Short
Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran

Rahasia Suami Terbongkar di Meja Pendaftaran

Oleh:  JeremyTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Bab
5Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Agar anakku, Edy Sudrian bisa masuk sekolah internasional yang terunggul, aku sudah mempersiapkan semua berkas selama setahun. Di hari terakhir pengecekan berkas masuk sekolah, semua berkas sudah disiapkan kecuali akta nikahku bersama suamiku, Eric Sudrian. Namun, begitu tiba di ruang pendaftaran, Eric justru menuduhku karena bertindak sepihak. Saat aku hendak membela diri, staf sekolah berkata dengan wajah aneh, "Nyonya Anida Kusuma, sistem mencatat bahwa pasangan sah Tuan Eric bukan Anda." Dalam seketika, aku langsung terdiam. Darah dalam tubuhku seakan membeku. Sebelum aku sadar kembali, Viona Hakana yang berdiri diam di belakang Eric langsung menyerahkan akta nikahnya. Usai memeriksa, staf sekolah pun mengangguk sambil berbicara, "Pak Eric dan Bu Viona telah menikah di bulan Juni empat tahun lalu, sehingga bisa diproses sekarang." Di bulan Juni empat tahun yang lalu. Hari itu adalah hari pertunanganku bersama Eric. Eric menggenggam tanganku di depan para tamu, kemudian bersumpah bahwa aku adalah satu-satunya cinta sejatinya. Namun, kalimat itu ternyata menipuku selama tujuh tahun.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Mobil Bentley hitam milik Eric perlahan-lahan berhenti di depan gerbang sekolah.

Setelah pintu mobil terbuka, Eric langsung keluar dengan setelan jas yang rapi dan wajah penuh senyum.

Hatiku seketika menjadi senang, baru saja aku ingin menyambutnya.

Namun, begitu pintu penumpang bagian depan terbuka, Viona pun melangkah turun dengan gaya anggun.

Viona adalah mitra penting Eric, sekaligus putri dari Grup Hakana.

Begitu turun dari mobil, Viona langsung merangkul lengan Eric dengan mesra.

Viona mengangkat dagunya dan melihatku, seolah-olah ingin menunjukkan siapa yang berkuasa di sini.

Sebelum aku sempat bertanya, mata putraku, Edy tiba-tiba berbinar. Dia melepaskan tanganku dan berlari ke arah mereka dengan penuh semangat.

"Mama Viona! Apa mainan transformer edisi terbatas sudah dibawa?"

Viona segera memperlihatkan wajah penuh senyuman penuh sayang. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah kotak hadiah dari tas Hermes-nya dan menyerahkannya pada Edy.

"Tentu saja! Mana mungkin mama lupa janji dengan Edy? Kelak apa pun yang kamu mau, mama pasti akan membelikannya untukmu."

"Terima kasih, Mama Viona! Mama jauh lebih baik daripada ibu rumah tangga yang ada di rumah!"

Edy memeluk kotak hadiah itu sambil berdiri di sebelah Viona tanpa menoleh ke arahku lagi.

Aku seketika tercengang. Darah di tubuhku seakan membeku.

Ketika aku melihat putraku, putraku malah memutar bola matanya ke arahku dan kemudian memeluk kaki Viona dengan erat.

Eric berjalan mendekatiku dengan wajah tanpa rasa bersalah, sebaliknya malah penuh ketidaksabaran.

"Siapa suruh kamu datang tanpa izinku? Bukankah aku sudah bilang diriku akan mengurusnya?"

"Lihat saja! Gaya pakaianmu benar-benar sangat memalukan! Tidak pantas untuk datang ke sini, itu hanya membuat pihak sekolah menertawakan kita!"

Aku langsung menundukkan kepalaku dan melihat pakaianku, gaun yang dibuat khusus tanpa logo yang mencolok.

Aku mengerutkan alis sambil melihatnya. "Eric, apa maksudmu? Kenapa dia bisa datang ke sini?"

Sebelum Eric berbicara, Viona langsung tersenyum dengan penuh ejekan.

"Nona Anida sepertinya tidak paham dengan soal bisnis, kamu hanya tahu mengerjakan pekerjaan rumah dan jaga anak seharian."

"Bahkan tidak tahu Grup Sudrian secara resmi masuk bursa hari ini. Aku sudah lama bekerja sama dengan Eric, tentu saja dia butuh pasangan yang pantas di acara sebesar itu."

"Jadi aku menemaninya menghadiri pesta, wajar saja kami datang terlambat. Nona Anida seharusnya tidak keberatan, 'kan?"

Viona sengaja memanggilku dengan sebutan Nona Anida, sebaliknya bukan Nyonya Anida. Terlihat jelas bahwa dia sedang meremehkanku.

Setelah menekan amarah yang hampir meledak, aku langsung melihat Eric. Kenapa aku tidak tahu Grup Sudrian masuk bursa hari ini?

Pada saat ini, seorang guru yang bertugas dalam urusan pendaftaran berjalan menghampiri kami. Kemudian, dia mengingatkan kami dengan nada sopan.

"Tuan Eric, Nyonya Anida, wawancara akan segera selesai, mohon segera menyerahkan berkas."

Eric hanya menggumam dengan nada tidak sabar, tapi pandangannya justru melihat ke arah Viona.

Aku langsung mengerutkan alis dengan erat, hatiku seketika merasa sangat tidak senang.

Ini masa depan anakku, sekaligus hasil kerja kerasku selama setahun. Apakah Eric ingin membiarkan Viona yang menikmati hasil dari semua jerih payahku?

Aku melangkah dengan cepat, kemudian menyerahkan akta nikah pada guru itu.

"Permisi, Pak. Ini akta nikah kami dan berkas lainnya sudah saya serahkan sebelumnya."

Guru itu pun mengambil akta nikah dan mengangguk dengan sopan, kemudian berjalan masuk ke gedung sekolah.

Wajah Eric seketika makin muram.

Sementara itu, Viona hanya menyilangkan tangannya di depan dada dan tersenyum dengan penuh ejekan.

Hatiku penuh dengan rasa penasaran. Apa maksud dari sikap dua orang itu?
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status