Share

Aku datang

Bia pun menuruni tangga Mansion nya ,dan melihat Papi nya sedang berbicara dengan seorang pria ,Bia melihat punggung pria tersebut dan dengan malas Bia bergabung dengan papi dan pria tersebut.

"Sayang ,sini duduk lah ," Ucap Papi Mateo sambil menepuk sofa di samping nya.

Ar pun menatap Bia yang berdandan tanpa polesan Make up sedikit pun,Bia memang sengaja melakukan nya,agar Ar merubah pikiran nya .

Ar pun tersenyum dan menatap Papi Mateo ,Papi Mateo yang memang sudah mengenal Ar sedari kecil pun ,juga tersenyum saling tatap dengan Ar.

"dalam keadaan apapun ,putri mu sangat cantik om,aku sangat menyukai nya tanpa ada riasan sedikit pun di wajah nya." Ucap Ar sambil menatap Gadis incaran nya.

Bia yang mendengar perkataan Ar pun ,memutar bola mata nya malas ,dan menarik nafas nya,lalu membuang nafas nya panjang .

"Tahu begitu tadi aku berdandan menor,salah langkah !" Gerutu Bia dalam hati.

*

setelah nya mereka makan malam bersama di Mansion Bia,Ar makan dengan santai ,dan sambil sesekali mencuri pandang pada Bia .

"perhatikan makanan mu Tuan Ar ,jangan sampai masuk ke hidung," Ketus Bia pada Ar .

Ar yang mendengar ucapan Bia pun terkekeh sambil menatap Wajah cantik di depan nya ,Ar pun menarik nafas nya dan membuang nya perlahan .

Setelah selasai makan ,Ar dan Bia beserta Papi nya dan Tara berkumpul di taman keluarga .

"Ar kau sangat sukses di usia mu yang sekarang,masih sangat muda ,om tidak habis pikir jika melihat kesuksesan mu," Ucap Papi Mateo pada Ar .

Ar hanya menganggukkan kepala nya lalu menatap Mateo .

"kerja keras om ,aku belajar banyak dari Om dan Daddy ."Ucap Ar sambil meminum soda nya .

Mateo pun mengangguk kan kepala nya dan Tersenyum sambil memukul bahu Ar .

setelah mengobrol panjang lebar ,mereka pun menyantap hidangan makan malam bersama dengan hening,Ar memakan makanan nya dengan santai,berbeda dengan Bia yang sedang berpikir, bagaimana setelah makan dia bisa pergi menghindari Ar.

selesai makan malam ,Papi Mateo meminta mereka semua untuk ke taman belakang menikmati dingin nya malam hari ini.

Tara yang melihat Wajah Bia cemberut pun hanya bisa terkekeh,lalu menggeleng kan kepala nya .

"Senyum lah,kau nampak seperti gadis yang di paksa !" ketus Tara sambil berjalan di samping Bia.

"Diam lah Ra ,kau tidak di posisi ku ," Ucap Bia berbisik.

"Dia tampan,kaya raya ,apa kurang nya ?" ucap Tara berbisik kembali.

"Cinta !" ketus Bia sambil berhenti dan menatap Tara dengan pandangan sulit di arti kan.

Tara pun menatap sepupu nya Tersebut ,dan memegang lengan nya .

"Lebih baik di cintai,dari pada mencintai Bi,kau akan paham nanti nya ," Ucap Tara membelai lengan adik sepupu nya Tersebut.

*

Mereka pun mengobrol santai dengan cuek nya Ar berada di samping Bia ,namun Ar sedikit pun tidak norak atau pun heboh dengan kedekatan nya .

"Lihat ,dia pria sopan yang hanya mengobrol dengan papi,dia juga hanya sesekali menatap ke arah mu," Ucap Tara pada Bia sambil tersenyum .

Bia pun sedikit menyadari ,memang Ar sangat sopan saat berbicara dengan Papi nya ,dia juga sangat santai pembawaan nya ,lebih tepat nya sangat berwibawa ,Ar pun menatap Bia yang sedang menundukkan kepala nya .

"Angkat kepala mu ,jangan suka menundukkan nya ," Ucap Ar sambil mengangkat kepala Bia dengan memegang dagu nya .

"Maaf ," Ucap Ar kemudian ,karena mendapatkan tatapan tajam dari Bia .

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status