Petugas keamanan sedang melerai keributan yang terjadi diantara pasangan suami istri keluarga gautama. Sudah membuat keributan dan tidak mau disalahkan sungguh kedua orang yang keras kepala dan juga sombong sekali.
"Nyonya dan tuan ini adalah kantor polisi buakan ring tinju, mohon kalian memperhatikan sikap," ucap seorang petugas keamanan.
"Kenapa memangnya kami tidak boleh membuat keributan, aku bisa saja membuatmu dipecat dari kepolisian," gertak nyonya gautama.
Petugas itu menjadi geleng-geleng kepala memangnya siapa nyonya gautama dengan pedenya bisa membuat seorang petugas kepolisian dipecat dari instansi. Petugas yang piket saai ini bertugas sesuai prosedur dan juga tidak menyalahi aturan.
"Nyonya silahkan masuk ke ruangan pemeriksaan, kami ini mempunyai aturan tidak bisa dipecat oleh orang yang bukan petinggi kepolisian," jawab polisi itu.
"Kau berani membantahku, aku akan menelpon atasanmu," ucap nyonya gautama.
Seorang wanita cantik
Untuk mempersiapkan kelahiran seorang bayi dirumah biasanya kalau untuk ayah mempersiapkan mental dan juga kesabaran penuh karena saat ada bayi mungkin jam tidur akan berubah seperti sebelum mempunyai anak."Ayah selain harus menyiapkan biaya lahiran, harus menyiapkan mental dan kesabaran ya," jawab Kirana."Apa hubungannya dengan mental dan kesabaran ma?" tanya Sabian kaget.Karena biasanya kita tidur nyenyak setiap hari, jam tidur bayi itu berbeda dengan orang dewasa. Jadi Kirana meminta Sabian untuk mempersiapkan diri setelah kelahiran sang bayi."Contohnya bayi menangis di malam hari, malam bangun minta susu, jam tidur orang tua akan terbatas ayah, makanya mama bilang siapkan mental dan kesabaranmu, belum lagi si kakak yang cemburu karena kehadiran anggota keluarga baru," jawab Kirana lagi."Ayah mengerti sekarang ma, sebisa mungkin akan menjadi ayah yang penuh dengan kesabaran," ucap Sabian.Hari ini Sabian dan keluarga kecilnya s
Sabian tentu saja berkata akan terus menyayangi Bima walau sang adik lahir. Sebagai seorang kakak tentu saja Bima nanti akan bisa membimbing adiknya bareng sang Ayah."Sayang, ayah sama seperti mama akan selalu sayang sama Bima karena kalian semua adalah anak kami, tidak ada perbedaan untuk mengasuh kalian semua," ucap Sabian kepada Bima."Ayah aku jadi terharu, semoga pernyataan ayah hari ini tidak sedekar kata-kata belaka," balas Bima.Sabian memeluk anak yang sangat ia cintai, tidak ada yang berharga selain mereka berdua. Selesai makan siang mereka langsung pulang Bima tampak tertidur di kursi jok belakang karena kelelahan. Kirana mengelus perutnya yang sudah sangat besar."Mama badanmu ikut bengkak mengikuti kehamilanmu yang sudah besar," ucap Sabian."Iya semua wanita yang hamil akan menjadi gendut dan melar," jawab Kirana.Kirana menjelaskan seiring mengembangnya janin yang ada di perut, seluruh badan ibu hamil akan ikut membengk
Kirana terus merasakan kesakitan yang amat dalam. Perutnya seakan ada yang mendorong kuat ada sesuatu yang ingi keluar dari sana."Suster, tolong istri saya kenapa kesakitan seperti ini?" tanya Sabian panik."Tenang pak, wanita yang akan melahirkan memang tampak kesakitan seperti ini," jawab Suster.Suster memeriksa sudah pembukaan berapa Kirana. Suster itu memandu Sabian untuk mengelus punggung Kirana supaya merasa lebih baik. Tidak apa-apa jika Kirana nanti mencakar, atau menjambak rambut Sabian itu tanda kontraksinya semakin intens dan bayi akan segera lahir."Bapak ayo pandu istrinya menarik nafas, baca doa supaya lahorannya lancar," ucap suster yang menangani lahiran Kirana."Ayo sayang, aku yakin kamu kuat," Sabian memberikan dukungan untuk Kirana.Lima belas menit kemudian dokter kandungan datang ke ruangan persalinan. Pembukaan Kirana sudah lengkap, ia berteriak semakin kencang karena mempertaruhkan nyawa melahirkan anaknya."
Seorang pria tampan bermata hitam legam, tubuhnya sangat kekar berjalan menyusuri ramainya orang di sebuah bar yang biasa ia kunjungi bersama teman-temannya. Seorang gadis menabraknya tanpa sengaja dan ia sedang mabuk."Pria tampan temani aku malam ini, aku akan membayarmu berapapun kau mau, aku ini banyak uang," ucap perempuan cantik itu."Psst, berani sekali wanita ini mengira pria sedingin es batu sepertimu ini seorang gigolo," ucap Stevan teman dari pria tampan itu.Bima Alexander pria yang tumbuh sedingin es batu itu, masih memandangi perempuan cantik yang terus bergelayut manja padanya. Ia tersenyum akan mempermainkan wanita itu seperti apa karena berani menganggap dia seorang gigolo di depan teman-temannya."Buka ruang VIP, aku ingin memberikan pelajaran kepada wanita ini," ucap Bima dengan seringai yang menakutkan."Baik tuan akan kami buka ruang VIP untuk anda," jawab seorang pelayan yang biasa melayani Bima dan teman-temannya ketika datan
Bima mkeluar dari kamar vip yang disewanya semalam, ia meminta seorang anak buahnya untuk menyelidiki siapa gadis yang tidur bersamanya semalam. Sungguh gadis yang menarik Bima sepertinya jatuh hati padanya."Yoo, Bima bagaimana kau mengatasi gadis cantik yang menganggapmu gigolo semalam?" tanya Stevan."Aku sangat senang karena aku adalah pria pertama untuknya," jawab Bima yang masih terus berjalan menuju mobilnya.Bima hari ini harus pulang dahulu kalau tidak pasti pria tua yang ada dirumah akan mengomel karena dia tidak pulang semalam. Bima mengurungkan niat untuk pulang ke rumah karena pasti akan terkena amukan dari ayahnya. lebih baik segera ke perusahaan dan mengerjakan semua pekerjaan yang belum tuntas lalu pulang setelahnya."Bima, dasar anak nakal kemana saja kau semalam kenapa tidak pulang, apa kau tidak mendengar kata-kata ayahmu ini?" tanya Sabian sambil memasang wajah penuh amarah."A-aku menginap di rumah stevan," jawab Bima karena ta
Bima berdiri dari kursi dan mendekatkan diri pada Clarisa ia menggoda Clarisa dengan mencium bibirnya sampai puas."Dasar orang mesum, aku akan melaporkan masalah ini pada pimpinan perusahaan!" Clarisa mendorong kuat tubuh Bima."Apa kau berani gadis kecil, tidak ada yang bisa menolongmu, lebih baik kau menuruti permintaanku ini," ucap Bima penuh ancaman.Clarisa bersiap dengan pukulan ke arah wajah Bima namun berhasil di halau oleh Bima. Kesempatan seperti ini tak di lewatkan oleb Bima ia menarik tangan Clarisa sampi menyentuh tubuhnya dan memeluk tubuh ramping gadis itu."Kau tahu ini adalah sebuah trik murahan dari lelaki mesum yang biasa aku dapatkan, lepaskan aku!" seru Clarisa."Nona aku bukan lelaki mesum, aku berbeda dengan mereka," ucap Bima.Clarisa menendang kuat terkena barang berharga milik Bima dan ia kesakitan. Gadia itu tersenyum dan meledek Bima tanpa pikir panjang ia segera keluar dari ruangan Bima dan ingin meninggal
Mike duduk di kursi depan meja kerja Bima, dia tidak berceramah tapi hanya memberikan sebuah kalimat yang entah bida masuk ke hati nurani Bima atau tidak."Ayahmu juga pernah muda, jadi ap ayang kau pikirkan saat mungkin sudah bisa di tebak olehnya, kau baru berumur dua puluh dua tahun, emm bekerjalah dengan baik soal wanita itu akan mengikutimu saat kau sukses nanti," ucap Mike."Aku lupa kalau ayahku itu seorang mafia," keluh Bima.Mike meninggalkan ruangan Bima dengan senyuman. saat ini pikiran Bima hanya fokus untuk membalas dendam ke gadis itu, karenanya Bima mendapatkan omelan dari ayahnya. sepulang kerja nanti Bima berencana mencarinya ia sudah meminta seseorang untuk mengawasi kemana perempuan itu pergi hari ini."Bima, setelah kau selesai kerja lekas pulanglah, mama akan khawatir jika kau tidak pulang lagi!" seru Sabian."Apa ayah juga akan mengadu pada mama soal kejadian hari ini?" tanya Bima.Sabian mengernyitkan dahinya lalu ters
Bima sudah tak enak hati karena pasti akan mendapatkan ceramah dari orang tuanya. Belinda meledek Bima karena sudah tahu pasti sang kakak sedang melakukan kesalahan."Ayah, mama apa yang ingin kalian diskusikan dengan Bima?" tanya Bima belagak polos."Duduklah dulu, ini adalah hal yang serius," jawab Kirana dengan nada yang serius pula.Kirana memulai percakapan dengan putra sulungnya. Ia mulai mengintrogasi Bima sejak kapan melakukan hal yang tidak terpuji dan juga sudah berapa wanita yang ia tiduri selama ini. Bima terus berkelit untuk apa orang tuanya menanyakan hal yang sungguh privasi ini."Aku tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya wanita yang aku jajah pertama kali adalah Clarisa cewek sialan itu karena dia mabuk dan menganggapku gigolo aku hanya ingin memberinya pelajaran dan siapa sangka di masih suci," jawab Bima dengan nada marah."Lalu apa yang kau lakukan ketika berada di bar, jawab jujur karena orang ayahmu akan lebih jelas menemuk