Share

14. Napak Banyu

"Sesuai yang aku katakan tadi, latihan dasarmu dimulai dari berlatih napak banyu."

Askara terlihat masih diam duduk di pinggir sungai. Mimpi didatangi seorang pria yang bernama Abiseka masih meninggalkan pertanyaan besar di benaknya. Disebut mimpi pun rasanya aneh, tempat kediaman dan wajah Abiseka sangat tergambar begitu nyata. Namun mengingat perkataan pria tadi memang bisa dijadikan acuan untuk percaya jika dirinya memang sudah membuka gerbang alam bawah sadar.

"Aska!" seruan itu berhasil membuyarkan lamunan si pemilik nama.

"I-iya, ada apa Sepuh?"

"Kau dengar apa yang tadi kukatakan?" tanya Dwara.

Berawal hening dan diam lebih dulu, di detik kemudian pemuda itu terkekeh sendiri lalu menggeleng. "Tidak, Sepuh. Maaf," katanya sambil menundukan kepala.

Dwara menghela nafas panjang. "Kau ini, belum satu hari kuangkat kau jadi murid. Poin pelanggaranmu sudah lumayan."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status