Di hari pernikahan, tunanganku malah kabur dan menikahi adikku. Di tengah rasa malu di depan semua orang, tiba-tiba William berlutut di hadapanku, meminta aku menikah dengannya. Di kota ini, tak ada yang tidak mengenal William, bujangan emas yang terkenal, idaman semua wanita lajang. Namun, justru dia yang memakaikan cincin di jariku dan menyatakan cinta, “Aku selalu mencintaimu diam-diam. Terima kasih pada takdir karena memberiku kesempatan untuk menghabiskan sisa hidupku bersamamu.” Kami pun menikah. Dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik dan semua orang tahu bahwa William tidak akan mencintai siapapun selain aku. Hingga di tahun ketujuh pernikahan kami, aku tak sengaja masuk ke studio lukisnya. Di sana, ada ribuan lukisan Ivy, adikku. Setiap lukisan itu bagaikan pernyataan cinta yang lembut darinya untuk Ivy. Pria yang kucintai itu bahkan pernah berdoa dengan sungguh-sungguh: asal Ivy bisa bahagia, aku rela mengorbankan segalanya, termasuk nyawaku. Ternyata cinta selama tujuh tahun hanya sebuah kebohongan. Sejak awal, yang dia cintai hanyalah Ivy. Kalau begitu, biar akulah yang mundur. Tiga hari kemudian, aku pun pergi. Aku hanya mendoakan William dan Ivy hidup bahagia hingga tua nanti.
View MoreSetelah video musikku dirilis, reaksinya luar biasa besar.Di kolom komentar, banyak yang bilang kalau lagu ini mengingatkan mereka pada diri mereka di masa lalu, masa ketika mereka begitu bersemangat akan cinta.Aku pun mengunggah beberapa lagu baru dan ternyata ada produser musik yang ingin mengontrakku. Mereka bahkan menawarkan syarat yang sangat menggiurkan, jauh lebih besar daripada dukungan yang pernah diberikan oleh orang tuaku dan William.Seketika, aku benar-benar sadar. Aku sepenuhnya bisa mengandalkan diriku sendiri. Aku tidak butuh pengakuan dari orang tuaku ataupun William. Ada banyak sekali orang yang menyukai musikku di dunia ini.Saat aku sedang memimpin anak-anak merekam lagu baru, tiba-tiba Ivy menerobos masuk ke peternakan. Dia berteriak-teriak seperti orang gila!“Judy! Ternyata benar-benar kamu! Ternyata kamu belum mati! Kamu tahu nggak?! Gara-gara berita kematianmu, aku dikutuk habis-habisan! Suamiku mencampakkanku, William juga nggak mau peduli padaku lagi, bahka
Setelah Lucas pergi, aku termenung. Pada akhirnya, aku tetap membuka ponsel dan mencari topik William dan Ivy.Ivy diusir dari rumah orang tuaku, studio yang mereka berikan padanya juga ditarik kembali. Bahkan lagu-lagu yang pernah dia rilis sekarang diragukan, banyak yang menduga dia menyewa orang untuk menulisnya.Orang tuaku berkali-kali muncul di depan kamera dan menjelaskan aku adalah putri terbaik mereka. Sayangnya, mereka sudah selamanya kehilangan seorang anak jenius.Sementara William, internet dipenuhi fotonya yang terlihat terpuruk. Netizen bahkan membandingkan sikapnya yang dulu dingin dan cuek padaku dengan penyesalannya yang sekarang.Aku melihat dia nekat masuk ke hutan untuk mencariku, akhirnya digigit ular berbisa dan dibawa pergi dengan ambulans.Aku melihat dia berdiri di puncak gunung tempat kami berjanji merayakan peringatan pernikahan ketujuh tahun. Dia terlihat seperti mayat hidup, diam dan meneteskan air mata.Kolom komentar ramai mengatakan dia benar-benar men
Awalnya, aku hanya ingin pergi dengan tenang.Aku tak menyangka pesawat akan mengalami kecelakaan dan video yang kuatur untuk posting otomatis malah akan menjadi pesan terakhirku.Faktanya, aku tidak naik pesawat itu.Semua karena Lucas, teman masa kecilku yang tiba-tiba datang menjemputku.Hanya karena aku bilang ingin pulang, dia rela menyetir ribuan kilometer untuk membawaku pulang.Pulang… pulang ke rumahku yang lain.Aku lahir di keluarga musisi, tapi pengasuhku mengincar harta keluarga, lalu menukar identitasku dengan anaknya sendiri, Ivy. Aku yang asli malah dibawa keluar rumah dan dibuang di pinggir jalan.Aku diasuh oleh sepasang suami istri yang baik hati, sampai usia empat belas tahun baru ditemukan kembali oleh orang tuaku yang sebenarnya. Tapi, karena sudah dekat dengan Ivy, mereka pun tak tega meninggalkannya.Aku tahu mereka lebih menyayangi Ivy, makanya mereka pun membiarkannya merebut tunanganku dan menutup mata saat dia menjiplak karya-karyaku.Bahkan suami yang sudah
William hampir terhuyung, “Apa?!”Dia hampir kehilangan suara karena terkejut, “Pasti ada yang salah! Mana mungkin dia pergi? Hari ini hari peringatan pernikahan kami yang ketujuh. Judy bahkan bilang mau menyiapkan kejutan besar untukku!”Begitu menyebut ‘kejutan besar’, wajahnya langsung memucat.Mungkin dia baru sadar, kejutan besar yang kumaksud adalah kepergianku untuk selamanya!“Maaf William, kami nggak tahu pasti alasan Judy pergi. Yang kami temukan, dia sudah memesan tiket pesawat tiga hari lalu.”William membeku di tempat. Dia memutar otak, tapi tetap tak bisa mengerti kesalahan apa yang dia buat tiga hari lalu sampai membuatku memilih pergi diam-diam.“Nggak, nggak mungkin. Dia pasti nggak naik pesawat itu. Dia bilang mau menungguku kembali….”William mengeluarkan ponselnya untuk menghubungiku, tapi baru sadar ponselnya mati.“Kok bisa begini?” Wajahnya semakin tegang, lalu seperti teringat sesuatu, dia pun menoleh ke arah kamar Ivy. Nada suaranya penuh amarah, “Kenapa kamu u
Di puncak gunung.William memelukku, berbisik di telingaku dengan nada penuh kasih, “Indah sekali, memelukmu begini sambil menunggu matahari terbit bersama.”“Besok kita genap tujuh tahun menikah. Aku sangat bahagia karena ada kamu yang menemaniku selama tujuh tahun ini. Aku sudah siapkan kejutan, besok kamu bisa lihat sendiri. Menurutmu, bisakah kita tetap menunggu matahari terbit seperti ini tujuh puluh tahun lagi? Waktu itu, pasti bukan hanya ada kita berdua, tapi juga ada anak-anak kita….”Aku menatapnya diam-diam. Kita sudah tidak punya masa depan lagi.Cahaya bulan lembut dan William juga sangat lembut. Hingga satu panggilan masuk memecah keheningan.William melihat nama penelepon, lalu menatapku dengan sedikit ragu.Aku tak melihatnya, tak pula melirik ponselnya. Karena aku tahu pasti, hanya Ivy yang bisa membuatnya tampak segalau ini.“Sibuk saja dulu, aku menunggumu di sini.”William mengecup keningku, “Sayang, kamu pengertian sekali. Tunggu aku, ya.”Aku tersenyum melihatnya
Pesta Ivy akan diadakan keesokan harinya.Sambil merapikan dasi William, aku berkata, “Kita pergi bersama ke pesta Ivy, ya. Aku janji nggak akan marah padanya kali ini.”William tampak ragu. Setiap kali aku dan Ivy muncul di pesta yang sama, para tamu selalu membicarakan bagaimana Ivy merebut tunanganku.Namun kali ini, William tidak menemukan alasan untuk menolak. Dia hanya pura-pura pasrah, “Iya, terserah kamu. Kita pergi bersama saja, tapi pestanya pasti membosankan, nanti kita kabur diam-diam saja dan pergi berkencan, ya?”Lihatlah, betapa takutnya dia kalau aku merusak kebahagiaan Ivy.William selalu melindungi Ivy dalam diam. Dia menikah denganku hanya agar aku tidak mengganggu Ivy.Namun kali ini, aku tak akan bertengkar dengan Ivy.Karena besok aku akan pergi, aku hanya ingin berpamitan pada keluarga dan teman-temanku.Pesta Ivy sangat meriah.Semua orang memberikan ucapan selamat. Dia sukses dalam karir dan punya keluarga yang bahagia, benar-benar pemenang dalam hidup.“Ivy, s
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments