak bisa menahan tawa.

"Berhasil juga aku buat kamu cemburu rel!' Ucap Sevilla.

Sevilla pun berjalan menuju kelasnya, namun di jalan ia ditabrak oleh seorang laki-laki yang tengah memegang bola kasti.

"Sorry, gue gak se...!" Ucapan laki-laki itu terhenti kala ia melihat wajah wanita yang ditabraknya.

"Iya kak gak papa!" Ucap Sevilla.

"Kamu gak papa kan?" Ucap laki-laki sembari membantu sevilla bangkit.

"Aku gak papa kak!" Ucap Sevilla.

"Nama kamu siapa?" Ucap laki-laki itu.

"Aku sevilla dari kelas 1- A1!" Ucap Sevilla.

"Salam kenal ya? aku ryujin dari kelas 2- B2!" Ucap Laki-laki yang bername tag Han ryujin.

"Kakak orang korea kah?" Ucap Sevilla.

"Ya bisa dibilang gitulah, sejak lahir aku udah tinggal diindo!" Ucap Ryujin.

"Ohh, omong-omong kakak suka main kasti yah?" Ucap Sevilla.

"Aku kapten tim kasti disini, kenapa kamu berminat ikut eskul kasti? aku bisa daftarin kamu kok!" Ucap Ryujin.

"Lo ngapain masih disini sih vil?" Ucap Verrel yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Eh verrel!" Ucap Sevilla.

"Ayo kita ke kelas!" Ucap Verrel yang menarik tangan sevilla menjauh dari ryujin.

*Istirahat

Sevilla, lia, lisa dan rani sedang makan bersama dikantin. Tiba-tiba datang verrel dan ketiga temannya.

"Kita boleh duduk sini kan?" Ucap Verrel.

"Kenapa gak duduk ditempat lain? disini penuh gak cukup buat kalian!" Ucap Rani.

"Makanya jadi orang jangan kebanyakan makan, penuh kan tuh bangku!" Ejek Rangga.

"Apa lo bilang? sini lo!" Ucap Rani yang langsung mengejar rangga.

"Kek anak kecil ajah, mainnya kejar-kejaran!" Ucap Brian.

"Duduk aja yan, kita gak papa kok?" Ucap Sevilla.

Brian yang hendak duduk disamping sevilla tiba-tiba terhenti kala verrel menatapnya tajam.

"Gak jadi deh, nih rel gue kosongin spesial buat lu!" Ucap Brian.

" Makasih!" Ucap Verrel yang langsung duduk disamping sevilla, sedangkan sevilla hanya memutar bola matanya malas.

"Vil, lo nanti mo ikut eskul apa?" Ucap Lia.

"Gue mo ikut osis, kalo kalian?" Ucap Sevilla.

"Gue mo kek rani vil, gue mo ikutan eskul silat!" Ucap Lisa.

"Gue ngikut kakak gue vil!" Ucap Lia.

"Kalian emang anak kembar yah? seneng deh liatnya?" Ucap Sevilla.

"Bukan emang lagi vil, kita emang kembar kok nyatanya!" Ucap Lisa.

"Iya sih hehe!" Ucap Sevilla.

"Rel, lu mo ikut eskul apa?" Ucap Hedy.

"Gue mo ikut osis!" Ucap Verrel.

"Napa lo jadi ikut-ikutan sevilla sih?" Ucap Lisa.

"Cih siapa juga yang ikut-ikutan, orang gue mo ikut karena kemauan gue sendiri!" Ucap Verrel.

"Masih aja gak ngaku dia?" Ucap Lia.

"Lagian bukan urusan lo juga kan?" Ucap Verrel.

"Oh ya rel, hari ini aku mo ke toko buku, kita gak bareng dulu ya pulangnya?" Ucap Sevilla.

"Ngapain ke toko buku!" Ucap Verrel.

"Masih nanya lagi, ya beli buku lah bro masa beli bakso!" Ucap Brian yang dibalas tatapan tajam verrel.

"Ups gue salah omong!" Ucap Brian.

"Kepo banget kamu, lagian bukan urusan kamu juga kan?" Ucap Sevilla.

Verrel terdiam mendengarnya, ia menyadari dirinya terlalu posesif terhadap sevilla.

"Ya udah, tapi jangan lama-lama ya!" Ucap Verrel sembari mengelus rambut sevilla, lalu pergi meninggalkan kantin bersama kedua temannya.

"Eh dia kenapa sih?" Ucap Lia yang bingung akan perilaku verrel yang tiba-tiba berubah.

"Gak tau!" Ucap Sevilla.

"Udahlah mending kita lanjut makan lagi ajah!" Ucap Lisa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status