Share

Cinta Pertamaku
Cinta Pertamaku
Author: Mega setia

Pertemuan pertama

Arjuna adalah seorang Ceo tampan yang memiliki perusahaan di Jakarta,karirnya sebagai seorang Ceo sangat sukses ia memiliki beberapa perusahaan di Jakarta Namun ia sangat lemah dalam asmara, di usia yang sudah tak muda lagi ia belum juga memiliki pasangan. Namun ia tidak pernah menanggapi wanita yang mencintainya ia selalu bersikap dingin sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pasangan, terkadang ia merasa kesepian dan sangat ingin menikah, namun karena ia sangat selektif dalam memilih pasangan membuatnya kesulitan untuk bisa mendapatkan pasangan.

Andini seorang karyawan yang bekerja di perusahaan Arjuna ia bekerja sebagai karyawan biasa. Andini hanya tinggal berdua bersama ibunya ayahnya sudah lama meninggal. Andini harus bekerja keras untuk bisa menghidupi dirinya dan ibunya.

   Ketika Andini berjalan menuju kantornya ia tidak sengaja menabrak laki laki yang berjalan di depannya, berkas berkas yang ia bawa pun jatuh di lantai.

"Bruk" Andini terkejut menabrak seorang lelaki yang sangat tampan. berkas berkas yang ia bawa pun berjatuhan di lantai, ia pun mengambil berkas berkasnya yang berceceran.

Arjuna yang melihat wanita di depannya sibuk membereskan berkas berkas yang jatuh itu pun membantunya, saat ia sedang mengambil berkas yang jatuh tak sengaja ia melihat wajah Andini. Ia memandangi Andini ia merasa getaran getaran cinta. Andini pun berdiri dan meminta maaf kepada Arjuna.

"Maaf iya pak aku tidak sengaja menabrak bapak" Andini meminta maaf dengan kepala sedikit menunduk.

"iya enggak apa-apa kok lagian kan kamu enggak sengaja." Arjuna pun mema'afkan Andini. ia memandangi wajah Andini ia merasa sangat tertarik dengan Andini.

Andini pun berpamitan untuk pergi ke ruangannya. "Aku permisi iya pak, ada banyak berkas yang harus aku selesaikan." 

Arjuna pun mempersilahkan Andini untuk pergi ke ruangnya. "Ok, pergilah ke ruanganmu, kerja yang baik"

Arjuna pergi ke ruangan nya, Basri sudah menunggunya di depan pintu ruangannya. Arjuna pun masuk Basri pun mengikutinya untuk masuk kedalam Ruangan.

"Pak ada beberapa berkas yang harus bapak pelajari, sebentar lagi akan ada kelayen yang datang untuk membicarakan proyek." Basri menjelaskan kepada Arjuna mengenai pekerjaan yang harus ia lakukan .Basri pun duduk di depan Arjuna ia menemani Arjuna mengecek berkas berkas yang akan ia pelajari.

"Jam berapa kita bertemu klayen" Tanya Arjuna kepada Basri.

"Jam 10 pak, klayen akan datang ke kantor kita" jawab Basri.

Arjuna pergi ke ruangan kerja karyawan ia sangat ingin bertemu dengan wanita yang tadi menabraknya. 

"Aku harus mencari wanita itu" gumam Arjuna dalam hati ia pun berjalan keluar ruangan, menuju ruangan karyawan ia menyusuri setiap ruangan. Ia tak menemukan wanita yang ia cari.

"ah mana ya wanita yang tadi menabraku." Gumam Arjuna dalam hati, ia sangat ingin melihat wanita yang tadi menabraknya. ia mengingat senyumanya membuat ia tak bisa melupakan wajahnya, ia terus berjalan menuju ruangan karyawan satu persatu ia lewati. Sampai akhirnya ia menabrak seorang wanita yang berada di depannya.

"Bruk" Arjuna menabrak Andini ia dengan sigap menangkap tubuh Andini supaya ia tidak jatuh ke lantai. Arjuna memandangi wajah Andini yang berada di pelukannya, Andini pun menatap wajah Arjuna, setelah beberapa detik Andini pun berdiri ia sangat malu. Ia pun meminta maaf kepada Arjuna.

"Maaf pak aku enggak sengaja menabrak bapak." Andini sangat takut bertabrakan dengan seorang Ceo di kantornya, ia takut kalau nanti ia di pecat gara garra ke cerobohanya.

Arjuna tidak marah bahkan ia meminta maaf kepada Andini karena ia yang menabrak Andini.

"Kamu enggak salah aku yang salah, seharusnya aku konsentrasi dan tidak menabrak mu" Arjuna merasa kalau fikiranya sangat kacau banyak yang ia fikirankan sampai ia tidak sadar kalau ia menabrak seorang wanita cantik. Namun ia sangat bersyukur bisa menemukany ia cari. Tubuh Andini gemetar ketika ia bertabrakan dengan seorang Ceo tampan di kantornya. 

"Andaikan saja ia mencintai ku aku pasti senang sekali." gumam Andini dalam hati ia sadar kalau ia hanyalah karyawan yang bekerja di perusahaan milik Arjuna dan tidak mungkin kalau ia akan menjadi kekasih Arjuna.

Arjuna tersenyum  melihat  Andini ia pun ingi mengetahui  siapa nama  wanita  yang  berada di depanya ia mengulurkan tanganya dan memperkenalkan siapa dirinya.

"perkenalkan nama saya Arjuna." Arjuna sangat mempesona Andini yang awalnya tak berani menatap Arjuna kini ia menatap wajah manis Arjuna. 

"nama ku Andini pak." jawab Andini dengan malu malu. Ia sangat senang  bisa  berkenalan  dengan Ceo nya. 

"kamu bekerja di  bagian apa." tanya Arjuna karena  ia sangat  penasaran, ia sudah berkeliling keruangan karyawan  namun tak menemukan ruangan Andini. 

"Bagian mencatat keluar masuk barang di gudang pak"jawab Andini dengan penuh rasa malu ia pun menunduk tak berani menatap wajah Arjuna, namun Arjuna memandangi wajah Andini dengan rasa kagum melihat pipi merona Andini. 

"apa aku mulai mencintainya." gumam Arjuna dalam hati. Ia pun berjalan meninggalkan Andini menuju ruanganya. Karna Basri sudah menunggunya untuk pergi menemui klayen. Arjuna masuk ke ruanganya Basri sudah menyiapkan berkas berkas yang ia akan gunakan untuk  bertemu  klayen.

"pak 1/2 jam lagi kita akan menunggu  klayen di ruang meating pak." Basri memberi tau Arjuna kalau sebentar lagi ia akan  meeting. 

"O iya Basri, apa sudah kamu siapkan berkas berkasnya" tanya Arjuna kepada Basri untuk memastikan  kalau berkas berkasnya sudah siap. 

" sudah pak berkas nya sudah aku  siapkan, " 

Arjuna pun duduk memikirkan Andini,  Arjuna pun bersenyum senyum mengingat wajah Andini. Basri yang  melihat Arjuna tak biasanya bersikap ceria itu pun senang. 

"nah kalau begini kan enak liatnya,  enggak  masem terus mukanya, kadang kalau orang lagi jatuh cinta pasti akan aneh tingkahnya,  "gumam Basri dalam hati.

"pak." panggil Basri namun Arjuna tak menjawab panggilanya. Arjuna yang sedang memikirkan Andini sampai ia lupa kalau Basri berada di depanya. 

Basri yang melihat  jam pukul 10.00 wib itu pun kembali memanggil bosnya ia takut kalau klayen menunggu nya lama. 

"pak" panggil Basri,  Arjuna sangat kaget melihat Basri berada di depanya. 

"ah kamu Basri,  mengagetkan saja, "Arjuna sangat terkejud dengan wajah Basri yang berada di depanya.  Basri mengajak bosnya untuk turun dan pergi  meeting bertemu klayen. 

"pak sudah  jam  10.00 wib kita harus turun menunggu klayen"

"ayo kita nanti terlambat" mereka berdua turun menuju ruang meeting. Mereka duduk menunggu klayen datang. Klayen datang dan mereka  membahas tender yang akan ia kelola.  

Arjuna menjelaskan proyek yang akan ia kelola, tim klayen pun mencermati penjelasan Arjuna,  ia sangat kagum melihat Arjuna sangat pintar dan mahir dalam mengelola bisnis. Ia pun merasa kalau proyek yang akan ia kelola bersama Arjuna akan sukses. Setelah dua jam mereka rapat. Akhirnya  klayen merasa puas bekerja sama dengan  Arjuna.  Ia merasa Arjuna sangat jenius. 

Mereka  pun akhirnya bekerja sama  mengelola proyek. Arjuna sangat  senang bisa bekerja sama dengan beberapa klayen. Setelah mereka berpamitan. Arjuna pergi untuk  melihat  Andini ia merasa sangat ingin melihat wajah Andini. Ia berdiri  dari kejauhan sembari menatap Andini. Jam menunjukan pukul 12.00 wib karyawan di kantor Andika pun mulai keluar ruangan untuk makan siang. Andini tak keluar ia berdiam di ruanganya. Andini sedang nenangis sembari memandangi foto yang ia pegang. 

"Ayah Andini kangen yah,  Andini ingin bertemu Ayah,  ibu sakit yah,  Andini enggak tau gimana caranya untuk bisa mencarikan ibu obat, ibu sudah berobat tapi tetep yah ibu enggak sembuh. Aku ingin meluk ayah aku ingin ayah tau apa yang  dini rasakan" hiks hiks hiks. 

Arjuna hanya melihat Andini dari kejauhan  hingga ada karyawan yang menegornya karena  merasa bingung  kenapa bosnya berdiri di depan ruangan karyawan.

"pak ada yang bisa saya bantu," tanya seorang karyawan. 

"enggak ada,  aku hanya ingin mengecek kerja kalian" Arjuna lalu pergi ke ruanganya. Ia pun  duduk sembari memikirkan Andini. Ia mulai penasaran  dengan masalah yang Andini lalui sampai ia menangis. Ia sangat  merasa sedih melihat Andini menangis. 

Basri datang ke ruanganya dan memberi tau Arjuna kalau proyek yang ia tangani memiliki omset sangat baik.

"bos tadi aku selesai mengecek ke untungan kita, peroyek di kota bandung proyek  kita sukses bos"  

Basri sangat senang, ia tersenyum senyum dan Arjuna mengecek datanya.

"coba aku cek dulu" Arjuna melihat  lihat leptopnya. Ia pun tersenyum senyum melihat data keuangan yang memuaskan. Ia mengajak Basri untuk makan keluar. 

"Bas ayo temani aku makan" ajak Arjuna Basri yang merasa kalau perutnya sudah lapar itu pun menerima ajakan Arjuna untuk makan siang. 

"ayo bos,  aku sudah lapar sekali, sampai cacing di perutku berbunyi" Arjuna yang mendengar jawaban Basri itu pun tertawa. 

"Basri Basri kamu ini bisa saja, kalau masalah makanan kamu pasti enggak pernah nolak" Arjuna mengejek Basri.  Mereka berdua turun  menuju parkiran mobil Arjuna. Mereka berdua pergi ke lestoran seafood Arjuna sangat senang makan seafood. Ia pun memesan makanan. Setelah makan Arjuna mengajak Basri pergi untuk mengecek perusahaanya. Basri pun menemani Arjuna. 

Setelah mereka selesai mengecek  perusahaanya Arjuna pun pulang. Arjuna hanya tinggal sendiri dirumahnya hanya ada pembantu dan satpam yang menemaninya terkadang ia merasa sangat lelah kalau ia harus hidup sendiri. Ia sangat nenginginkan kehadiran seorang istri dan anak.

Namun Arjuna sangat kesulitan mencari pasangan. Ia tidak bisa mencintai  wanita yang hanya melihat dari segi ekonomi. Ia ingin mempunyai istri yang bisa hidup denganya apa adanya. Karena menurutnya kebanyakan wanita mencintai dirinya karna melihat harta yang ia miliki tak pernah memfikirkan betapa susahnya ia memperoleh itu semua. ia sangat selektif dalam memilih pasangan hidup .

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status