LOGINBerita ini langsung menarik banyak perhatian setelah dirilis!Tidak lama kemudian, muncul postingan baru yang mengungkap lebih banyak informasi!Foto Vanesa dan Emran yang tengah menggendong Nayla ke rumah sakit.Mereka tampak seperti pasangan yang serasi. Meskipun bayi dalam gendongan mereka tidak terlihat dalam foto, foto tersebut dengan jelas menggambarkan sebuah keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.Berdasarkan foto ini, pelapor lebih lanjut mengungkapkan bahwa enam bulan yang lalu, Vanesa tiba-tiba menyerahkan manajemen Grup Angelic kepada Emran dan menjual 5% saham kepada Emran dengan harga penawaran sebesar 4 triliun. Setelah itu, Vanesa "menghilang" untuk sementara waktu. Kini, Vanesa kembali ke Grup Angelic dengan seorang bayi yang baru berusia sebulan lebih. Emran dan Vanesa banyak berinteraksi secara dekat akhir-akhir ini ....Dengan banyaknya "bukti" yang disampaikan ke publik, relasi antara Vanesa dan Emran bisa dibilang sebuah pengumuman resmi.Vanesa tidak tidur n
Di kamar tipe presidensial di hotel Kota Jolan.Vanesa duduk di meja rias sambil membersihkan produk perawatan kulitnya.Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu.Vanesa bangkit berdiri dan membuka pintu.Di luar pintu, Emran bersandar di ambang pintu dengan tangan bersilang. "Mau nonton film bareng?"Vanesa sedikit terkejut. "Film apa?""Versi baru dari Titanic".Vanesa melirik jam, belum pukul sepuluh.Sejak pemulihannya, rutinitas hariannya sangat teratur.Selain itu, film yang dipilih Emran ....Vanesa balas tersenyum kecil pada Emran. "Maaf, sudah waktunya aku tidur.""Vanesa, apa kamu nggak merasa terlalu kejam?" Emran tertawa jengkel. "Ini hanya menonton film dan kamu memperlakukanku seperti orang mesum? Aku jadi merasa sangat sedih.""Aku percaya pada karakter Pak Emran kok, tapi aku benar-benar butuh istirahat," jawab Vanesa dengan serius. "Lagi pula, aku akhirnya sembuh dengan susah payah. Pak Emran pasti paham, 'kan?""Ya sudah." Emran menghela napas. "Aku memang khilaf. Jadi,
Alfredo menatap Steven, dia terlihat tengah berpikir keras.Tiba-tiba, dia teringat sesuatu dan menoleh ke Bella, lalu berkata, "Ayah juga menangis saat sedih, tapi dia hanya menangis diam-diam di malam hari saat semua orang sudah tidur …. Umph!"Steven menutup mulut putranya dengan tidak berdaya. "Sudah, sudah malam. Berhenti mengobrol. Ayo baring, Ayah bacakan kalian cerita."Kedua anak itu berbaring dengan patuh.Steven mematikan lampu utama, tetapi membiarkan lampu tidur di samping tempat tidur tetap menyala.Dia mengeluarkan buku cerita, suaranya yang dalam bergema di kamar yang sunyi ...."Dahulu kala, ada seekor tikus sawah kecil yang merupakan penggali tercepat di keluarganya ...."...Setelah mandi, Vanesa keluar dan melihat beberapa panggilan video tak terjawab di teleponnya.Dia melirik waktu, telepon itu masuk tepat pukul sembilan.Sekarang sudah pukul setengah sepuluh malam.Setelah mandi, Vanesa mengeringkan rambutnya di kamar mandi dan itu memakan waktu sedikit lebih lam
Steven jadi merasa tidak berdaya.Kedua anaknya sangat perhatian. Mereka tahu Steven sedang sedih dan tahu harus menghiburnya.Namun, Steven juga tahu bahwa Vanesa tidak mengizinkannya menginap atas inisiatifnya sendiri. Pasti Alfredo dan Bella yang mendesak Vanesa dan Vanesa setuju karena tidak tega mengecewakan mereka.Bagi Vanesa, Steven tidak lagi pantas menginap di Vila Sungai Andan.Hati Steven jadi terasa sakit.Sekalipun dia tahu dia tidak punya hak untuk ikut campur dalam kehidupan pribadi Vanesa, dia tetap tidak dapat menahan rasa cemburu ketika memikirkan bagaimana Vanesa dan Emran menginap bersama di Kota Jolan malam ini.Emran mengejar Vanesa secara terang-terangan.Sekarang mereka adalah mitra bisnis, jadi mereka memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi.Steven tidak berani membayangkan apa Vanesa mampu menahan perasaannya agar tidak luluh oleh pengejaran Emran yang begitu bergairah.Steven menatap kedua anaknya yang pengertian dan memejamkan matanya dalam diam.Stev
Emran mengetuk pintu, "Vanesa, makan malam sudah siap."Vanesa duduk dan berteriak ke arah pintu, "Oke."Kemudian, dia tersenyum pada kedua anaknya dan berkata, "Ibu mau makan malam sekarang, nanti kita ngobrol lagi, ya?"Di ujung telepon sana, Bella pun bertanya, "Bu, sepertinya aku baru saja mendengar suara Paman Emran. Apa Ibu lagi bersamanya?""Ya, Ibu lagi kerja sama Paman Emran.""Oh." Bella melirik ke sekeliling. "Bu, Ayah baru saja menelepon dan bilang dia akan datang menjenguk kami malam ini."Vanesa terdiam sejenak, lalu bertanya, "Datang untuk menjenguk kalian? Bukannya seharusnya kalian dijemput ke Mansion Resta?""Nggak, Ayah hanya bilang dia akan datang menjenguk kami."Vanesa merasa Steven pasti sudah meluangkan waktu untuk datang dan menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, jadi dia tidak terlalu memikirkannya. "Ya sudah. Bersenang-senanglah dengan Ayah.""Bu," sahut Bella sambil cemberut. "Kalau Ayah mau menginap di rumah kita semalam saja, apa Ibu mengizinkan?"Va
Hasil akhir dari rapat daring tersebut adalah penghentian kerja selama satu bulan. Seluruh kru menyetujuinya.Sebulan kemudian, Julia bergabung dengan kru dengan mengenakan gips. Beberapa aksi yang lebih sulit dilakukan oleh pemeran pengganti dan sisanya hanya dilakukan dengan pengambilan gambar jarak dekat.Ini adalah solusi yang paling saling menguntungkan.Julia sangat gembira ketika menerima berita itu, dia bahkan menelepon Vanesa untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.Vanesa menyuruh Julia untuk memulihkan diri dengan baik.Julia berulang kali meyakinkan bahwa dia tidak akan mengecewakan tim produksi dan perusahaan.Setelah menutup telepon, Vanesa menoleh ke arah Emran yang sedang mengemudi dan berkata, "Julia ini cukup baik."Badai tiba-tiba membuat Kota Jolan gelap gulita, hujan deras mengguyur kaca depan dan wiper mobil Emran bergerak dengan kencang.Mobil melaju dengan sangat lambat.Emran tersenyum kecil. "Kamu melihat bayangan Davina dalam dirinya, tapi setiap orang berbe







