Share

Ajakan Ar

Setelah puas mengobrol dengan Papi Bia , Ar yang memang memiliki janji dengan Richard pun ,berpamitan pada keluarga Mateo .

"Datang lah lagi ,jika kau memiliki waktu Ar," Ucap Mateo pada Ar.

Ar pun tersenyum dan mengangguk kan kepala nya ,Ada respon positif dari Mateo .

"Baik lah Om ,Aku pamit dulu ," Ucap Ar sambil berdiri ,lalu menatap Bia dengan tatapan lembut nya .

"Aku pamit dulu ," Ucap nya pada Bia sambil menundukkan pandangan nya,karena Bia masih duduk,Bia pun menaikkan pandangan nya dan mereka saling menatap.

Buru-buru Bia memutuskan pandangan mereka ,Ar yang melihat hal tersebut pun,tersenyum ,Lalu bersalaman dengan Mateo dan pergi dari Mansion Mateo .

*

"Dia memang sangat tampan ,Bi," Ucap Tara memuji Ar .

"Hum ," Ucap Bia datar Sambil menghembuskan nafas nya panjang.

"Ya dia pria muda yang sangat sukses dalam segala Hal ,Terutama soal Attitude ," Ucap Papi Mateo sambil duduk di sebelah Bia .

"Papi sangat menyukai nya ,Tidak ada orang tua yang akan menolak jika Ar sesopan itu ,Dan ya ,satu kebanggaan bagi Papi di kunjungi pria super sibuk seperti Ar ," Ucap Papi nya kembali sambil menatap Bia .

Bia yang mendengar ucapan papi nya pun , menoleh ke wajah papi nya .

"Bia ,jika dia memang mengajak mu bertunangan ,itu sebuah hal yang di impikan para gadis,benar kan pi?" ucap Tara pada Bia dan papi nya .

Bia yang mendengar ucapan mereka pun ,menundukkan kepala nya ,dan Tersenyum kaku.

"Apapun yang membuat Papi dan Tara senang ,maka lakukan lah," Ucap Bia sambil berdiri,dan berjalan meninggalkan Papi nya dan Tara yang menatap nya dengan tatapan lembut .

Papi Mateo dan Tara saling menatap ,Selepas kepergian Bia , Papi Mateo pun , menepuk sofa di samping nya ,Agar Tara duduk di sebelah nya ,Tara pun menduduki Sofa tersebut, dan memeluk papi Mateo.

"Apa papi salah nak?" ucap Mateo pada Tara .

"Tidak ada orang Tua yang menginginkan anak nya salah jalan pi ,Papi sudah benar ,jika papi menyetujui perjodohan Bia dengan Ar ,Apa papi mau ,Bia selalu menyukai pria berandalan yang Ara cerita kan itu?" Ucap Tara sambil memeluk papi Mateo.

Papi Mateo pun hanya bisa menggelengkan kepala nya ,Dan menghembuskan nafas nya kasar , sejujur nya dia memang sangat menyukai Ar ,namun ada rasa kasihan , karena dia terkesan memaksa anak nya untuk bersama Ar.

*

Seminggu Berlalu ,Bia saat ini sedang melajukan mobil nya ,menatap ke arah jalanan ,tanpa tahu Tujuan nya ,Dan Saat menyadari dan melihat sekelilingnya ,Bia menghentikan mobil nya ,dan menepuk jidat nya pelan.

"Lihat ,aku tersesat ,dan ya ,ini sudah mau gelap !" Ucap Bia sambil melihat ke sekeliling jalanan yang agak sepi Tersebut.

Bia pun melihat sebuah minimarket ,dan memutuskan untuk turun ,membeli air mineral ,karena tenggorokan nya terasa kering .

Setelah Meminum Air mineral nya ,Bia pun kembali ke mobil nya dan mencoba menyalakan mesin mobil nya,namun gagal,Bia terus mencoba ,namun gagal .

"Sial !" Ketus nya sambil memukul pelan setir mobil nya .

Bia pun keluar,dan memilih duduk di mini market yang berada di dekat nya tadi .

Hari semakin gelap ,Bia yang tidak pernah keluar sendiri pun,Merasa sangat takut ,Ponsel nya pun kehabisan batrai.

"Mana tidak ada Taxi yang lewat ,Papi ,Tara ,Bia takut ," Gumam Bia dalam hati sambil menatap sekeliling nya.

*

Sementara di Mansion Mateo ,Tara sedang sibuk menghubungi Bia berkali-kali namun tidak tersambung juga ,Tara pun menghubungi Papi Mateo,namun nihil,pasti lah Papi nya sedang berada di pesawat saat ini,karena Papi nya melakukan perjalanan bisnis.

"Bi...kau dimana?" Ucap Tara sambil menatap ponsel nya .

Tara pun memerintahkan Para bodyguard untuk mencari Adik Sepupu nya Tersebut .

Sementara Bia yang saat ini sedang ketakutan pun ,memilih untuk menangis,hari sudah malam ,dan jam sudah menunjukkan pukul 10 malam .

"Siapapun Tolong Aku," Gumam nya pelan sambil menangis.

Ar yang melihat sosok yang dia kenali pun,Menyuruh Asisten nya berhenti ,Dan ya benar ,Ar melihat wajah yang dia sukai sedang duduk dan menangis.

Ar pun keluar , mendekati Bia yang sedang menangis.

"Dimana bodyguard mu?" Ucap Ar pada Bia .

Bia yang mendengar suara Bariton seorang pria pun , menaikkan kepala nya ,dan melihat Ar yang sedang menatap nya lembut .

Bia pun semakin menangis melihat Ar ,lalu perlahan dia menghapus air mata nya .

"Dimana bodyguard mu?" Ulang Ar kembali sambil menatap Bia dengan tatapan lembut nya.

Bia menggelengkan kepala nya ,lalu menatap wajah Ar .

"Aku melarikan diri dari mereka," Ucap Bia pelan pada Ar.

Ar pun menghembuskan nafas nya pelan ,lalu duduk di depan Bia .

"Nakal !" Ketus nya sambil menatap wajah cantik tersebut.

"Sudah makan ,hem?" Tanya Ar dingin namun lembut pada Bia .

Bia pun kembali menatap Ar dan menggelengkan kepala nya ,Ar pun kembali menghembuskan nafas nya panjang ,Lalu mengajak Bia untuk makan bersama .

"Mobil nya mogok," Ucap Bia pelan saat Ar mengajak nya .

Ar pun berhenti dan membalikkan badan nya ,lalu menatap Bia dan berjalan mendekati bangku tersebut kembali.

"Ya sudah ,Ayo ,ini sangat jauh ,urusan mobil akan di urus anak buah ku ," Ucap Ar lembut.

Bia pun berdiri ,dan mengikuti langkah Ar ,Ar membuka kan pintu untuk Bia ,Bia pun masuk ke dalam mobil Ar .

Sepanjang perjalanan Ar dan Bia tidak saling berbicara ,namun Ar sedang berpikir,jika dia tidak lewat sini tadi,apa yang akan terjadi dengan gadis yang akan dia jadikan istri nya ini.

"Lain kali ,jangan ceroboh,kau perempuan,jangan pernah bepergian tanpa membawa bodyguard atau minimal Carger ponsel mu," Ucap Ar sambil menatap Bia.

Bia pun mengangguk kan kepala nya ,karena yang Ar katakan adalah benar ada nya .

Ar pun menghembuskan nafas nya ,dan memejam kan mata nya ,karena dia sedikit lelah .

"Maaf Tuan , longsor ," Ucap Asistennya pada Ar .

Ar pun membuka mata nya ,dan menghembuskan nafas nya panjang,lalu memijit kening nya .

"Dia belum makan Bob," Ucap Ar pada Asisten nya.

"Apa kita putar balik Tuan ? ,dan meminta anda dan Nona di jemput dengan heli?" Ucap Bobby sopan.

"Hum," Ucap Ar sambil mengangguk kan kepala nya .

Mobil Ar pun berputar balik ,dan kembali menuju Hotel Milik Ar ,Ar pun mengajak Bia turun,untuk makan di restoran Hotel nya ,Ar langsung membawa Bia untuk makan.

Bia pun memilih makanan nya dan menatap Ar yang terlihat sangat lelah .

"Maaf Tuan,Heli tidak bisa datang sampai 3 jam kedepan,karena cuaca sedang buruk," Ucap Asistennya yang baru saja menelpon anak buah Ar .

Bia yang makan sambil mendengarkan ucapan AsistenAr pun hanya diam dan menghabiskan makanan nya ,Ar pun memijit kening nya ,dan menatap Bia.

"Pesan kan kamar untuk nya Bob," Ucap Ar pada Bobby .

Bobby pun mengangguk kan kepala nya ,dan pamit lalu berjalan ke lobby hotel.

Ar pun menghubungi Papi nya Bia ,Bia yang mendengar kan Jika Ar menelpon papi nya pun menundukkan kepala nya ,karena dia mendadak takut ,jika papi nya akan menghukum nya.

Selesai berbicara ,Ar pun menatap Bia dan menggelengkan kepala nya .

"Lain kali ingat,jangan begini ,hem?" ucap Ar lembut .

Bia pun mengangguk kan kepala nya dan menatap Ar dengan tatapan bersalah nya.

Tidak berapa lama , Asisten Ar datang ,mengatakan jika kamar hotel penuh semua .

Ar yang mendengar ucapan Asisten nya pun menghembuskan nafas nya ,lalu menatap Bia sambil meminum minuman nya.

"Kamar penuh,mau tidak mau kita harus sekamar di kamar pribadi ku , bagaimana?" Ucap Ar pada Bia .

Bia dengan cepat menggelengkan kepala nya ,Ar pun menghembuskan nafas nya panjang.

"Aku tidak akan memper-kosa mu,jika itu yang kau takutkan,nanti kau tidur di kasur dan aku di sofa ,Ayo ,Hari semakin dingin karena Cuaca nya jelek,Besok pagi aku akan langsung mengantar mu ke Mansion mu ," Ucap Ar lalu berdiri ,dan menatap Bia yang dengan ragu-ragu ikut berdiri.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status