Home / Urban / Cinta Di Ujung Botol / Deal Berbahaya

Share

Deal Berbahaya

Author: Grafz23
last update Last Updated: 2025-04-26 10:30:40

Rio membeku. Informasi dari Alvin baru saja menghantamnya seperti pukulan baja yang menusuk tulang belakangnya. Jari-jemarinya bergetar, menekan nomor Kayla dengan kecepatan putus asa. Satu dering. Dua. Lalu—

"Nomor yang Anda tuju tidak aktif," suara operator itu terdengar dingin, menusuk telinganya seperti jarum es.

"Rio... Kabari aku kalau kau menemukannya." Suara Alvin terputus sebelum Rio sempat menjawab. Layar ponselnya mati, meninggalkan keheningan yang mencekam di ruangan besar itu.

Suara langkah kaki. Sebuah klik yang tajam. Ivanko bangkit perlahan dari singgasananya, bayangannya menjulang seperti predator malam yang siap menerkam. Ruangan terasa semakin sempit, udaranya sesak oleh aroma cerutu Havana yang menyengat.

"Jadi, kau sudah dengar semuanya?" gumam Ivanko, nada suaranya datar namun sarat dengan ancaman. Dia meraih kotak kristal di meja, mengambil satu batang cerutu dengan gerakan elegan, lalu menawarkannya kepada Rio deng

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta Di Ujung Botol   Rencana Konfrontasi Damien

    Sera menatap Rio dalam-dalam, suaranya pelan namun sarat makna. "Mungkin... semua itu memang akan terjadi—kalau saja waktu itu kau tidak menarikku dari jalur peluru anak buah Morena."Rio menarik napas panjang. Di kepalanya, perang terbuka di Velmora makin mendekat. Setiap informasi yang ia terima hanya memperkuat satu hal: Randu hampir menguasai semua faksi di dua kota besar. Velmora tinggal tunggu waktu.Ketegangan di antara mereka buyar sejenak ketika Neya masuk ke ruangan, mengenakan gaun tipis yang menggantung anggun di pundaknya. Tapi ekspresinya bukan anggun—melainkan tajam."Rupanya... hubungan kalian lebih dari sekadar saudara angkat," ucap Neya dingin, tatapannya menusuk ke arah Rio dan Sera.Rio menoleh pelan. Tapi justru hal lain yang menarik perhatiannya: luka di bahu Neya, identik dengan miliknya.

  • Cinta Di Ujung Botol   Masa Lalu Rio

    Pagi hari.Rio terbangun di atas kasur empuk dalam sebuah ruangan luas dengan interior mewah. Lampu kristal menggantung di langit-langit, cahaya matahari mengintip dari sela tirai tebal. Saat ia memutar kepala, pandangannya jatuh pada sebuah foto besar di dinding—dirinya saat kecil, tersenyum bersama seorang wanita berambut pirang.“Inggrid.”Suara itu datang dari ambang pintu. Lucifer berdiri di sana, mengenakan kemeja putih bersih, tatapannya kosong ke arah foto.“Dia satu-satunya alasan aku masih hidup sampai sekarang,” katanya pelan, lalu melangkah mendekat. “Tapi aku juga harus kehilanganmu, Rio.” Matanya tak lepas dari potret mendiang istrinya.Rio mengerang saat mencoba bangkit. Nyeri m

  • Cinta Di Ujung Botol   Loyalitas yang di uji kembali

    Sera terdiam sejenak kemudian duduk di atas batu sambil menunggu jawaban dari beberapa tim yang terpisah."Aku dibesarkan oleh dia," ucap Sera sambil menundukkan wajahnya."Neya...adik kandungku, dia begitu mencintai sosok ayah. Bahkan rela berkorban demi dia, tapi aku sadar jika selama ini kami berdua sedang di manfaatkan untuk mengambil sesuatu....yaitu kau," dia kemudian menatap Rio.Rio menatapnya dalam. "Apa yang dia inginkan sebenarnya?"Sera menghela napas panjang. "Kekuasaan mutlak. Tapi bukan dengan cara frontal seperti Randu. Lucifer ingin semua orang bersujud...tanpa tahu bahwa mereka sedang dijajah. Dia ingin jadi bayangan di balik semua keputusan. Sistem yang memaksa semua orang tunduk tanpa sadar."

  • Cinta Di Ujung Botol   Strategi Baru Di Velmora

    Malam itu, ruang rapat GGH diselimuti udara tegang. Zaria, Cole, dan Leon duduk berjajar di hadapan Rio, Damien, dan beberapa tokoh kunci lainnya. Di sudut ruangan, Myra tampak lelah di atas kursi roda, tubuhnya masih dibalut perban dan memar.Rio berdiri di depan meja kerjanya, menatap Zaria dengan tatapan penuh beban. “Zaria, besok aku akan berangkat ke Velmora. Jadi mulai malam ini, ruangan ini jadi milikmu.” Nada suaranya berat tapi mantap.Damien menambahkan dari ujung sofa, “Kami akan memulai fase baru di Granavell. Dan selama itu, kalian bertiga—Zaria, Cole, Leon—jadi tumpuan utama Karnosa. Jangan buat kami menyesal.”Zaria menyilangkan tangan di depan dada. Tatapannya tajam, penuh siaga. “Apakah f

  • Cinta Di Ujung Botol   Batin Andini

    Isabel berlari mendekat dengan satu regu pasukan.“Bawa Myra ke belakang. Segera!” perintah Rio. Beberapa anak buah mengangkat tubuh Myra dengan sigap. Truk Morena mulai mundur. Beberapa dari mereka mencoba kabur.“Jangan biarkan mereka keluar dari zona ini,” Rio memerintah dingin. “Kita kirim pesan ke Morena, bahwa tak ada tempat aman bagi pengkhianat.”Sera muncul dari balik pohon, wajahnya pucat namun tetap tegas.“Aku pikir kau tak akan peduli padanya,” ucap Sera, suaranya seperti menantang.Rio menoleh singkat. “Aku mungkin pembunuh, tapi aku bukan pengecut.”Keduanya langsung mengejar sisa anak buah Morena yang mencoba melarikan diri. Tembakan membelah udara. Beberapa berhasil dilumpuhkan, sisanya kabur ke arah lembah.Namun dari belakang, seorang pria mengacungkan senjata dan membidik punggung Sera.DOR!Rio melompat, menjatuhkan tubuh Sera ke tanah. Dentuman senjata disusul erangan tertahan. Darah muncrat dari bahu Rio.“Rio!” teriak Sera panik. Matanya membelalak melihat luk

  • Cinta Di Ujung Botol   Konflik Sera

    Rio terbangun dalam keheningan kamar yang remang. Di sampingnya, tubuh Sera masih terlelap, selimut hanya menutupi sebagian kulitnya. Rio perlahan bangkit dari ranjang, menahan napas agar tak membangunkannya. Tatapannya jatuh pada ponsel Sera yang menyala di meja."Lucifer..." bisiknya, membaca nama di layar. Ia tak menjawab panggilan itu, hanya menatap Sera yang masih terpejam.Beberapa detik kemudian, pesan masuk:"Sera, pastikan kau awasi Rio sampai waktunya tiba."Kening Rio berkerut. Namun sebelum ia sempat bereaksi, terdengar bunyi "klik" dari balik bantal. Sera telah terbangun dan kini menodongkan pistol ke arahnya."Rupanya kau memanfaatkan situasi," ucap Rio tajam, berdiri perlahan. Ia menatap tubuh telanjang Sera yang kini bergerak turun dari ranjang."Kau bagian dari kami, Rio. Seharusnya kau memilih ayah sebagai sekutumu… bukan mengkhianatinya," desis Sera tanpa menurunkan senjatanya.Rio tak gentar. Ia mengangkat ponsel dan menunjukkan pesan tadi. "Kalau kau pikir aku tak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status