Share

Sakit

 Arjuna yang terbiasa terbangun pukul 05.00 pagi itu pun belum bangun. Ia tak pernah bangun siang meskipun ia lelah ia tetap bangun subuh untuk melakukan sholat subuh. Sekarang sudah jam 08.00 tapi Arjuna belum juga bangun. bibik asisten rumah tangga Arjuna ingin sekali mengecek tuanya namun ia tak berani. ia hanya terdiam menunggu tuanya turun. Basri yang sudah tiba di kantor sejak jam 07.00 pagi itu menunggu bosnya tiba. ia duduk di ruanganya dan menyiapkan berkas yang harus ia sampaikan kepada bosnya. Jam menunjukan pukul 11.00 bibik sangat khawatir karena tuanya belum juga turun dari kamarnya. Bibik memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Arjuna .

"Tok ,,, tok ,,, tok ,,,, tuan" panggil bibik dengan suara lirih. Arjuna tidak bangun dan tidak menjawab panggilan bibik. Bibik hanya bisa berjalan kesana kesini ia sangat bingung ada apa dengan tuanya yang tidak biasa tertidur sampai siang hari. Akhirnya ia memberanikan untuk mengetuk pintu lagi .

"Tok ,,, tok ,,, tok ,,, tuan" panggil bibik. Arjuna pun menjawab panggilan bibik. 

"Masuk bik," Arjuna mempersilahkan bibik untuk masuk. Bibik pun masuk kedalam kamar Arjuna bibik sangat kaget melihat Arjuna yang sedang tidur dengan wajah pucat.

"Tuan kenapa, wajah tuan sangat pucat sekali," bibik pun memegang kening Arjuna , kening Arjuna sangat panas suhu badanya sangat tinggi. Bibik pun mengajak Arjuna untuk pergi ke rumah sakit. Ia pun menelepon ibu Arjuna ibu Arjuna meminta bibik untuk membawa anaknya ke rumah sakit.

"Nyonya tuan sakit nyonya, badanya sangat panas wajahnya pucat." 

"Bik bawa Arjuna ke rumah sakit iya bik aku disini masih sangat banyak kerjaan aku enggak bisa pulang" 

Bibik membawa Arjuna ke Rumah sakit , Arjuna  tidak ingin di rawat di Rumah Sakit.

"Ayo tuan kita kerumah sakit, nyonya meminta saya untuk membawa tuan kerumah sakit '' ucap bibik.

"Enggak usah bik, aku cuman demam" jawab Arjuna, ia tidak ingin di rawat di Rumah sakit. Namun bibik memaksa akhirnya ia pun mau dibawa ke Rumah sakit .

"Tapi tuan kalau tuan sakit, nanti nyonya memarahi saya, saya ingin tuan mau ke rumah sakit" ajak bibik.

Arjuna pun menerima ajakan bibik. Ia merasa kalau ia sakit pekerjaanya pasti akan sangat banyak. 

"Baik bik, Aku akan bersiap siap, Bibik tunggu saja di mobil" Arjuna pun bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit. Ia mengenakan baju tidur dan sweater. Ia sangat pucat dan badanya lemas. Sesampai di rumah sakit Arjuna menerima beberapa pemeriksaan. Ternyata ia terkena demam berdarah. Arjuna pun di rawat. 

Basri yang menunggu bosnya itu pun menelepon bosnya karena sampai sore bosnya tidak pergi ke kantor.

"Hallo bos kenapa kok tadi enggak ke kantor " tanya Basri.

"Ia Bas aku sakit, aku terkena demam berdarah " jelas Arjuna. Basri yang mendengar Arjuna sakit itu pun pergi ke rumah sakit untuk melihat ke ada'an bosnya .sesampai di rumah sakit Basri pun pergi ke ruangan Arjuna. Ia sangat terkejut melihat Arjuna yang sangat pucat terbaring di ranjang rumah sakit.

" Bos beneran sakit" tanya Basri.

"Iya benerlah Bas, siapa sih yang mau sakit "jawab Arjuna, Arjuna hanya tersenyum lebar mendengar ucapan Basri.

"Bos katanya mau nikah, masak sakit sih bos " ledek Basri.

"Ah kamu hanya mengejeku bas, padahal kamu tau kalau aku belum punya pasangan "jawab Arjuna dengan tersenyum.

"Bos gimana kalau sama syelin" Basri menawarkan Arjuna berpacaran dengan syelin.

"Ah dia bukan levelku, aku enggak suka wanita sosialita, bisa bisa dia hanya menghabiskan uangku" jawab Arjuna.

"Iya iya bos syelin memang wanita materialistis ia juga seorang sosialita, jelas kalau menikah dengan bos ia tambah bergaya, memang si bos wajahnya sangat cantik" jawab Basri.

"Nah itu kamu tau, aku enggak suka wanita yang materialistis dan sosialita, aku senang menikah dengan wanita yang biasa saja " jawab Arjuna. Dokter datang bersama asisten dokter untuk memeriksa Arjuna. Arjuna yang takut dengan jarum suntik itu pun memejamkan mata, ia takut kalau melihat jarum suntik. Dokter memeriksa nya dan pergi setelah selesai memeriksa nya . Arjuna bertanya kepada Basri mengapa kok dia tidak di suntik.

"Oh kok sudah pergi Bas, aku fikir dia mau menyuntiku" tanya Arjuna.

"Widih ternyata bos takut jarum suntik." Ledek Basri. Basri menertawakan kalau bosnya yang keren itu ternyata takut jarum suntik. 

"Hus diam kamu." tegas Arjuna. Arjuna pun tidur, ia sangat lelah. Basri pergi mencari minuman jus jambu. ia tidak ingin melihat bosnya sakit lama. karna kalau bosnya sakit maka kerja'anya akan bertambah banyak. 

Saat ia keluar kamar. Ia bertemu dengan Andini. Andini mengantarkan ibunya yang sedang sakit berobat. Ia pun menyapa Andini. 

"lo Andini, kamu kenapa kesini," tanya Basri  Basri menyapa Andini yang berjalan papasan denganya.

"Nganterin ibu kak," jawab Andini dengan suara lesu, nampaknya Andini sangat lelah sepulang kerja ia harus mencari uang tambahan dengan membuat jajanan ringan yang ia titipkan di kedai makanan.gaji bulanan yang ia peroleh terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia harus mencari uang tambahan dengan membuat kue yang nantinya ia titipkan di kedai makanan. Ia tak pernah merasa lelah karena ia harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan uang tambahan untuk berobat ibunya. 

"Oh ibu sakit apa?" Tanya Basri.

"Ibu sakit kanker nak dan harus kontrol setiap minggunya." jawab ibu Andini.

Andini pun menanyakan Basri mengapa ia di rumah sakit. 

"kakak kenapa disini, ada yang sakit" Tanya Andini.

"Oh aku disini nungguin Arjuna sedang sakit" jawab Basri, Basri memberi tau Andini kalau Arjuna sedang sakit. 

"Oh pak Arjuna sedang sakit, di ruangan apa kak" Andini yang mendengar Arjuna sedang sakit itu pun ingin menjenguknya. Karena Arjuna adalah bosnya di kantor.

"Di ruang melati nomor 15." Jawab Basri memberi tau Andini ruangan Arjuna. Andini pun pergi mengantarkan ibunya kontrol. Basri pergi ke mini market terdekat untuk membeli minuman jus jambu. dan membeli minuman isotonik. Setelah ibunya kontrol dan ibunya baik. Andini berniat untuk pergi ke ruangan Arjuna ia ingin menjenguk Arjuna. Andini pun pergi ke toilet untuk merapikan riasanya ia merasa malu kalau riasanya berantakan di depan bosnya, Andini memakai bedak dan lipstik ia memperbaiki eyeliner yang ia pakai. setelah selesai ia mengajak ibunya pergi menuju ruangan Arjuna.

"Mah kita ke ruangan bosku dulu ia," ajak Andini. menjenguk Arjuna. Ibunya pun bersedia.

"Boleh ayo kita ke kamarnya siapa tau bos mu senang kita menjenguknya" mereka berdua berjalan menuju kamar Arjuna .

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status