Sandra tidak menjawab pertanyaan Lusi ia terus berjalan keluar kantor dengan tergesa menggunakan lift khusus Presdir untuk segera sampai di lantai bawah, ia berlari keluar menengok kanan dan kiri apakah benar gadis yang ia lihat adalah orang yang ia kenal.
Hosss...Hossh...
Sandra berhasil menemukan wanita itu.
"Kirana, kenapa tidak menemuiku saat kamu bekerja tadi?"
"Paman sandra minumlah air mineral ini Bima lihat paman sedang kelelahan," Bima memberikan sebotol air mineral kepada Sandra.
Sandra mendekati Bima dan mengambil air mineral yang diberikan kepadanya, ia meneguknya dengan segera seketika dahaganya telah hilang, Sandra duduk di samping Bima serta mengelus kepalanya.
"Anak yang pintar, paman sangat merindukanmu jadilah lelaki kuat yang bisa melindungi mamamu dari orang jahat ya nak," Sandra sangat menyayangi keponakannya itu.
"Makanlah kak, aku tahu k
Sandra tidak menjawab pertanyaan Lusi dan segera meninggalkan ruangan demi bisa family time bersama Kirana dan keponakannya.Tentu saja Lusi tidak bisa berdiam diri melihat Sandra mengacuhkan Lusi begitu saja, ia mencoba mengikutinya namun berhasil di halang oleh Doni."Nona Lusi tuan muda memerintahkan saya untuk membawa anda kembali ke rumah dan menunggu tuan muda kembali setelah urusannya selesai," ucap Doni menghadang Lusi."Aku tidak mau kembali pulang jika tidak bersama kak Sandra," ucap Lusi sambil meronta.Doni mengatakan jangan mempersulitnya karena ini perintaah dari tuan muda sendiri, jika lusi mencoab memberontak tentu saja tuan muda bisa meminta pembatalan pertunagan kepada tuan besar."Kalau begitu segera kemudikan mobilmu untuk membawaku ke kediaman Alexander Doni," pinta Lusi dengan senyuman penuh trik."Terima kasih anda tidak membuat masalah nona Lusi, ma
Sandra memerintahkan Doni untuk menyerahkan ponsel kepada tuan muda, untuk mengetahui dimana ia berada dalam hatinya berkecamuk kesal sungguh Lusi seorang perempuan yang telah berubah drastis karakternya membuat Sandra menutup hati untuknya."Sandra dimana kamu kenapa membiarkan Lusi pulang sendirian, ayah tahu kamu sedang berbohong kami tidak sedang ada reuni dengan temanmu ka" ucap tuan Alexander memarahi putra kesayangannya."Hallo paman Alexander, aku teman masa SMP Sandra, tadi aku mengabari Sandra untuk menjemput ku di perusahaan karena kami akan mengadakan pertemuan dengan teman SMP lainnya,"Teman Sandra menjelaskan bahwa acara ini diadakan dadakan karena salah satu anggota grup baru pulang dari luar negeri dan mengundang mereka untuk berkumpul di rumahnya.Teman Sandra juga sepakat tidak membawa istri atau wanita yang sedang di kencani atau seorang kekasih karena hanya acara lelaki saj
Sandra membelai lembut rambut Bima ia hanya teringat masa kecilnya bersama sang adik, sama seperti Bima ayah biologis Bima juga menyukai ayam goreng. "Tak apa Kirana aku hanya mengingat masa kecil bersama Sabian, mirip dengan Bima ia juga menyukai ayam goreng," Sandra tersenyum gembira. "Paman Sabian itu siapa?" Tanya Bima. Sandra menatap Kirana haruskan ia menjelaskan siapa Sabian kepada Bima, Kirana mengangguk menyetujui mungkin sudah saatnya Bima mengetahui siapa ayah biologisnya. "Sabian adalah orang yang mirip denganmu, dari cara bicara dan tingkah lakunya, emm wajahmu juga sedikit mirip dengannya," ucap Sandra memberitahu. "Apakah dia adalah ayahku?" ucap Bima bertanya untuk memastikan sekali lagi. Sandra mengiyakan apa yang ditanyakan oleh keponakan tampannya itu, tentu saja dia adlaah ayah dari Bima. Hacuuuu... Sabian bersi
Kirana mencoba untuk menjawab pertanyaan Bima dengan hati-hati, ia tak ingin anaknya tahu apa yang sebenarnya terjadi loma tahun lalu sebelum dia lahir."Bima suatu hari nanti mama berjanji akan mempertemukan kamu dan ayahmu, tapi tidak sekarang," Kirana memeluk anaknya."Mama apakah ayah tahu jika mempunyai putra tampan seperti Bima, kenapa paman Sandra yang selalu datang mengunjungi Bima, aku pernah dengar kalau ayah itu adik dari paman Sandra?" Tanya Bima.Kirana di buat pusing oleh semua pertanyaan yang di ajukan oleh bima ia mengatakan bahwa ayah Bima sedang sibuk bekerja, jika saatnya tiba mungkin Bima dan Sabian akan bertemu, Kirana memegang kepalanya yang pusing."Bima ayahmu itu gila kerja jadi belum sempat menengokmu, mama janji akan mempertemukan kalian berdua," Kirana mengedipkan matanya."Aku mau secepatnya bertemu ayah," Bima merajuk dan berlari ke kamarnya.
"Jawab pertanyaan ku kak, apa kamu menemui Kirana malam ini dengan kedok reuni dengan teman smp mu?" Ucap Lusi sambil membanting gelas."Apa kamu punya bukti kalau aku menemui wanita lain di luaran sana?" Sandra santai menanggapi Lusi yang terus menekannya.Lusi terus mencecar pertanyaan kepada Sandra sehingga menimbulkan keributan dan terdengar sampai luar ruangan.Sabian yang mendengar dan menemukan sumber suara berasal dari kamar Sandra mendobrak pintu secara paksa."Tuan muda kedua sumber keributan dari dalam kamar tuan muda pertama, sepertinya hanya masalah asmara saja," ucap Mike."Dobrak pintunya, aku takut salah satu mereka akan melakukan hal yang membahayakan," Sabian mengutus Mike mendobrak pintu.Brakk!Pintu di dobrak paksa oleh Sabian dan Mike mereka masuk karena merasa khawatir tentang keributan yang terjadi."Aku mendengar sebuah suara keributa
Mike juga tidak tahu wanita mana yang di temui Sandra sehingga Lusi mengamuk, tetapi menurut pemikiran Mike tidak mungkin Sandra mengambil resiko dengan membawa wanita yang melahirkan anaknya ke Jakarta."Tuan muda kalau menurutku itu tidak mungkin, sangat beresiko jika tuan muda pertama membawa wanita dan putranya ke Jakarta karena bisa saja Lusi atau tuan besar mengancam keselamatan wanita itu," Mike mengungkapkan pikirannya."Kamu benar Mike Lusi tidak akan tinggal diam jika wanita itu di bawa Sandra ke Jakarta," Sandra membenarkan pemikiran Mike.Sabian semakin penasaran dengan siapa wanita yang di sembunyikan Sandra, wanita mana yang mampu membuatnya mabuk kepayang sehingga melahirkan seorang putra, apakah Sandra ada sebuah perjanjian dengan wanita itu sehingga mau melahirkan putra tanpa sepeserpun keuntungan."Tuan muda kenapa anda memegangi kepala seperti itu?" Mike merasa bingung dengan Sabia
Seseorang dalam mobil itu mengunggah foto Kirana di grun perusahaan, ia juga mengatakan di biodata perusahaan merupakan seorang wanita single tetapi sudah memiliki anak, berarti merupakan waita yang tidak baik dalam pergaulan."Kirana kita lihat saja, apakah kamu masih bisa bertahan dengan berita seperti ini?" Ucap lusi sambil menyetir mobil menuju perusahaan.Bummm...Ckiittt!Lusi mengerem mobil dan memarkir pada parkiran khusus jajaran direksi perusahaan, sikapnya yang sombong sebelum resmi menjadi istri sah Sandra membuat semua orang menggunjingkannya."Sekretaris Lusi belum apa-apa sudah sombong setengah mati, memangnya jika sudah menjadi tunangan Presdir harus bersikap arogan dan sesuka hati seperti itu?" Ucap karyawan satu."Benar sekali dulu dia terlihat polos, mungkin setelah mendapat tubuh Presdir dia menjadi merasa diatas angin," bisik karyawan satu lagi.Bisik-bisik k
Kirana menghentikan makan siangnya, ia minum segelas air putih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Sandra tentang seseorang yang menyebarkan berita buruk tentangnya, atau banyak karyawan di perusahaan yang menggunjingkan Kirana."Kakak biarkan saja mereka terus menggonggong seperti anjing, karena aku akan langsung memukul siapa yang menyebarkan berita buruk itu," Kirana memakan lagi makanan yang ia dapat dari pesan antar makanan online.Sandra duduk di depan meja kerja Kirana, apakah benar Kirana mengetahui siapa yang menyebar berita tak menyenangkan di grup perusahaan, sehingga ia melarang Doni untuk membereskan orang-orang yang berani menggunjingkan Kirana di perusahaan."Kirana apa kamu mencurigai seseorang?" Sandra menatap Kirana dengan penuh tanda tanya."Tentu saja aku mencurigai calon tunanganmu, jika Doni membereskan orang-orang yang hampir saja mencelakaiku, aku takut sahabatku juga akan meng