Share

Apa Sih Kehidupan Menurutmu?

Pada saat di taman Holyce mereka pun duduk di rumput-rumput dan mengeluarkan makanan yang telah mereka beli, sambil makan mereka pun berbincang-bincang.

Dan Albert pun menanyakan kepada Laila dan Fanny, “Em...menurut kalian arti kehidupan ini apa sih?”

Fanny pun menjawabnya, “Bagiku kehidupan adalah suatu berkat yang aku terima, aku percaya Tuhan memberiku kehidupan pastinya Tuhan telah menyiapkan rencana terbaik untukku, aku pikir hidup ini begitu singkat dan aku tak boleh menyia-nyiakan waktuku apalagi tak bersyukur. Disetiap nafas yang aku hirup, aku selalu bersyukur karna aku masih bisa bernafas dengan baik sedangkan masih banyak yang diluar sana untuk bernafas saja sulit.”

Albert pun menjawab, “Hidupmu begitu baik, dari raut wajahmu menampakkan kamu tak punya beban masalah yang harus dipikirkan.”

dan Fanny menjawab, “Mungkin kalian pikir hidupku tidak pernah ada beban karna aku yang selalu tersenyum, tertawa, dan selalu tampak bahagia tapi sebenarnya aku juga manusia biasa yang pastinya aku punya beban masalah juga tapi karna aku berfikir bahwa aku diberi kehidupan, tidak semua orang dapat kesempatan itu, dan aku tahu bahwa hidupku nilai nya lebih besar daripada masalah yang aku hadapi, masalah yang aku hadapi itu hanyalah 10% dari berkat-berkat yang aku terima jadi aku harus lebih banyak bersyukur dan bagiku hidup itu pasti ada masalah, karna masalah itu seperti rasa asin,manis,pahit, dan asam yang terdapat didalam sebuah makanan, jika makanan itu tanpa ada rasa manis, asin, pahit, maupun asam itu gak akan enak, itu rasanya akan tawar, sama seperti kehidupan yang selalu ada masalah, karna masalah itu membuat kita menjadi pribadi lebih baik, menjadikan kita lebih dewasa dan percayalah segala masalah yang kita hadapi itu sudah rencana Tuhan, dan itu bukan hanya sekedar masalah sih, di setiap masalah, Tuhan pasti menyelipkan sebuah pelajaran hidup untuk kita. Makanya aku selalu bersyukur dan terima kasih kepada Tuhan karna memberiku begitu banyak berkat dalam hidup ini.”

Dengan mendengar jawaban Fanny, Albert pun berkata, “Mendengar kamu berkata begitu mengingatkanku pada masa SMA, dulu aku seringkali menuntut mau ini, mau itu, tapi seringkali aku lupa bersyukur atas apa yang aku dapatkan, terkadang aku juga tak percaya Tuhan sebab aku merasa aku tak mendapatkan apa yang aku mau bahkan aku seringkali menyalakan Tuhan atas semua yang terjadi dalam hidupku, tapi ketika dari sekolahku dulu ada kegiatan bakti sosial ke panti asuhan dan disana anak-anak nya menampakan senyuman yang tulus, mereka begitu bahagia ketika dari sekolah kami mendatangi mereka. Ketika aku melihat mereka, yang muncul di pikiran ku adalah bagaimana bisa bahagia? dan disana pun ada seorang siswa dari sekolahku yang bertanya pada pengurus panti asuhan itu tentang anak-anak yang tampak bahagia, lalu dijawab oleh pengurus panti asuhan itu, ”Kebahagiaan itu sederhana, terkadang yang membuat kita tak bahagia adalah kita yang merasa tidak puas atau selalu menginginkan kehidupan orang lain padahal jika kita membandingkan kehidupan kita dengan orang lain itu tidak akan pernah ada habisnya, pasti selalu ada yang lebih baik, jika kita selalu merasa cukup dan bersyukur atas apa yang kita miliki, maka itu akan membawa kita pada kebahagiaan. anak-anak disini selalu diajarkan untuk selalu bersyukur atas apapun yang terjadi dihidup mereka, sebab Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua.” Dari sana aku mencoba untuk bersyukur atas apa yang ku punya, tapi akhir-akhir ini aku lupa untuk bersyukur, aku masih menyalakan Tuhan atas hal yang terjadi yang tidak sesuai keinginanku. Terima kasih Fan, hari ini kamu kembali membuka pikiranku.”

Fanny mengatakan, “Ya... benar, kebahagiaan itu sebenarnya sederhana tapi kita manusia yang terkadang merasa tidak puas, serakah, membandingkan dengan orang lain yang menyebabkan kita menjadi tertekan dan karna kurangnya bersyukurlah yang membuat kebahagiaan itu sangat sulit dicapai.”

Dan Fanny menanyakan pendapat Laila yang dari tadi termenung melihat sebuah daun dan tak mendengarkan Fanny dan Albert saat berbincang-bincang, “La, menurut kamu kehidupan itu apa sih?” (Sambil menepuk pundak Laila)

Laila kaget dan kembali menanyakan apa yang dikatakan Fanny sebelumnya, "Apa? tadi kamu ngomong apa Fan?"

Fanny pun kembali menanyakannya, “La, menurut kamu kehidupan itu apa sih?”

Laila menjawab, “Kehidupan itu ada siang dan malam, ada terang dan gelap tapi dihidupku selalu malam dan gelap tanpa ada sedikit cahayapun.”

Albert pun bercanda sambil tertawa, “Emangnya ketika pagi dan siang hari kamu dimana? Jangan-jangan kamu tidur makanya gelap.” (tertawa Albert dan Fanny) Dan sambung albert “La, aku bercanda ya.”

Fanny pun berkata “Maksudnya gimana La, hidupmu yang tanpa ada sedikit cahayapun?”

Laila pun menjawab “Bagiku hidup ini penuh penderitaan, hidup ini tak adil yang bahagia sangatlah bahagia, yang menderita sangatlah menderita, dan kehidupan penuh dengan masalah yang tak pernah ada ujungnya.”

Fanny pun menjawab “Apa sih yang membuatmu memiliki persepsi yang seperti itu?”... (Bersambung)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status