Share

Kenzo baik hati

Rio masih di rumah sakit, cukup kuat dia ternyata. Masih diberi sembuh, meski babak belur. Tuhan bersama orang baik. Aku berniat menjenguk dia hari ini, tapi Kenzo malah ingin aku di rumahnya seharian. Aku beralasan risen dari kerjaan karena gaji tidak sesuai. Tentu saja Kenzo senang aku tidak bekerja, dia ingin aku ada di rumah saja.

"Ta, gimana kalo bulan depan kita nikah?"

"What?"

Aku kaget bukan main dengan pertanyaan itu. Apa mungkin Kenzo curiga tentang Rio.

"Kenapa?"

"Gak papa, kaget aja. Kamu dah yakin, Ken?"

"Yakin banget."

Keputusan ini paling berat, akan dibawa kemana hubungan ini jika aku diam tanpa memutuskannya. Aku harus memilih sekarang juga. Kenzo serius, akupun demikian. Tetapi, sekarang ada Rio di antara kita.

Meski Rio sebenarnya tidak pernah terkait dengan pribadi kita tapi terhubung karena kejadian itu. Dan, kuketahui Rio mulai menunjukan bahwa dia suka dengan adanya aku.

"Ta,"

"Iya, sebentar aku lagi bikin puisi," jawabku sekenanya saja.

"Buat sapa?"

Ops, k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status