Share

BAB 6

"Ini semua gara-gara kamu, dasar pembawa sial !" Ucap wanita tersebut dengan nada sangat marah.

"Haha... Lucu sekali, kamu yang memulai terus sekarang menyalahkan aku".

"Kalo aku tidak ketemu sama kamu, tidak akan pernah ada hal seperti ini".

"Sudah lah, percuma ngomong sama kepala batu. Hanya membuang-buang energi saja" ucap Harry sambil berjalan menuju parkiran motor dengan menahan kekesalannya. Meninggalkan wanita tersebut yang semakin menggerutu menerima balasan sikap dari Harry.

"Sialan! Dia malah kabur"

Helm sudah dikepala Motor dihidupkan dan langsung Harry menjalankan motornya menuju keluar parkiran gedung dengan segala kekesalan dan rasa malu dihatinya.

Ketika sampai dipintu gerbang terlihat dari belakang ada mobil berwarna merah melaju dengan cepat, padahal itu masih diarea taman Gedung

Harry sadar dan terkejut mendengar suara Gerungan mobil berjenis Lamborghini tersebut sudah ada dekat dibelakangnya, hingga "Brruuk!".

"Astaga! Apa yang aku lakukan ? Harusnya itu tidak kena, kenapa malah nabrak.. Gawat, gawat, gawat!"Kepanikan wanita tersebut tidak bisa dihindarkan. Maksud hati ingin sedikit memberi pelajaran mengejutkan Harry dengan menyalipnya dengan cepat, tapi malah kena bemper depan mobil mewah tersebut.

Harry dan motornya terpental sekitar 2 meter dari titik tabrakan, terbaring membentur sebuah pembatas jalan diarea taman gedung. Bagian belakang motor Harry rusak beserta ban belakangnya penyok. Untungnya Harry memakai helm, akan tetapi benturan tersebut dirasa cukup keras mengenai punduk dan kepala Harry hingga tidak sadarkan diri.

Mobil mewah itu kini terhenti ditepi jalan dengan keadaan penyok dibagian kiri depan, sementara pengemudinya yang ternyata wanita yang bertengkar dengan Harry tadi masih belum keluar mobil.

Sementara orang-orang yang melihat kejadian tersebut mulai berkerumun mencoba menolong, wanita didalam mobil hanya bisa terpaku menyadarai akan kesalahannya yang tidak kecil.

Tidak lama mobil ambulan datang kelokasi setelah satpam penjaga gedung menghubunginya. Harry diboyong masuk mobil ambulan dan langsung dilarikan kerumah sakit terdekat.

*

Acara resepsi pernikahan digedung horison berlangsung dengan meriah, sementara Harry kini sudah terbaring dirumah sakit dengan luka memar dikepala. Untungnya tidak sampai berdarah karena helm yang dikenakannya, akan tetapi Harry masih belum sadarkan diri, mungkin efek terkejut dan benturan dipunduknya.

"Maaf, apakah anda keluarganya ?" Tanya seorang doktor laki-laki yang menangani Harry, bertanya pada wanita yang menabraknya tadi.

"Bukan dok, saya hanya ..." Dengan kecemasan diwajahnya wanita tersebut sedikit kaku dan bingung menjawab pertanyaan itu, Karena memang dia tidak mengenali Harry.

"Tapi anda yang bertanggung jawab pasien itu kan ?" Tanya dokter itu dengan cepat.

"Iya dok"

"Oh, ya sudah. Dia baik-baik saja, tidak ada luka yang serius, hanya saja mungkin kecelakan tersebut membuatnya terkejut dan ada benturan pada punduknya hingga dia pingsan, tapi sebentar lagi siuman kok"

"Iya dok, Syukurlah" jawab wanita tersebut sambil mengelus dada.

"Oh iya nama anda siapa ?" Tanya dokter.

Vera"

"Baik Bu Vera, sambil menunggu dia sadar, Ibu Vera bisa mengurus administrasinya didepan" dokter tersebut sambil tersenyum ramah.

"Baik dok"

Namanya Vera, gadis cantik berumur 23 tahun yang lahir dari keluarga pengusaha kaya raya, keluarganya memiliki showroom mobil mewah yang tersebar dihampir seluruh kota-kota besar yang ada di Indonesia.

Selain dari bisnis mobil mewah, keluarganya pun memiliki beberapa bisnis lain yang bergerak di bidang fashion produk impor seperti tas, sepatu, baju, dan lainnya  yang memiliki brand internasional.

Maka tak heran keangkuahan dan kesombongan meliputi dirinya, uang bukanlah jadi masalah bagi Vera, mobil rusak tinggal ganti lagi. Lagian Vera kini dipercaya ayahnya untuk memegang salah satu cabang mobil mewahnya yang ada di kota Tasik.

Dibalik keangkuhan dan kesombongannya itu ternyata Vera memiliki hati yang baik, hanya saja pergaulan dengan teman-teman nya seakan memaksa Vera untuk menyesuaikan dan menegaskan status soslialnya bahwa dia ada dikalangan orang kaya dan terpandang.

Akan tetapi tidak untuk hari ini.

Duduk di kursi tunggu lorong rumah sakit sembari termenung flashback ketika sebelum dia bertemu dengan Harry. 

Didalam mobil dia mendapat pesan dari seorang pria yang bernama Didie, pesan panjang yang diawali dengan kata undangan pernikahan.

Didie ternyata adalah kekasihnya Vera, mereka sudah hampir 3 tahun berhubungan. Dan kedatangan pesan itu adalah untuk menjelaskan bahwa sudah berakhirnya hubungan Vera dengan kekasihnya itu. Tanpa ada alasan yang jelas dan dirasa hubungannya selama ini baik-baik saja, Vera seperti mendapat sabaran petir disiang bolong.

Pikirannya tidak karuan hingga sampai kedepan rumahnya ada sebuah motor butut yang menghalangi laju mobilnya untuk masuk kedalam rumah.

Disitulah pertemuan pertama Vera dengan Harry, yang diawali dengan pertengkaran karena pikiran dan perasaan Vera yang sedang kacaw..

Hingga hari pernikahan mantan kekasihnya itu dia memutuskan untuk hadir dan mempertanyakan alasan yang sebenarnya. Dan ternyata ketika sampai di pernikahan itu Vera bertemu lagi dengan kaki-kaki yang tempo hari lalu dia marahi, dan Kini dia malah menghalangi jalannya untuk menemui mantan kekasihnya itu.

Dengan rasa kekecewaan yang mendalam dan pikiran yang sedang kacaw, Vera meluapkan segala amarahnya itu kepada Harry.

Dalam renungannya itu Vera merasa bersalah kepada Harry, bahkan kini Harry harus tertabrak oleh mobilnya karena emosi Vera yang sudah tidak terkontrol.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status