Share

Bab 3

Penulis: Sabrina
"Tenang saja, ayahmu bilang sebentar lagi akan datang." Aku tidak membongkar kebohongan itu, hanya ingin putriku bisa merayakan ulang tahunnya dengan bahagia.

"Lomba menggambar Peggy akan diadakan minggu depan. Sepertinya kali ini pun dia akan jadi juara lagi." Ibu mertua memuji, "Peggy memang hebat!"

"Perusahaan Darwin sedang butuh anak genius di bidang seni, gimana kalau Peggy saja yang ikut?"

Lantaran tidak pernah sekali pun mendapat pengakuan dari Darwin, Peggy pun menatapku dengan ragu, "Mama, aku bisa?"

Aku mengangguk memberi semangat, "Peggy pasti bisa."

Selesai makan, Peggy pamit ke kamar mandi. Ibu mertua ikut menemaninya.

Namun tidak sampai dua menit, aku sudah mendengar teriakan tajam dari Peggy. Dengan suara kecilnya, dia berteriak, "Aku ini anak kandung Papa! Kamu bukan!"

Aku langsung bergegas keluar dan tepat saat itu kulihat putri Lovira, Candice, mendorong Peggy.

Naluri seorang ibu membuatku sigap merentangkan tangan dan memeluk Peggy erat. "Kenapa kamu dorong anakku?"

Namun belum sempat aku marah, Candice sudah mengusap matanya sambil meneteskan air mata, lalu menunjuk Peggy sambil berkata, "Itu karena Peggy sengaja mengejekku, makanya aku dorong dia. Papa Darwin, belain aku ya!"

"Kamu masih kecil tapi sudah pintar berbohong? Peggy nggak mengejekmu!" Aku melangkah mendekat, berniat menurunkan tangan Candice yang menunjuk putriku.

Saat Peggy berusia tiga tahun, Darwin pernah mengajaknya ke supermarket. Namun karena telat mengganti popok, anakku menangis di tengah kerumunan orang. Sejak saat itu, dia sangat membenci orang yang menunjuk langsung ke arahnya.

Peggy meringkuk ketakutan dalam pelukanku dan aku bisa merasakan ketakutannya. Mataku menatap tajam ke arah Candice. "Turunkan tanganmu. Jangan tunjuk-tunjuk Peggy."

Candice jelas mengerti, tapi malah semakin arogan dan sengaja mengangkat tangannya lebih tinggi. Baru saja aku melangkah ke depan, Darwin melintas di sampingku, lalu berdiri di depan Candice untuk melindunginya.

"Anne, kamu sedang apa?"

Candice menarik-narik baju Darwin sambil terisak-isak menangis. "Papa Darwin, aku benar-benar nggak ngapa-ngapain .... Tapi Peggy malah maki aku anak haram ...."

Mata Darwin memerah, penuh amarah. Dia segera menggendong Candice dan berbicara dengan nada lembut yang belum pernah didengar aku dan Peggy sebelumnya, "Candice bukan anak haram. Papa Darwin akan selalu jadi papamu."

"Mamamu berjuang sendirian melahirkanmu di luar negeri. Aku yang salah karena nggak bisa menemanimu sejak kecil."

Selama ini aku hanya tahu Candice adalah anak yang dilahirkan Lovira sendirian di luar negeri. Ternyata ... ayah kandungnya adalah Darwin? Pantas saja Darwin begitu menyayangi Candice. Putri dari kekasih lamanya yang telah menanggung segala hinaan demi anaknya ... tentu saja dia ingin menebus semuanya.

Peggy yang mendengar itu langsung keluar dari pelukanku. Dia memandangi adegan di hadapannya dan berkata dengan suara gemetar, "Papa ... Papa itu papaku .... Jangan jadi papanya Kak Candice juga, ya?"

Darwin terdiam sejenak. Mungkin tersentuh melihat mata Peggy yang dipenuhi air mata. Namun saat Candice menyembunyikan wajah di leher Darwin untuk mencari perlindungan, Darwin pun sadar kembali dan menjawab dengan suara dingin, "Peggy, jangan rewel. Ayo pulang."

Di saat itulah, aku bisa melihat dengan jelas cahaya di mata Peggy perlahan padam. Lalu, ibu mertua keluar dari dalam rumah. Sepertinya dia sudah mencapai kesepakatan tertentu dengan Lovira. Keduanya berjalan berdampingan dengan tangan yang saling menggandeng, seolah-olah mereka pasangan menantu dan mertua yang sangat akur.

Melihat Candice sedang menangis, Lovira bukannya segera menggendong anaknya dari pelukan Darwin. Dia malah berjalan mendekat dan membujuknya dengan tenang. Darwin dan Lovira membujuk Candice dengan lembut. Bahkan, Darwin menerima topi ulang tahun dari tangan Lovira dan memakaikannya ke kepala Candice dengan senyuman.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Cinta Datang Di Saat Kumenemukan Penggantinya   Bab 11

    Lovira langsung menerjang, mencoba merebut ponselku. Aku kesulitan bergerak karena harus menyeret gaun pengantin yang panjang dan hampir saja kuku tajamnya mengenai kulitku.Tiba-tiba, sebuah tangan terulur dan mencengkeram lengan Lovira. Itu pertama kalinya aku melihat ekspresi menyeramkan di wajah Yohanes. Dia menepis tangan Lovira dengan kasar."Istriku bukan orang yang bisa kamu pukul sesuka hati!"Pria botak di samping Lovira langsung membungkuk, memasang wajah menyesal saat melihat Yohanes. "Pak Yohanes datang bersama istri untuk mencoba gaun pengantin ya ... Aku benar-benar nggak tahu. Ini cuma salah paham."Sambil menekan kepala Lovira, dia memarahinya, "Apa lihat-lihat?! Cepat minta maaf sama Pak Yohanes dan istrinya!"Lovira menatap tak percaya. Tatapannya seolah berkata, "kenapa dia asal pilih lelaki saja, aku tetap kalah jauh darinya?"."Anne, akan kubunuh kamu!"Lovira mendadak menyerang. Yohanes tidak sempat bereaksi. Namun, saat terdengar suara pisau cutter menembus kuli

  • Cinta Datang Di Saat Kumenemukan Penggantinya   Bab 10

    Bagaimana mungkin bisa kembali lagi?Setelah sibuk bekerja selama seminggu penuh, Yohanes akhirnya menyelesaikan semua pekerjaannya yang menumpuk. Dia sengaja meluangkan waktu di akhir pekan hanya untuk mengajak Peggy bermain sepuasnya.Namun saat aku dan Peggy sedang membeli es krim, kami bertemu seseorang yang tak diundang.Darwin.Dia tidak mengenakan setelan jas seperti biasanya. Bahunya yang tegap tampak merunduk, rambutnya panjang hingga menutupi sebagian wajah, dagunya penuh dengan cambang, dan seluruh tubuhnya memancarkan aura putus asa.Barulah saat melihatku dan Peggy, sorot matanya kembali hidup. Dia berlari kecil ke arah kami. "Anne, Peggy, akhirnya aku menemukan kalian."Namun, Peggy sama sekali tidak berlari ke arahnya dengan antusias seperti dulu. Sebaliknya, dia justru bersembunyi di belakang Yohanes.Darwin memanggil, "Peggy, ini Papa, Nak."Peggy bahkan enggan melihatnya. Dia justru membantah dengan suara lantang, "Kamu bukan papaku! Papa Yohanes adalah papaku!"Seket

  • Cinta Datang Di Saat Kumenemukan Penggantinya   Bab 9

    Sepuluh hari kemudian di hari penyerahan karya, aku tidak merilis lukisan seperti yang dijadwalkan. Aku sengaja menundanya satu hari.Pada hari itu juga, kulihat Darwin menggelar konferensi pers. Dia meminta maaf secara terbuka, mengaku bahwa perusahaannya mengalami gangguan internal hingga produk gagal diluncurkan tepat waktu.Tentu saja, semua kerugian akibat penundaan itu sepenuhnya dibebankan pada Lovira.Sore harinya, aku baru saja selesai memanggang biskuit kecil untuk Peggy di dapur, lalu membuka ponselku. Ponselku langsung dibanjiri pesan.Lovira mengamuk.[ AN! Dulu kamu nggak pernah terlambat upload saat sudah buat karya. Kenapa sekarang malah ditunda? Kamu sengaja jebak aku, ya?! ][ Kamu bikin aku kehilangan tunangan, kehilangan pekerjaan. Aku benci kamu sampai mati! ]Kali ini, insting seorang wanita rupanya cukup akurat. Memang benar, aku sengaja melakukannya.Sisanya adalah pesan-pesan dari Darwin. Dengan nada penuh penyesalan, dia menulis.[ Master AN, aku minta maaf ka

  • Cinta Datang Di Saat Kumenemukan Penggantinya   Bab 8

    "Kalau semua sudah selesai, aku dan Peggy akan ambil piagam dulu, lalu pulang," ucapku santai, seolah semuanya tidak berarti apa-apa.Wajah Darwin yang semula tegang perlahan mereda. Dia menghela napas panjang dan mengangguk."Baiklah. Anne, kamu dan Peggy pulang dulu. Urusan di sini biar aku yang bereskan."Dalam hati, aku hanya bisa tertawa dingin. Benar, aku dan Peggy memang akan pulang. Tapi bukan untuk menunggu dia. Kami akan pulang untuk berkemas dan pergi.Yohanes menyusul di belakang kami. "Biar aku antar kamu dan Peggy pulang."Dulu, aku selalu menolak kebaikan Yohanes. Aku selalu memikirkan perasaan Darwin, menjaga jarak dari semua pria asing. Namun kali ini, aku mengangguk menyetujui.Kalau Darwin saja tidak pernah mengantar aku dan Peggy pulang sekali pun, kenapa aku tidak boleh memilih pria lain yang mau menjemput dan mengantar kami dengan tulus?"Yohanes, terima kasih," kataku.Yohanes tampak sedikit terkejut, seakan tidak percaya aku benar-benar berkata demikian. Sepanja

  • Cinta Datang Di Saat Kumenemukan Penggantinya   Bab 7

    "Jangan asal ngomong. Pak Darwin itu dikenal adil. Ini semua cuma urusan profesional.""Aku belum pernah lihat yang namanya profesional malah menggendong anak orang lain dan membentak anak kandung sendiri."Mendengar suara bisikan dari orang-orang, wajah Darwin mulai mengernyit.Sementara itu, Yohanes justru tersenyum tipis dan mengeluarkan sebuah kartu memori dari sakunya. "Aku adalah penanggung jawab teknis lomba ini. Di tanganku ada rekaman CCTV yang bisa membuktikan kalau Peggy nggak menjiplak."Melihat Yohanes mengulurkan tangan dengan kartu itu, Candice langsung menyembunyikan diri lebih dalam ke pelukan Darwin.Wajah Lovira langsung berubah, lalu buru-buru mencoba meredam keadaan. "Sebetulnya nggak perlu sampai begini juga. Aku cuma ingin Peggy minta maaf ke Candice, lalu menyerahkan gelar juaranya. Itu saja.""Mimpi!" Aku berdiri di samping Yohanes, lalu mengambil kartu memori itu dari tangannya. "Peggy nggak menjiplak. Aku nggak akan biarkan dia jadi kambing hitam!"Aku meliri

  • Cinta Datang Di Saat Kumenemukan Penggantinya   Bab 6

    Aku dan Peggy ... tidak akan pernah bisa memaafkanmu lagi.Saat aku masih memikirkan bagaimana caranya membuktikan bahwa Peggy tidak menjiplak, tiba-tiba sebuah suara laki-laki memecah keheningan yang tegang itu."Apa? Menjiplak? Aku bisa buktikan kalau Peggy nggak menjiplak!" Seorang pria berpakaian santai, tetapi tampak gagah berjalan mendekat."Paman Yohanes!" Peggy langsung mengenalinya, dia adalah Yohanes.Yohanes adalah teman SMA-ku. Dulu dia murid kurang mampu, bahkan untuk makan pun sering kesulitan. Aku diam-diam membantunya waktu itu.Setelah dia tahu, dia berjanji suatu hari akan membalas kebaikanku. Sejak lulus, kami lama tidak bertemu. Baru dua tahun terakhir ini aku bertemu dia kembali.Saat tahu aku sudah punya anak, Yohanes sering mengirim mainan kecil atau aksesori cantik untuk Peggy. Di kamar Peggy, hampir tidak ada jejak Darwin, tapi hadiah-hadiah dari Yohanes ada di mana-mana.Jadi, tidak heran bila Peggy bisa langsung mengenalinya.Yang pertama dilakukan Yohanes sa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status