Share

13. Benalu

Part 13

Pulang dari tempat pengacara, kulihat Adit dan Eza sibuk menyiapkan barang-barang toko dengan jumlah yang banyak.

"Pesanan siapa sebanyak ini?" tanyaku, rupanya cukup membuat mereka kaget.

Adit dan Eza saling berpandangan. Takut dan ragu terpancar jelas di wajah keduanya.

"Itu Bu, ini ... Permintaan Pak Hendi katanya buat Bu Kartika--" jawab Adit dengan nada ragu.

"Bayar, gak?"

Mereka menunduk sambil menggeleng pelan. Kuhela nafas dalam-dalam. Enak saja, dikira beli barang-barang ini gratis pakai daun, seenak jidatnya sendiri mau memindahkan barang daganganku ke rumah istri sirinya. Dasar benalu.

"Kalau gak bayar gak usah disiapin. Kembalikan barang-barang ke tempat semula."

"Maaf Bu, tadi kata Pak Hendi suruh siapin aja, katanya Bu Reina pasti setuju," sahut Eza.

"Barang sebanyak ini? Ini sih namanya mau ngrampok toko, segala macam mau dibawa!"

"Tapi Bu, kalau kami gak nurut, Pak Hendi mengancam mau pecat kami--"

"Gak usah takut dengan dia. Disini kalian saya yang bayar, kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status