Kantin selalu ramai seperti biasanya dan kebetulan satu jam lagi Raynelle masih memiliki kelas terakhir yang harus dia ikuti, alhasil dari pada keluar gedung hanya untuk mencari makanan mengisi perut Raynelle lebih memilih menuju ke kantin bersama siswa lainnya.
Segerombolan pria datang bergabung di satu meja yang sama bersama Raynelle termasuk salah satu pria yang menghadangnya tadi pagi. Raynelle mengabaikan ke empat orang yang tidak di kenalnya itu dengan memakan makanannya lalu segera pergi.“Aku dengar kau adalah Raynelle, gadis yang sangat disukai oleh para pengajar karena kepintaranmu kan?” tanya Martin, sedikit memuji tapi tidak berpengaruh apa-apa untuk Raynelle.Raynelle pura-pura tidak mendengar tapi salah satu diantara mereka ikut berbicara, “Rumor yang mengatakan mengenai sikap dinginmu itu memang benar, tidakkah kamu ingin mengatakan sesuatu pada kami?” kata Andrew.“Hhh...,” Raynelle menghela nafas, ia kehilangan nafsu makannya, ia tidak mengerti kenapa para pria tak dikenalnya ini tiba-tiba bersikap mengenalnya, Raynelle benci orang yang pura-pura seperti mereka. Sendok yang dipegang diletakkan di atas wadah makanannya kemudian menatap pria di depannya itu satu persatu.“Apa aku mengenal kalian?” tanya Raynelle.Ke empatnya secara kompak menggeleng lalu Raynelle kembali bicara, “Itu cukup menjadi jawaban dariku untuk tidak menjawab apapun pertanyaan dari kalian.” ujar Raynelle sembari berpindah tempat.Chris menatap ketiga teman nya kemudian menggelengkan kepala pelan sebelum ikut duduk di samping Raynelle kembali.“Maaf jika teman-temanku tidak membuatmu nyaman.” ucap Chris.Raynelle mengabaikan Chris, Chris duduk menghadap gadis itu. “Apa aku tidak boleh mengenalmu?” katanya lagi.Sejenak Raynelle memejamkan matanya, geram, kemudian menoleh untuk balas menatap Chris, “Aku tidak peduli taruhan apa yang sedang kalian mainkan tapi perlu aku tegaskan, apapun taruhan itu jangan pernah mengikut campurkan masalahmu denganku.” Raynelle berdiri meninggalkan Chris, minat Raynelle untuk menyantap makanan sudah hilang entah kemana.Chris sedikit tercengang dengan jawaban Raynelle, “Dia benar-benar sangat dingin, tapi bagaimana bisa dia tau jika aku membuatnya masuk kedalam taruhan?” gumamnya.“Dia mengabaikanmu lagi?” kekeh Ben bernada mengejek.Chris berdecih, “Jika bukan karena taruhan itu aku juga tidak sudi mendekati perempuan sepertinya, meskipun dia terkenal sangat pintar namun cara berpakaiannya sangat membosankan.” Ujar Chris merendahkan, Martin dan Andrew tertawa di belakang Chris.Ben menepuk bahu Chris, “Kami masih menunggu usahamu untuk mendapatkan hati Raynelle.” Ben berucap menyemangati.Chris terdiam, ia masih tidak mengerti kenapa gadis seperti itu menolaknya dengan mudah, padahal banyak gadis lain yang dengan mudah Chris dapatkan, tapi dengan gadis pintar yang satu ini kenapa sulit sekali? Kata-kata yang Raynelle ucapkan tadi juga terdengar seperti ancaman ketimbang peringatan.Kenapa Chris merasa ada sesuatu yang besar di balik sifat Raynelle yang tidak terbaca? Mungkin hanya firasatnya saja. “Kau mengikutiku sampai kesini?” ujar Raynelle.Chris menggeleng, “Hanya kebetulan aku memiliki kelas yang sama denganmu, apa kau pikir ini adalah takdir kita?” Chris mengedipkan sebelah mata, Raynelle memutar bola matanya malas memilih untuk tak menanggapi pria disampingnya ini lagi. Chris tersenyum sembari menatap Raynelle dari samping.“Aku pikir aku mulai tertarik denganmu,” kata Chris mencoba menggoda Raynelle tapi gadis itu bahkan tidak peduli sedikitpun, “Aku merasa kau jauh lebih cantik dari gadis yang pernah aku lihat.” katanya lagi, jelas kalimat itu hanyalah bualan.Raynelle mendengus menoleh menatap Chris, “Apa kau sudah selesai berbicara?” tanya Raynelle mulai jengah dengan Chris.Chris menggeleng, “Aku tak akan bisa berhenti untuk menatapmu.” jawab Chris.“Baiklah, terserah kau saja.” Raynelle kembali fokus pada seorang pengajar di depan sana sedangkan Chris terus menatap Raynelle nyaris tanpa berkedip.Namun, di beberapa baris bagian belakang yang ditempati oleh Raynelle, Claire terlihat kesal sembari menusuk nusukkan pena nya diatas buku. Disamping Claire ada Harper yang juga menyadari arah pandang Claire kali ini.“Berani sekali si nerd itu mendekati Chris, apa dia tidak tau jika Chris hanya bisa dimiliki olehku.” geramnya.“Kau harus segera bertindak Claire atau dia akan merebut Chris darimu.” kata Harper membumbui.“Itu tidak akan pernah terjadi!” Claire menekan pena diatas buku tak peduli buku yang ia tusuk itu akan berlubang karena ulahnya.Raynelle segera keluar dari kelas setelah pelajaran yang di berikan selesai. Namun, Chris justru ketiduran yang diabaikan oleh Raynelle begitu saja, tapi seperti biasanya Claire beserta minion nya menghalangi langkah Raynelle untuk maju.“Apa kau tidak puas selalu menggangguku?” tanya Raynelle lebih dulu.Harper tersenyum miring, “Bagaimana kami bisa puas mengganggumu jika kehadiranmu saja telah mengganggu mata kami.” jawabnya. Raynelle berdecih pelan.“Kalau begitu jangan gunakan matamu untuk melihat, kau bisa mengeluarkan bola matamu dari tempatnya agar tak membuatmu merasa terganggu lagi.” Raynelle kemudian melewati ketiga perempuan itu.Claire bersama Harper menarik paksa Raynelle untuk mengikuti mereka sedangkan Emma mengambil buku-buku Raynelle yang berjatuhan kemudian menyusul kedua temannya yang membawa Raynelle.Claire mendorong kasar Raynelle sampai menghantam dinding cukup keras, “Kenapa kau tidak pindah ke sekolah lain, kenapa harus disini yang membuatku selalu muak melihat wajahmu jelek ini!” ujarnya sembari mendorong kepala Raynelle.Raynelle mulai kesal, dia mengepalkan tangannya ingin menghajar Claire namun Raynelle tetap berusaha menahan amarahnya.“Ingatlah, kau itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kami, kau juga tidak pantas mendekati Chris karena hanya aku yang boleh dekat dengan nya, kau paham!”Raynelle tersenyum tipis, tidak akan seru jika menghajar Claire, mungkin akan lebih seru jika mempermainkan perempuan satu ini dengan memperalat Chris untuk membalas tindakan Claire yang seenaknya, Claire merasa dialah perempuan paling cantik dan berkuasa di sekolah itu, tapi tidak akan lama lagi anggapan itus egera berubah.Claire mencengkeram rahang Raynelle dengan kuat, “Jangan coba-coba mendekati Chris-ku lagi atau aku tidak akan tinggal diam.” ancam Claire dengan mata bulatnya.‘Lakukan hal sesukamu biitch karena aku juga tidak akan membiarkanmu menang dan bahagia setelah ini’. Batin Raynelle tersenyum sinis, Claire menghempaskan cengkramannya dari rahang Raynelle kemudian meninggalkan gadis itu sendirian namun Harper masih sempat mendorong kepala Raynelle sebelum mengikuti Claire.Emma memberikan buku Raynelle kemudian mengikuti kedua temannya yang sudah pergi.“Aku mencarimu tapi ternyata kau bersembunyi di sini?” tiba-tiba Chris datang terlihat seperti habis berlari.“Untuk apa aku bersembunyi darimu?” Raynelle menyahut, pria itu mengedikkan bahunya. “Tapi aku ingin mengatakan sesuatu padamu,” imbuh Raynelle.Chris tersenyum, “Katakan saja aku akan memikirkan jawabannya dengan cepat,” ujarnya dengan semangat.Raynelle menarik salah satu sudut bibirnya, “Apa yang membuatmu mendekatiku dari tadi pagi, apa itu karena kau bertaruh pada teman-temanmu?”“Itu benar, aku mempertaruhkan mobilku agar dapat berkencan denganmu,” jawab Chris jujur.Sesuai dugaan Raynelle, ini akan menjadi lebih mudah, “Aku bisa membantumu mempertahankan mobilmu jika kau juga bisa membantuku.”“ Wah, secepat ini? Aku pikir akan sulit mendekatimu karena sejak tadi kau terus mengabaikanku.”“Tadinya aku tidak peduli, tapi sekarang kurasa aku ingin sedikit melakukan sesuatu untuk membalas seseorang.” jawab Raynelle.“Apa kau ingin hubungan timbal balik?” tanya Chris.Raynelle menatap Chris. “Aku bisa membantumu mempertahankan mobil itu dan memenangkan taruhanmu. Tapi dengan satu syarat, hanya aku yang bisa memutuskan hubungan timbal balik ini kapan akan berakhir, jadi apapun yang kau putuskan itu tidak akan berlaku padaku.”Chris mengernyitkan keningnya, “Aku tidak pernah tunduk dibawah perintah seseorang.” katanya.“Kalau begitu kau harus tunduk dengan perintahku atau kau serahkan mobilmu pada sahabatmu karena kau kalah dari taruhan.” Raynelle dengan santai berucap, ia yakin tipe orang seperti Chris tidak akan mau mengalah dari taruhan bersama teman-temannya. “Jika kau menolak tawaranku, maka selamat menerima kekalahanmu.” Raynelle melewati Chris namun Chris menahan tangan Raynelle.Gadis itu menoleh kembali, “Apa kau berubah pikiran?” tanya nya.“Baiklah aku setuju dengan tawaranmu,” jawab Chris karena dia tidak tau dihadapkan dengan urusan seperti apa setelah mengenal Raynelle. Keduanya berjabat tangan sebagai tanda kerja sama yang siap dimulai. Raynelle tau akan semudah ini bekerja sama dengan Chris._____Bersambung...“Kenapa kau terlihat begitu senang, apa kau berhasil mengambil hati si gadis es itu?” ujar Ben penasaran.Andrew menggeleng, “Itu tidak mungkin, Raynelle adalah satu-satunya gadis yang sangat sulit untuk di dekati dibalik kepintarannya yang memukau itu.” sahut nya dengan yakin. Chris menatap Andrew sembari tertawa pelan.“Kita akan lihat besok malam apa yang sudah aku dapatkan,” jawab Chris.“Wah wah, jangan bilang kau sudah berhasil membujuknya.” sahut Martin.Chris mengedikkan bahu, “Bukan membujuk tapi lebih ke arah sebuah kesepakatan.” jawabnya membenarkan.“Ini tidak adil, bukan kesepakatan yang kita inginkan dari taruhan ini tapi kau harus mengencaninya.” ujar Andrew tidak terima.“Andrew C’mon, kau harus mengaku kalah setelah ini dan memberikan koleksi terbarumu itu untukku,” Chris terkekeh melihat wajah kesal Andrew.Martin mengusap dagunya sendiri, “Kesepakatan seperti apa yang membuatnya setuju untuk menerimamu?” tanya nya.Chris menoleh, benar juga apa yang Martin katakan k
“Kau memang gadis yang tidak mau mendengarkan.” ujar Laurent begitu ia melihat Raynelle kembali memakai pakaian kedodoran seperti biasanya ketika meninggalkan statusnya sebagai putri Jackinson.Raynelle melirik Laurent. “Kau pikir kau siapa, kenapa aku harus mendengarkan kata-katamu?” sahunya masa bodoh.“Hei Girl, look! Dengan tampilan seperti ini mana ada pria yang mau denganmu.” cemooh Laurent terang terangan, Raynelle berdecih.“Raynelle kau sudah datang.” Chris menghampiri Raynelle yang berjalan bersama Laurent, Laurent menatap Chris lalu ke arah Raynelle bergantian.“Apa hubunganmu dengan Raynelle?” tanya Laurent.Chris membuka bibirnya bersiap untuk menjawab namun Raynelle lebih dulu menyahut, “Dia kekasihku, orang yang baru saja kau katakan tidak ada yang mau dengan gadis nerd sepertiku.” sahut Raynelle kemenangan begitu ia menatap wajah Laurent yang terkejut.“Benarkah?”Chris menatap Raynelle kemudian teringat perjanjian mereka kemarin, Chris ikut ke dalam sandiwara yang dib
Chris bersandar di luar pintu menunggu Raynelle selesai dengan kelasnya hari ini, Chris melakukan itu bukan karena taruhannya dengan Andrew tapi Chris melakukannya karena dia ingin.“Chris, kau menungguku?” ujar Claire manja sembari memeluk lengan pria itu, Chris melepaskan tangannya dari Claire membuat Claire protes tidak terima. “Ada apa kenapa kau mengabaikanku beberapa hari ini?” ucap Claire.“Aku sedang ada urusan.” Chris meninggalkan Claire untuk menemui Raynelle yang ternyata masih bercengkrama dengan pria yang tadi pagi.Laurent menoleh menyadari kehadiran Chris, “Aku tidak mengerti kenapa kau menargetkan pria itu untuk menjadi alatmu.” ucap Laurent.“Aku hanya sedang ingin bermain dengan cara yang berbeda, bukan dengan otot, Chris bisa membantuku menyelesaikan rencanaku.” Jawab Raynelle.“Kau memperalatnya tapi apa kau tidak takut jika sandiwaramu ini nantinya akan menjadi bomerang untukmu?” kata Laurent memperingati.“Itu tidak akan pernah terjadi.” sahut Raynelle sebelum Ch
Raynelle dan Chris berlari dan terus berlari namun empat orang tadi terus mengejar mereka bahkan saat mobil Chris yang melaju kencang pun tetap mereka ikuti.“Sebenarnya siapa mereka kenapa mengikuti kita?” ujar Chris.“Dia mengincarku.” jawab Raynelle.Chris menoleh sebentar sebelum menambah kecepatan laju mobilnya, “Sebenarnya siapa kau sampai membuat mereka mengejarmu seperti ini, aku yakin kau bukan orang sembarang sampai pria-pria tadi ingin membawamu.”Raynelle melipat tangannya dengan santai sembari menatap laju mobil membelah jalanan, “Kau akan mengetahuinya, tapi sekarang kau tidak bisa lepas dariku, mereka sudah melihatmu tentu mereka juga akan mengincarmu.” Raynelle berkata dengan santai seolah mereka tidak sedang dalam pengejaran orang bersenjata.“Sh*t! Aku baru mengenalmu tapi kau sudah membawa masalah untukku!” umpat Chris, Raynelle hanya tersenyum lalu melihat kaca spion mobil Chris dimana sebuah mobil hitam di belakang mereka berusaha untuk menyalip.Raynelle tidak pe
Forum sekolah hari itu kembali digemparkan mengenai berita jika ternyata putri dari pemilik bangunan besar itu juga sekolah di sana, banyak dari semua penghuni bangunan tersebut bertanya-tanya siapakah gerangan orang tersebut dan kenapa sampai saat ini tak ada yang mengetahui jika putri Jackinson menuntut ilmu di tempat itu.“Apa kau mengenalnya? Aku dengar dia adalah seorang gadis.” ucap Claire sembari menatap layar ponsel membaca berita dari forum sekolah.Harper dan Emma menggeleng secara kompak pasalnya mereka juga baru tahu jika putri Jackinson ada di tempat sama dengan mereka.“Aku tidak akan membiarkan gadis itu merebut posisi gadis terpopuler di tempat ini, aku adalah ratunya, tak peduli jika gadis itu putri pemilik sekolah, yang aku tahu aku jauh lebih pantas menduduki tempat sebagai yang tercantik di tempat ini.” Kata Claire dengan begitu percaya diri.“Tapi aku masih bertanya tanya mengenai gadis itu, kenapa dia menyembunyikan identitas sebagus ini?” sahut Harper.“Omong-om
Sekolah masih cukup di gemparkan oleh kedatangan Raynelle, tapi sebagian besar dari para siswa tidak tahu jika Si kaca mata yang selalu mereka buli dan putri dari pemilik sekolah itu adalah orang yang sama.Claire meletakan ponsel di meja cukup keras sampai-sampai Emma berjingkrak kaget karena suara yang ditimbulkan oleh Claire.Harper sendiri terihat santai sembari melihat kuku tangannya yang cantik, “Gadis itu merebut ketenaranmu dalam waktu yang begitu singkat Claire, dia hanya butuh waktu satu hari untuk membuat semua perhatian tertuju padanya, sedangkan kau butuh bertahun-tahun untuk melakukan itu.”“Berhenti menyulit emosiku, Harper! Aku sangat marah hari ini hingga rasanya ingin mencakar wajah perempuan itu sampai Chris tidak sudi mendekatinya lagi!”“Masih banyak Chris di dunia ini tapi kenapa kau hanya menginginkan satu Chris yang sudah memiliki pasangan secantik itu?” Sahut Emma, Harper sedikit mendongak menatap Emma kemudian menggelengkan kepala karena jawaban yang Emma lon
Pegangan Chris pada pinggang Raynelle semakin kuat agar dirinya tidak jatuh terpelanting akibat kecepatan motor yang dikendarai oleh Raynelle. Chris belum bisa memahami sosok Raynelle itu seperti apa, dan untuk apa kemarin Raynelle berpakaian nerd jika aslinya Raynelle adalah gadis yang sangat keras dan pemberani.Motor di rem mendadak oleh Raynelle tapi Chris tak juga melepaskan tangannya dari Raynelle meskipun mereka sudah benar-benar berhenti, Raynelle berbalik melihat Chris yang seperti orang ketakutan.“Apa kau sengaja terus memelukku seperti itu atau kau ternyata takut naik kendaraan bermotor?” ucap Raynelle.Chris buru-buru turun dari motor Raynelle sembari melepaskan helm dia memperbaiki tata rambutnya, “Bagaimana bisa pria setampan diriku takut menaiki kendaraan beroda dua ini.” sahut Chris.Raynelle berdecih mendengar kenarcisan yang dimiliki oleh Chris. “Tapi ini dimana?” Chris celingukan, tapi segera berlari ketika Raynelle telah berjalan beberapa meter di depannya, “Hei
Shower mengalir membasahi tubuh Raynelle dibawahnya, air hangat yang membasahi tubuh Raynelle membantu Raynelle merilekskan diri dari kegiatan hari ini. Darah pria tadi sungguh menjijikkan, jadi Raynelle harus benar-benar membersihkan badan sebersih mungkin agar tidak ada kotoran yang menempel.Saat ini baru pukul setengah satu dini hari, Raynelle merasa sedikit lelah seharian tidak mendapatkan istirahat yang cukup walaupun hal itu sudah biasa diterima Raynelle selama bertahun-tahun.“Untuk apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?” Raynelle yang menggunakan jubah mandinya mengambil hair dryer membelakangi Laurent.“Tentu saja menemui sepupuku yang sangat cantik ini.”“Kau bilang tidak tertarik denganku.” sahut Raynelle.Laurent terkekeh sembari memberikan sebuah box yang cukup besar pada Raynelle, “Kemarin kau ulang tahun aku tidak sempat memberimu hadiah karena berada di luar negeri, tapi sekarang aku