Accueil / Romansa / Cinta Di Balik Tanda Tangan / bab 34 Setitik Cahaya.

Share

bab 34 Setitik Cahaya.

Auteur: Pita
last update Dernière mise à jour: 2025-10-25 16:57:11

Malam setelah percakapan itu, suasana mansion terasa sedikit berbeda. Masih sunyi, masih megah, masih dingin… tapi bukan lagi dingin yang menusuk hati Aluna seperti dulu. Kali ini, ada sesuatu yang menggantung di udara sesuatu yang nggak bisa ia jelasin dengan kata-kata. Mungkin… harapan kecil?

Aluna duduk di balkon kamar sambil memeluk lutut. Langit malam tanpak jernih, bintang mulai bermunculan satu per satu. Di genggaman tangannya, ada secarik kertas kecil yang tadi siang ia temukan di meja kerjanya, diletakkan diam tanpa penjelasan.

Tulisan tangan Leonard. Tegas. Rapi. Singkat.

> “Jangan takut maju. Tapi jangan terburu-buru lari.”

Awalnya Aluna heran. Itu nasihat? Peringatan? Atau mungkin… bentuk cara Leonard bilang ia melihat usaha kecilnya?

Tanpa sadar, sudut bibirnya sedikit terangkat sedikit saja.

Pagi berikutnya.....

Aluna turun ke ruang makan dengan pikiran masih ngambang Ia sempat berhenti karena Leonard sudah ada di sana… dan hey dia nggak pakai jas lengkap seperti biasa.
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 35 Rasa yang tumbuh diam-diam.

    Pagi itu, Aluna baru saja selesai membaca beberapa dokumen keuangan perusahaan dan saat ia sarapan ia sadar jika tangan kirinya sedikit gemetar.“Kenapa sih aku jadi deg-degan cuma gara-gara nunggu dia turun sarapan?” gumamnya sambil menatap sendok di tangannya. “Ini konyol… banget.”Tapi tetap saja, jantungnya berdebar sedikit lebih cepat apalagi saat ia mendengar langkah kaki yang sudah mulai familiar memasuki ruang makan.Leonard datang seperti biasa tenang, cool, tak tersentuh. Tapi kini, ada sensasi berbeda setiap kali pria itu masuk ke ruangan.Dulu ia takut. Sekarang? Ia masih gugup… tapi bukan karena takut. Karena sesuatu yang Aluna belum berani akui.“Sudah sarapan?” tanya Leonard singkat sambil duduk.“Baru mau,” jawab Aluna pelan.“Jangan lupa makan. Kamu gampang lelah.”Aluna sempat terdiam… karena itu bukan bentuk perhatian yang dramatis, tapi terdengar tulus.“Kenapa kamu tahu aku gampang lelah?” tanya Aluna spontan.Leonard tidak melihat ke arah Aluna saat menjawab, han

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 34 Setitik Cahaya.

    Malam setelah percakapan itu, suasana mansion terasa sedikit berbeda. Masih sunyi, masih megah, masih dingin… tapi bukan lagi dingin yang menusuk hati Aluna seperti dulu. Kali ini, ada sesuatu yang menggantung di udara sesuatu yang nggak bisa ia jelasin dengan kata-kata. Mungkin… harapan kecil?Aluna duduk di balkon kamar sambil memeluk lutut. Langit malam tanpak jernih, bintang mulai bermunculan satu per satu. Di genggaman tangannya, ada secarik kertas kecil yang tadi siang ia temukan di meja kerjanya, diletakkan diam tanpa penjelasan.Tulisan tangan Leonard. Tegas. Rapi. Singkat.> “Jangan takut maju. Tapi jangan terburu-buru lari.”Awalnya Aluna heran. Itu nasihat? Peringatan? Atau mungkin… bentuk cara Leonard bilang ia melihat usaha kecilnya?Tanpa sadar, sudut bibirnya sedikit terangkat sedikit saja.Pagi berikutnya.....Aluna turun ke ruang makan dengan pikiran masih ngambang Ia sempat berhenti karena Leonard sudah ada di sana… dan hey dia nggak pakai jas lengkap seperti biasa.

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 33 keberanian kecil Aluna.

    Malam setelah acara gala itu selesai kini mereka melakukan perjalanan pulang, di dalam mobil itu terasa sunyi. Tidak canggung, tapi lebih seperti… keduanya tenggelam dalam pikiran masing- masing.Aluna masih bisa merasakan hangatnya genggaman halus Leonard saat membantunya turun tangga tadi. CEO dingin itu bahkan sempat memberi isyarat halus agar ia tak terlalu lelah menjawab pertanyaan tamu. Hal-hal kecil… tapi meninggalkan bekas.Sementara Leonard duduk di sisi lain, menatap keluar jendela, rahangnya sedikit mengeras seakan menahan sesuatu yang tak ingin ia akui.Sesampainya di mansion, Andrew langsung berpamitan. “Saya permisi. Kalian bisa istirahat.”Nada suara Andrew terdengar agak menggoda, tapi Leonard hanya melirik dengan malas.Di dalam Mansion itu suasana kembali redup. Aluna melepas sepatu high heelsnya perlahan sambil menghela napasnya lega.“Capek?” suara Leonard terdengar pelan dari belakang.Aluna sedikit terkejut tapi ia tetap mencoba untuk tersenyum. “Lumayan. Aku ngg

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bba 32 Sulit mengatakan.

    Acara gala malam itu digelar megah. Lampu-lampu kristal bergelantungan di langit-langit ballroom, menciptakan pantulan cahaya yang mewah. Musik instrumental mengalun pelan sebagai latar.Begitu Leonard memasuki ruangan bersama Aluna yang berada di sampingnya, ruangan seketika terasa berubah. Para tamu mulai berbisik, beberapa menatap penasaran, sebagian terkejut. Leonard Alvaro Dirgantara, CEO tangguh yang jarang memperkenalkan pendampingnya tiba-tiba muncul dengan seorang wanita yang berjalan begitu tenang di sisinya.Aluna sedikit menggenggam ujung gaunnya agar tak tersandung. Meski tampak anggun, dalam hati ia berulang kali mengingatkan dirinya."Aku hanya memainkan peran... hanya istri kontrak. Jangan berlebihan.gumam Aluna dalam hati.Lamuman Aluna terbuyarkan kala Leonard tiba-tiba menyentuh punggung tangannya secara perlahan agar ia tenang… hati Aluna sedikit bergetar saat merasakan sentuhan hangat Leonard.Disepanjang acara itu Leonard tetap menjaga ekspresi netralnya. Namun t

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 31 Leonard cemburu?

    Sebelum acara gala dimulai, Aluna duduk di depan cermin kamar sambil memandangi gaun yang sudah ia pilih. Sebuah gaun elegan berwarna merah marun sederhana, tapi anggun.Tangan Aluna menyentuh kain lembut itu pelan.Kenapa rasanya deg-degan seperti ini?Aluna mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia hanya menjalankan peran istri kontrak, pendamping resmi malam itu, bukan lebih.Namun semakin Aluna mencoba menolak, semakin keras hatinya berbisik:Aku takut… bukan karena harus tampil di depan orang, tapi karena takut berharap lebih pada seseorang yang mungkin tidak pernah benar-benar bisa kumiliki.Pagi harinya, Leonard berdiri di balkon ruang kerjanya sambil memegang ponselnya, Matanya menatap lurus ke halaman Mansion yang luas.Andrew melangkah mendekat ke arah Leonard dengan laporan keuangan mingguan ditangannya tapi langkanya terhenti saat ia melihat ekspresi Leonard.“Tuan apakah ada sesuatu yang terjadi? Anda terlihat… sedikit gelisah pagi ini?” tanya Andrew hati-hati.Leonard menoleh

  • Cinta Di Balik Tanda Tangan   bab 30 Perjanjian yang mulai Retak

    Sejak awal pernikahan kontrak mereka, Leonard membuat aturan yang jelas:1. Tidak ada kedekatan emosional.2. Tidak mencampuri urusan pribadi.3. Tidak berharap lebih dari peran sebagai “istri formal” di atas kertas.4.Jika ada yang jatuh cinta terlebih dahulu maka pihak yang lain bisa dengan bebas menggugat cerai dan pihak yang satunya tidak boleh menolak.Aluna mengingat jelas bagaimana Leonard menuliskannya dalam dokumen kontrak, bahkan menandatanganinya dengan tatapan dingin tanpa ragu.Namun ia merasa jika belakangan ini… perlahan, satu demi satu, aturan itu mulai retak.Pagi ini, Aluna sedang membaca buku di ruang tamu ketika seorang pelayan perempuan datang menghampirinya sambil membawa beberapa gaun pilihan dari butik ternama.“Nona Aluna, ini pesanan dari Tuan Leonard. Beliau meminta Anda memilih satu untuk menghadiri acara gala malam besok.”Aluna mengerutkan keningnya. “Gala? Aku… ikut?”Pelayan itu mengangguk sopan. “Tuan Leonard mengatakan Anda akan hadir sebagai pendampi

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status