Share

Bersyukur Kunci Kebahagiaan

Laila yang tak pernah mengeluarkan isi hatinya pun mencoba untuk menceritakan kisahnya ke Albert dan Fanny, orang yang kini telah Laila percayakan.

Laila pun bercerita, “Aku tak pernah merasakan bahagia, dari kecil orang tua ku tak pernah akur, sering kali aku melihat mereka bertengkar bahkan ada kekerasan, aku dengan adikku terkadang menjadi tempat pelampiasan ketika mereka marah, aku dan adikku dipukul, dimarah tanpa sebab, hingga pada akhirnya mereka berpisah, aku tinggal bersama Ibu dan Adikku, aku tak memiliki hubungan yang baik dengan Ibu maupun Adik ku, kami berbicara hanya ketika ada kepentingan saja dan Ibu dan Adikku juga sering kali ribut. Dulu ketika Ayahku meninggalkan kami karna ada wanita lain hingga Ayahku tak memberi kami nafkah akhirnya Ibuku menjadi ART, baru bekerja beberapa hari Ibuku difitnah mencuri dan akhirnya ia dipecat, uang sekolahku yang belum dibayar dan buku yang harus dibeli, membuat Ibu mencari cara lain untuk mencari uang dan Ibu berdagang kue walaupun Ibuku tak bisa membuat kue dan ia belajar membuatnya dan menjualnya, karna pekerjaan Ibuku, aku yang telat bayar spp dan tak bisa membeli buku, aku sering kali dibully oleh teman sekelas, bahkan tak ada seorangpun yang mau berteman denganku karna aku miskin, hingga membuatku pernah tak mau sekolah dan Ibuku begitu marah kepadaku dan memaksaku sekolah akhirnya aku mencoba untuk membiasakan diri saat dibully, sampai ketika SMA aku menjadi sesosok yang takut untuk bersosialisasi, aku yang selalu menunduk tak berani untuk menegakkan kepala hingga membuatku tetap menjadi bullyan, mereka suka mencoret buku ku, membuang barangku, bahkan ada yang memukul kepalaku sambil mengejekku, dan ada seorang gurupun ikut membully ku, aku yang tak berani untuk melawan mereka membuat mereka seringkali membully ku dan aku hanya diam saja menahan sakitnya dibully.”

Mendengar cerita Laila pun Albert dan Fanny merasa kasihan kepada Laila dan merasa kesal atas apa yang terjadi kepada Laila ketika ia dibully oleh temannya bahkan gurunya

Dan Albert pun berkata “Ha, kenapa bisa seorang guru ikut membully siswinya, itu tidak bisa dibiarkan, tindakan guru tersebut harus dilaporkan!!! Guru yang seharusnya mendidik kenapa malah mencontohkan hal buruk, astaga aku tak habis pikir mengapa ada orang yang sejahat itu.”

Laila pun berkata “Bagiku itu sudah berlalu, semenjak kuliah aku sudah mencoba untuk membuka lembaran baru, aku mencoba untuk tak menundukkan kepalaku walaupun terkadang aku masih ada rasa takut untuk berbicara pada orang, tapi semenjak berteman sama kalian, aku mulai merasa menjadi lebih baik.”

Cerita Laila membuat Fanny menangis, dan Fanny pun berkata, “La, sekarang aku paham kenapa kamu terlihat murung dari awal kita bertemu, kamu kuat banget La... nggak semua orang sekuat kamu dan sebaik kamu. La kalau kamu punya masalah kamu bisa cerita sama aku, aku akan mencoba membantumu.”

Dan Fanny pun memeluk Laila sambil berkata, “La, Tuhan kasih kamu semua masalah itu karna Tuhan tau kamu bisa lewatin nya, Tuhan ingin kamu menjadi sosok yang lebih kuat. Semua masalah yang sudah berlalu aku harap kamu jangan melihat ke masa lalu mu terus ya, aku harap kamu melihat kedepan dan membuka buku lembaran baru, kamu tahu La... semuanya akan indah pada waktunya, kamu yang selalu sabar dan kuat atas semua masalah yang kamu dapatkan, Tuhan pasti akan memberi kamu lebih, dan mereka yang sudah menjahati kamu pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal, aku percaya itu. La, aku disini dan Albert akan selalu ada untuk kamu, kamu jangan merasa sendiri ya, kalau ada apa-apa kamu bilang aja ke kami.”

Tiba-tiba Laila meneteskan air mata, sudah lama Laila tak pernah menangis karna Ibunya yang tak pernah menangis ataupun mencurahkan isi hatinya di depan anak-anaknya dan membuat laila pun menjadi sesosok yang sama seperti ibunya. Kini Laila menangis karna melihat Fanny dan Albert yang begitu baik padanya, yang mau menjadi temannya, mendengarkan ceritanya dan peduli dengan keadaannya. Ia merasa baru kali ini ada orang yang baik kepadanya.

--- Jangan menunggu bahagia dulu baru bersyukur, tapi bersyukurlah maka kamu akan bahagia. Memang terkadang masalah itu datang membuat kita down, segala yang kita lakukan tak berjalan sesuai yang telah kita harapkan, kita bisa saja gagal ataupun membuat kesalahan tapi ingatlah semua itu pasti ada pelajaran berharga yang bisa diambil. Setiap hari memang tak selalu baik tapi setiap hari pasti ada kebaikan. Sesulit apapun hidupmu, jangan menyerah, selagi kamu masih hidup, berarti Tuhan masih sayang dengan kamu. Hargailah hidupmu yang begitu berharga. ---

Setelah mereka berbincang-bincang, tak terasa hari pun sudah sore dan mereka kembali ke rumah mereka masing-masing.

Ketika Laila pulang ke rumah, Laila pun segera mandi dan berbaring dan tiba-tiba bunyi handphone Laila berbunyi dan Laila lihat ternyata ada pesan dari Albert, “La, kamu istirahat ya.” dan Laila membalas, “Iya bert.”... (Bersambung)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status