Share

Baikan

Dokter berlari diiringi perawat menuju kamar dimana Rio dirawat, aku dan Kenzo kaget bukan main. Apa yang terjadi padanya? Kenzo merangkulku, mencoba tetap tenang dan berharap kalau Rio baik-baik saja.

"Kenapa dengan Rio, Ken?" tanyaku khawatir.

Dia lebih mengeratkan rangkulannya.

"Gak papa, sayang."

"Kamu sudah tak dendam padanya, Ken?"

"Gak, dia sudah mendapatkan balasannya."

Alhamdulillah, Kenzo dah beneran berubah. Semoga saja dia bisa istiqomah.

"Buat keluarga pasien bernama Muhidi, mohon masuk ruangan dikarenakan pasien baru saja meninggal dunia," kudengar pengumuman itu dari pengeras suara. Innalillahi wainnailaihi roji'un... semoga husnul khatimah.

Ya Allah jangan sampai aku mendengar nama Rio disebut perawat dalam keadaan tak bernyawa. Semoga dia masih bisa menghirup aroma kopi hitam kesukaannya, semoga masih bisa dia nikmati diksi diksi dari aksara di tiap puisiku.

"Rio itu kuat, semoga bisa melewati masa kritisnya," hibur Kenzo sambil mengusap kepalaku. Tegang, suasana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status