Share

Maya Lagi

"Assalamualaikum," sapa umi di luar rumah, gegas aku temui beliau dengan mencium punggung tangannya.

"Umi, sendiri?"

"Iya, Sayang, Ken ada?"

"Lagi di kamar mandi, umi."

Umi masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa, aku mengikutinya duduk di samping.

"Umi sehat?"

"Seperti yang kamu lihat, Alhamdulillah umi masih diberi umur insyallah biar bisa lihat cucu umi,"

"Amiin, sebentar umi tita ambilkan minum ya."

"Jangan, Nak. Nanti umi ambil sendiri."

"Baik umi, jangan sungkan ya."

"Gak apa-apa Sayang,"

"Abi kemana? kenapa gak ikut?"

"Abi lagi ngisi kajian di mesjid An Nafis, Kalian gimana sudah ada tanda-tanda punya anak?"

"Eh ada umi," ujar Ken menghampiri, langsung saja dia menyalami umi.

"Iya Sayang, sehat kamu Nak?"

"Alhamdulillah umi, eh umi sendiri?"

"Iya Sayang, sini duduk dekat umi."

"Gimana, Mi?"

"Kapan umi dapat cucu, Nak?"

"Doain kita umi, Ken juga pengen segera nimang Dede bayi."

"Umi selalu doain,"

"Terima kasih umi,"

Sungguh, tiada doa semujarab doa ibu. Bismillah semoga terkabu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status