Share

Ketakutan Itu Di Lawan!

***

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa Laila sudah menyelesaikan semester 1 nya dan kini ia libur hingga 1 bulan. Waktu liburannya dihabiskan untuk membantu ibu nya mencari nafkah.

Liburan pun hanya tinggal beberapa hari lagi, dikota mereka ada acara pasar malam dan Fanny mengajak Laila dan Albert untuk jalan-jalan ke pasar malam disana mereka menyaksikan berbagai acara mulai dari menari, bernyanyi dan teater, disana mereka juga bermain roll coster, ini adalah pengalaman pertama kali bagi Laila awalnya Laila takut dan tak berani menaiki roll coster tapi Fanny dan Albert terus membujuknya.

Fanny berkata, “Ayo dong La naik, nggak seram kok tapi asik, coba dulu jangan takut.”

dan Albert pun ikut membujuk, “Iya la coba dulu, kalau kamu ga coba kamu ga akan tau.”

dan setelah Fanny dan Albert membujuk Laila, Laila pun mau mencoba nya, “Yaudah deh aku coba” dan mereka pun menaiki roll coster bersama, ketika turun Laila merasa pusing dan muntah, Fanny pun menepuk pundaknya Laila dan Albert segera membeli minuman untuk Laila dan mereka pun mengajak Laila untuk duduk.

Fanny yang merasa bersalah kepada laila karna memaksanya untuk naik roll coster pun meminta maaf, “Maaf ya la.”

Laila pun menjawab, “Gapapa kok, malah kalau tadi aku ga coba, aku akan menyesal karna lebih baik mencoba kan? agar menjadi tahu daripada tidak mencobanya sama sekali.” Dan ketika Laila merasa sudah baikan mereka pun kembali mengelilingi pasar malam dan mencari makanan. Dan mereka pun pulang. 

--- Ketakutkan hanyalah sebuah perasaan, jangan biarkan rasa takutmu membuatmu menyesal karna tak berani untuk mencobanya. ---

Pada saat dirumah, Laila pun meminta uang kapada Ibunya untuk membayar spp nya karna waktu pembayaran hampir tiba, “Bu, Laila mau minta uang untuk membayar spp.”

karna akhir-akhir ini pesanan catering makanan sangat sedikit dan Kirana yang selalu meminta uang, membuat ibunya terpaksa meminta Laila untuk menjual sepeda motornya, “La, uang Ibu sekarang tidak cukup untuk membayar SPP mu, bagaimana jika kamu menjual motor mu untuk membayar SPP?”

Laila pun menjawab, “Lalu bagaimana aku berangkat kekampus?”

Dan ibunya berkata, “Nanti tunggu Ibu sudah ada uang akan Ibu belikan kamu motor lagi, sementara kamu pergi kekampus mengunakan ojek saja.”

Laila pun menjawab, “Laila ga mau lanjut kuliah aja BU, Laila cari kerja saja.”

Ibunya yang ingin melihat anaknya berpendidikan tinggi pun berkata, “Tidak, kamu harus tetap melanjutkan pendidikanmu, kamu harus sekolah tinggi agar kamu tak seperti Ibu.”

Laila pun menjawab, “Tapi Bu...”

Ibunya langsung memotong pembicaraan Laila, “Ibu tak mau kamu direndahkan orang seperti Ibu, dulu Ibu tidak memiliki ilmu yang cukup, Ibu hanya menjadi ibu rumah tangga yang tak memiliki penghasilan, hanya Ayahmu yang bekerja, Ibu merasa ada ketidakseimbangan dihubungan ibu dan ayahmu, Ayahmu yang selalu menggangap Ibu rendah, ia tak pernah menghargai Ibu sebagai istrinya, tingkah Ayahmu seolah-olah menjadikan Ibu sebagai pembantunya bukan istrinya dan selalu marah dengan suatu hal yang kecil bahkan marah tanpa alasan dan ketika Ayahmu memilih wanita lain, Ibu disana benar-benar tak tau bagaimana menghidupi kita, Ibu yang tak bisa apa-apa dan tak berpendidikan, pada saat itu Ibu bekerja dirumah Ibu Lala, tapi Ibu dituduh mencuri dan Ibu dipecat, disana Ibu binggung harus apa, dan untung saja dulu nenekmu mengajari Ibu membuat kue untuk Ibu perdagangkan.” (Ibunya bercerita sambil menahan air mata).

Dan ibunya pun kembali meminta Laila untuk tak berhenti kuliah, “La, Ibu mohon kamu jangan berhenti kuliah, kamu harus sekolah tinggi, kamu harus lebih baik dari Ibu.” Laila pun yang tak ingin ibunya kecewa,berkata, “Baik Bu, Laila akan tetap kuliah.”

Laila yang baru mengetahui hal yang terjadi pada ibunya, membuat Laila begitu sedih karna ia yang selalu mengganggap Ibunya lah yang suka marah-marah yang membuat Ayahnya pergi ternyata Ibu begitu menderita dan Laila merasa bersalah kepada ibunya karna Laila tak pernah sama sekali menanyai keadaan ibunya yang memendam masalah yang begitu banyak.

Dan akhirnya Laila pun menangis dan meminta maaf kepada ibunya, “Bu, Laila minta maaf Bu, Laila berpikir Ayah pergi karna Ibu yang selalu marah pada Ayah.”

Ibunya pun ikut meneteskan air mata dan berkata, “Kamu gak salah kok La, Ibu yang seharusnya yang minta maaf, kamu dan Kirana sudah cukup menderita, dari kecil kalian selalu melihat pertengkaran Ibu dan Ayahmu dan Ibu minta maaf, Ibu tak pernah beri perhatian dan Ibu tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk Kamu dan Adikmu.” Dan Laila pun menjawab, “Ibu udah menjadi Ibu yang terbaik untuk Aku dan kirana. Karna Ibu, kami masih bisa makan dan sekolah.”

Bagi Laila hari ini sedikit lebih baik karna hari ini ia cukup banyak bicara dengan Ibunya yang biasanya berbicara ketika ada hal penting saja.

--- Orang yang tak pernah menangis justru memendam begitu banyak masalah.---

...(Bersambung)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status