Share

Sakit 2

last update Last Updated: 2025-10-13 18:29:16

"Hallo, Assalamu'alaikum Rani.....," ucap Umi Hana mengghubungi tante Rani.

"Wa'alaikum salam Mbak Hana." Jawab tante Rani.

"Rani, kamu bisa kesini sebentar?" Ucap Umi Hana.

"MemangNya ada apa mbak? Kok tiba tiba sekali? Apa ada yang sakit?" Jawab Tante Rani beruntun.

"Iya, Zahira yang sakit, badan nya tiba tiba demam, padahal tadi pagi baik baik saja". Jelas Umi Hana.

"Ya sudah, nanti aku kesana mbak, tapi setelah kerjaaanku selesai ya... Soalnya sebentar lagi ada jadwal operasi." Jawab Tante Rani.

"Iya ndak apa-apa Ran." Ujar Umi Hana.

"Ya sudah, telepon nya Rani tutup ya mbak, operasi nya sudah mau mulai." Ucap Tante Rani.

"Iya Ran, semoga berhasil." Ucap Umi Hana.

"Aamiin... Terimakasih doa nya mbak,, Assalamu'alaikum." Ucap Tante Rani.

"Iya sama sama, wa'alaikum salam warahmatullah." jawab Umi Hana mengakhiri panggilan.

••••

"Alhamdulillah..." syukur tante Rani setelah operasi selesai dan berjalan dengan lancar.

Tante Rani pun berberes dan bergegas menuju ke rumah kakak nya.

Setelah hampir 30 menit perjalanan, akhirnya dia sampe di halaman rumah kuno , khas jawa yang di hiasi beberapa pohon dan bunga-bunga, yang bagi siapa saja yang berada di situ terasa nyaman.

Setelah merapikan tampilan nya, karena dia tergolong wanita yang memperhatikan penampilan meskipun usia nya hampir 40 tahun. Dia turun dari mobil, berjalan menuju rumah kakak nya.

" tok tok tok.... Assalamu'alaikum...." Ketuk Tante Rani kemudian salam.

"Wa'alaikum salam.." jawab jawab Umi Hana kemudian bangkit dari duduk nya setalah  lama menunggu.

Pintu pun terbuka menampakan wajah sang Adik yang masih cantik meskipun sudah hampir kepala 4.

Keduanya mulai berpelukan melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu karena kesibukaan masing-masing, Umi Hana yang sibuk dengan Pesantren nya dan tantr Rani yang sibuk dengan pasien nya.

"Duduk dulu Ran, mbak buatin teh dulu." Ucap Umi Hana mempersilahkan.

"Iya mbak, aku langsung ke kamar Zahira saja." Jawab Tante Rani.

"Hallo sayang, cantik..." Ucap Tante Rani yang langsung masuk ke kamar Zahira karena tidak di kunci.

"Astaghfirullah.... Tante...." Ucap Zahira terlonjak kaget mendengar suara Tante Rani yang tiba-tiba.

"Hehe... Tadi kamu pasti ngelamun kan ??? Hayo ngaku....". Ujar Tante Rani.

"Tadi aku merem tan..." Ujar Zahira.

"Iya, tau ..... Tapi gak tidur dan pikiranmu kosong". Ucap Tante Rani.

"Ada apa cantik ?? Coba cerita sama tante". Sambung nya lagi.

"Gak ada apa-apa tan, hanya sedikit pusing dengan skripsi aku". Ucap Zahira berbohong karena tidak mungkin menceritakan masalah yang di hadapi nya.

"Ya sudah, tante periksa dulu ya". Ucap Tante Rani dengan mengeluarkan alat-alat kedokteran nya.

Zahira hanya mengangguk lemah kemudian memejamkan mata nya kembali.

"Kesiniin tangan  mu sayang, tante mau meriksa darah kamu". Pinta Tante Rani yang di jawab dengan anggukan kepala, kemudian beralih duduk dan menyodorkan lengan nya ke arah Tante Rani.

"Darah kamu rendah sekali sayang, kamu jangan begadang ya ... Jangan terlalu banyak pikiran. Kasihan Umi kamu, kalau kamu sakit  dia pasti kesepian, adik kamu juga betah sekali di mesir". Terang Tante Rani setelah mengecek nya

"Alwi kan belajar nuntut ilmu tan ..." Jawab Zahira.

"Tapi kan ada libur nya juga, waktu liburan, pulang kan bisa..." Ucap tante Rani.

"Mungkin mau cari jodoh disana". Jawab Zahira asal.

"Eh eh ngomong soal jodoh, kamu udah ada calon nya belum ??" Tanya Tante Rani mengintimidasi.

"Belum, memang nya ada yang mau sama Zahira ?". Jawab Zahira sendu.

"Duh .... Keponakan tante ini .. kamu itu cantik, berpendidikan, hafidzoh, sholehah pula. Pasti banyak yang mau lah sayang ..." Terang Tante Rani dengan mencubit pipi gembul Zahir.

Mendapat cubitan dari Tante Rani, bibir Zahira langsung mengerucut, yang melihat menjadi tambah gemas kemudian mencubit kedua pipi gembul Zahira kembali.

"Ih, tante .... Nanti pipi Zahira jadi bengkak kalau di cubit terus," ucap Zahira.

"Habis nya keponakan tante yang ini, gemeshin sih, xi xi xi ..." jawab Tante Rani dengan menampakkan gigi putih nya.

Di dalam hati, Zahira menangis dan berucap "Zahira sudah ternoda Tan ... ". Dia tidak berani mengucapkan langsung, karena takut mereka khawatir dan marah. Biar semua yang sudah terjadi, dia simpan sendiri dan hanya sahabat kecil nya yang tahu.

"Halo, sayang .... Kok malah ngelamun ?" Ucap tante Rani sambil mengayunkan tangan di depan wajah Zahira.

"Zahira ngantuk tan". Jawab Zahira berbohong.

Tante Rani pun mulai mengemasi peralatan nya dan menyiapkan obat untuk Zahira.

Ketika melihat tante Rani menyiapkan obat, Zahira langsung berbicara " aku pengen nya obat berbentuk sirup ya tan".

"Ish ! ! Kamu ini, udah besar kok obat nya sirup". Jawab Tante Rani.

"Ya gak apa-apa, yang penting kan minum obat, hehe" . Ucap Zahira.

"Iya sudah, ini obat nya sehari 3 kali ya sayang," ujar tante Rani menjelaskan.

"Iya tan, makasih ..." Jawab Zahira lega, karena melihat obat nya yang berbentuk sirup.

Setelah selesai, tante Rani pun beranjak hendak keluar . Ketika hendak sampai ke pintu, tante Rani menghampiri Zahira lalu berkata, "sayang, kamu mau gak ? Tante kenalin sama adik nya teman tante, siapa tau jodoh". Tanya Tante Rani serius.

Dalam hati Zahira bergumam, "hadech ... Hadech, pada hobi banget si jodoh jodohin".

"Iya, atur saja lah tan". Jawab Zahira asal karena sudah ingin istirahat.

Setelah selesai ngobrol, tiba-tiba suara pintu terbuka "krieet" , yang menampakan Umi Hana, "nanti kalau sudah selesai, kita ngobrol dulu sebentar ya Ran, mbak tunggu di depan". Ucap Umi Hana.

"Iya mbak, ini udah selesai". Jawab tante Rani.

Umi Hana pun pergi ke ruang tamu meninggalkan mereka.

"Nanti tante hubungi lagi ya,  orang nya ganteng lo sayang". Ucap tante Zahira dengan menggerlingkan mata.

"Ganteng tidak menjadi jaminan baik tan". Jawab Zahira.

"Pasti baik dong, keluarga nya juga dari keluarga baik - baik." Ucap tante Rani.

"Iya....terserah tante aja .." Jawab Zahira asal, supaya tante nya segera pergi, karna sekarang dirinya benar - benar lemas.

"Ok, tante pulang dulu ya, jaga kesehatan, ingat ! Jangan begadang." Pesan tante Zahira.

Zahira hanya mengangguk mendengar pesan Tante nya, dan kembali memejamkan mata.

••••

"Gimana keadaan Zahira Ran ?" Tanya Umi Hana khawatir.

"Gak apa-apa mbak, dia hanya kelelahan." Jawab Tante Rani.

"Alhamdulillah ... Mbak khawatir dengan nya Ran, karena akhir-akhir ini, Zahira sering melamun." Ucap Umi Hana.

"Iya, tadi juga dia banyak melamun nya, mungkin memikirkan skripsinya, karena untuk membuat skripsi itu butuh perjuangan mbak." Jelas Tante Rani.

"Semoga saja tidak ada hal yang di sembunyikan Zahira, mengingat dia orang nya mandiri, tidak mau orang lain sedih memikirkan nya." Ucap Umi Hana dengan insting seorang ibu.

" Mbak positif thinking aja, gak ada apa-apa, semua baik-baik saja. Kalau mbak mikir nya negatif, yang ada nanti mbak jatuh sakit". Ujar tante Rani.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   Sakit 2

    "Hallo, Assalamu'alaikum Rani.....," ucap Umi Hana mengghubungi tante Rani."Wa'alaikum salam Mbak Hana." Jawab tante Rani."Rani, kamu bisa kesini sebentar?" Ucap Umi Hana."MemangNya ada apa mbak? Kok tiba tiba sekali? Apa ada yang sakit?" Jawab Tante Rani beruntun."Iya, Zahira yang sakit, badan nya tiba tiba demam, padahal tadi pagi baik baik saja". Jelas Umi Hana."Ya sudah, nanti aku kesana mbak, tapi setelah kerjaaanku selesai ya... Soalnya sebentar lagi ada jadwal operasi." Jawab Tante Rani."Iya ndak apa-apa Ran." Ujar Umi Hana."Ya sudah, telepon nya Rani tutup ya mbak, operasi nya sudah mau mulai." Ucap Tante Rani."Iya Ran, semoga berhasil." Ucap Umi Hana."Aamiin... Terimakasih doa nya mbak,, Assalamu'alaikum." Ucap Tante Rani."Iya sama sama, wa'alaikum salam warahmatullah." jawab Umi Hana mengakhiri panggilan.••••"Alhamdulillah..." syukur tante Rani setelah operasi selesai dan berjalan dengan lancar.Tante Rani pun berberes dan bergegas menuju ke rumah kakak nya.Sete

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   Sakit

    "cari info yang nama nya Zahira". Perintah Rayyan terhadap anak buah nya lewat telepon."Zahira yang mana bos? Apa ada foto nya atau nama lengkap nya?"Rayyan menepuk jidat, mengingat dia baru satu kali bertemu gadis itu."Bisa bisanya aku nyuruh orang buat nyari informasi tanpa foto atau nama lengkapnya". Gumam Rayyan."Cari saja semua gadis yang nama nya Zahira, terus kamu foto, kirim ke saya". Titah Rayyan.Anak buah Nya yang mendengar perintah Rayyan menjadi bingung kemana harus mencarinya .••••••Di lain tempat, Zahira tertidur di atas sajadah, setelah semalam dia bermunajat kepada rabb nya, memohon ampun, meminta kekuatan untuk menjalani kehidupan yang akan datang."Astaghfirullah... Sudah jam 5. Aku ketiduran tadi malam". Gumam Zahira.Zahira langsung bergegas mandi, kemudian melaksanakan sholat shubuh. Setelah selesai sholat, dia kembali muraja'ah hafalan nya. Kemudian beranjak ke dapur, untuk membantu Umi Hana memasak."Pagi umi.... Umi masak apa?" Tanya Zahira dengan mengge

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   Biang kerok

    Di depan pintu, Zahira memejamkan mata menghirup udara kemudian menghembuskanNya, mencari ketenangan, mengumpulkan kekuatan untuk bisa tetap melanjutkan kehidupan Nya."Assalamu'alaikum...". Ucap Zahira."Wa'alaikum salam warahmatullah , kok sampai malam kak ?". Jawab Umi."Iya Umi, tadi Zahira ke rumah Shinta dulu."Sudah mandi Kak ?" Tanya Umi yang melihat pakaian Zahira sudah beda dari yang di pakai tadi pagi ketika pergi ke kampus."Sudah Umi, tadi Kakak mandi di rumah Shinta dan di pinjemin baju soalnya baju Zahira kotor". Jawab Zahira."Abah dimana Mi ?" Tanya Zahira."Abahmu lagi istirahat di kamar, coba kamu lihat, dari tadi dia kelihatan nya gelisah". Jawab Umi .Zahira berjalan menuju kamar Abah nya. Benar saja Abah shiddiq masih terlelap tenang, tidak mau mengganggu, Zahira langsung pergi ke kamar nya sendiri.Seakan kejadiaan menjijikkan tidak mau hilang dari benak nya, membuat Zahira kembali menangis merasakan sesak di dada nya.Teringat ayat yang dia pelajari selama in

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   sahabat terbaik

    Shinta menuntun Zahira yang masih menangis sesenggukan untuk masuk ke dalam rumah sederhana nan asri.Dari kejauhan, Rayyan mengamati mereka. Setelah memastikan Zahira aman, Rayyan kembali melajukan mobil nya membelah jalan dengan menghidupkan musik volume keras. Mewakili perasaan nya yang bercampur aduk.•••Di dalam rumah yang sederhana , Zahira menceritakan semua kejadian yang baru saja dia hadapi kepada Sahabat nya sedari kecil."Innalillahi wainna ilaihi raji'un" ucap Shinta kaget mendengar cerita Sahabat nya."Aku harus gimana Shinta ? Aku takut nanti kalau aku hamil. Aku takut sama Abah Umi. Aku sudah membuat mereka kecewa . Aku malu. Aku bodoh gak bisa jaga diri " Ucap Zahira menangis dengan sesenggukan ."Ini semua bukan salah kamu Ra, ini sudah takdir Allah. Kamu yang sabar ya. Ikhlas! Di balik ujian pasti ada hikmah nya." Jawab Shinta menenangkan Zahira.Zahira hanya bisa menangis memeluk Sahabat nya."Sudah jangan nangis terus Ra, , kamu wanita kuat, lebih baik kamu bersih

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   kesucian yang terenggut

    " Udah ayo buruan " tanpa sengaja Rayyan menggandeng tangan Zahira. " Astaghfirullah..." Zahira reflek menarik tangan nya karena kaget dan di keluarga nya mengajarkan tidak boleh sentuhan kepada lawan jenis yang bukan makhram nya . Dilain sisi Rayyan merasakan panas yang luar biasa setelah kembali menyentuh tangan Zahira . Selebih ketika sudah berada didalam mobil, perasaan itu semakin menggebu "Tuhan... Tolong aku, jangan sampai aku melukai anak orang" Batin Rayyan . Disisi lain gejolak yang dirasakan Rayyan semakin menggebu, dia berusaha sekuat mungkin menahan hasrat yang sudah menggebu gebu. "Apa yang harus aku lakukan ? gimana ini cara meredamnya! Ah sial !" Batin Rayyan dengan perasaan gelisah . Zahira merngernyit melihat tingkah Rayyan yang menjadi aneh. "Kenapa ya dia ? Kok jadi aneh kaya ulet keket gitu!" Batin Zahira sambil bergidik ngeri . Setelah lama diam dengan rasa penasaran yang memuncak, akhirnya Zahira bertanya "Kamu kenapa?" Tanyanya dengan sedikit ketakutan.

  • Cinta Anak kyai dan Ceo tampan   pertemuan tak terduga

    Di rumah bangunan kuno, di lingkungan Pondok Pesantren duduk seorang diri di kamar dengan hati yang gelisah, sambil murojaah hafalanya, demi sebuah kekuatan hati, mencoba kuat atas apa yang sudah menimpa nya, mencoba menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan Nya . Gadis cantik sholehah penghafal qur'an dialah Zahira. Dia termenung memikirkan nasib nya mengingat kejadian naas di sore yang menimpa dirinya setelah pulang kuliah, ketika hendak ke rumah Shinta "sahabatnya" . "Zahira" panggil Shinta ketika hendak pulang menuju parkiran . "Zahira, kamu mau ikut mengerjakan tugas kelompok kita ?" Zahira diam sejenak memikirkan antara ikut atau tidak "kalau tidak ikut, gak enak sama yang lain, sedangkan selama ini aku sering absen jika ada tugas kelompok, tapi bagaimana caranya izin ke Abah ? sedangkan tadi pagi Abah memintaku menggantikan umi menyimak hafalan para santri, setelah pulang kuliah ". Gumamnyaa dalam hati. " Woy . . Malah melamun, gimana Zahira ? " Tanya Shinta membuy

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status