Share

Bab 7

Pagi hari diudara sejuk yang menenangkan, suara burung dan ayam jantan yang selalu konsisten dalam menyambut matahari terbit memberi kehangatan suasana dilingkungan tempat tinggal Harry.

Ketika bangunan dari tidurnya Harry hanya duduk santai merasakan ketenangan hatinya.

"Suasana ini yang selalu aku tunggu dari setiap pagi, tapi aduh ini badan terasa sakit-sakitan gini" gumam Harry sambil bersusah payah membangunkan badannya dan duduk diatas tempat tidurnya.

Badan yang mulai merespon rasa sakit dari akibat kejadian kemarin, kini Harry sudah ada di rumahnya. Kemarin setelah dirawat d rumah sakit, malamnya ketika Harry dirasa sudah kuat langsung diantar oleh Vera pulang.

"Pantesan saja dia suka ngamuk-ngamuk, ternyata yang nikah itu adalah mantan kekasihnya, padahal menurut ku dia lumayan baik dengan bersedia bertanggung jawab mengantarku pulang sampai kesini, padahal kan lumayan jauh dan jalannya sangat kontras sekali dengan mobil yang dibawanya. Haha..

Tapi memang sudah bawaan orang kaya mungkin, sifat ja'imnya kuat banget" kata Harry dalam pikirannya sejenak mengingat sewaktu dia diantar pulang oleh Vera.

"Harry ! Harry ! Kamu sudah bangun ?" Seruan ibu dari luar kamar.

"Iya Bu "

"Gimana keadaanmu saat ini ?" Tanya ibu sambil masuk kamar Harry dan matanya melihat-lihat badan Harry seakan takut kejadian kemarin menyisakan luka parah dalam kehawatirannya.

"Baik kok Bu, cuma sedikit luka dan pegal-pegal saja" jawab Harry sambil memutar-mutar pundaknya.

"Syukurlah kalau begitu, ibu takut kamu kenapa-kenapa. Terus motor kamu dimana sekarang ?"

"Kata wanita yang kemarin sih ada dibengkel lagi d benerin" Harry pun langsung teringat sama kondisi motornya yang kelihatanya rusak parah dan sedikit mengerutkan dahinya karena Harry pun tidak tahu dibawa ke bengkel mana oleh Vera. "Untung aku masih ingat rumahnya" kata Harry dalam pikirannya.

Ibu Harry kini duduk disampingnya "ngomong-ngomong wanita bernama Vera yang mengantarmu semalam itu siapa ? Kelihatannya dia orang kaya, dilihat dari penampilan dan mobilnya saja sangat bagus. Jujur ibu baru kali ini lihat mobil seperti itu langsung dan parkir didepan rumah. Temanmu dikampus bukan ?"

"Oh, ibu kok tahu namanya ?" Tanya Harry keheranan.

"Semalam sebelum pulang ibu sempat tanya namanya, tapi kelihatannya dia terburu-buru pulang mungkin takut kemalaman jadi dia hanya menjawab namanya dan langsung pamit pulang"

"Oh, aku baru kenal kemarin waktu diacara nikahan, kebetulan waktu aku kecelakaan Kamarin mobil dia ada dibelakang motorku dan tidak sengaja sedikit menyenggol" Harry berharap jawaban itu bisa memuaskan rasa penasaran ibunya, dan berhenti bertanya lagi tentang kejadian kemarin.

"Oh begitu, makannya lain kali kamu harus hati-hati bawa motornya, butut-butut juga itu kaki kamu dalam berkerja. Mudah-mudahan motornya cepat beres dan kamu hari ini istirahat saja dulu, makanan sudah ibu siapkan didapur" ibu Harry sambil berdiri dan berjalan kaluar dari kamar.

"Iya Bu".

Entah bagaimanapun caranya Harry hari ini harus kerumahnya Vera untuk menanyakan nasib motornya itu, karena untuk saat ini hanya itu satu-satunya modal Harry untuk bekerja.

*

Baju kemeja kotak-kotak biru panjang, celana jins hitam panjang, dan sepatu sport hitam dengan brand KW yang sedikit sudah usang kini pakai oleh Harry, tidak lupa tas selempang yang kebetulan berwarna biru hitam adalah tas yang sudah sekian lama menemaninya dalam berjualan dilapangan, mewadahi hampir semua keuangan Harry dari awal Harry terjun kedunia lapangan.

Harry berdiri disamping jalan menunggu angkutan desa yang menuju ke kota. Dalam keadaan yang masih sakit, Harry memaksakan diri untuk pergi mendatangi kediaman Vera, walaupun ibunya sudah menyarankan untuk besok hari saja, Harry ngotot untuk berangkat karena dalam pikirannya besok Harry sudah harus kembali bekerja dan memang ada beberapa langganannya yang sudah memesan untuk dikirim hari ini, tapi dirasa hari ini tidak mungkin, berharap bila dikirim besok pelanggannya tidak kecewa dan bisa menerima alasan Harry telat pengiriman.

Komitmen yang dibagun dalam merawat dan menjaga pelanggan sudah menjadi hal utama dalam pekerjaan Harry, dari situlah Harry sedikit-sedikit mendapat kepercayaan dari pelanggan dan kini Harry dirasa lebih mudah dalam menjual barang ketimbang pada awal-awal Harry terjun kedunia lapangan.

Setelah sekitar 10 menit menunggu dari kejauhan Harry melihat ada sebuah mobil Jeep hitam melaju menyusuri jalan yang berliku menuju kearahnya.

"Eh, itu mobil siap yang nyasar kesini ? Atau mobil barunya PK Ujang mungkin ? Keren banget" tanya Harry pada dirinya sendiri.

"Tapi tunggu dulu.." mata Harry menyipit memperjelas penglihatan jarak jauhnya kearah mobil Jeep tersebut. Setelah mobil Jeep itu mendekat sekitar 20 meter, Harry keheranan karena yang membawa mobil Jeep itu ternyata seorang wanita, dan lebih dekat lagi Harry pun mengenali wanita yang mengendarai mobil Jeep hitam berjenis Wrangler Rubicon yang merupakan jenis Jeep paling mahal hingga bisa mencapai harga 1 miliar lebih.

Wanita berambut panjang terurai dibalut topi sport dan kacamata hitam yang dikenakannya memberikan kesan tomboi pada wanita cantik berkulit putih yang mengendarai mobil Jeep Wrangler Rubicon tersebut.

"Itu kan Vera.. " ucap Harry menganga keheranan dan dipenuhi rasa kagum akan pesona yang diberikan mobil jantan tersebut.

Vera memelankan laju mobilnya dan berhenti tepat didepan Harry yang sedang menunggu angkutan desa dipinggir jalan.

"Hai !" Seru Vera dari atas mobil.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status