Share

14. Terpaksa Berbohong

"I-itu tadi saya tidak sengaja menumpahkan susu yang akan saya berikan pada Hilmi, Pak. Terus, masalah kaus dalam Pak Gusti itu sepertinya saat mengambil baju untuk Hilmi, Pak Gusti mengira mungkin itu kaus dalam Hilmi, padahal kaus dalam beliau. Begitu ceritanya." Aku berusaha menampilkan ekspresi serius dan tidak berbohong. Pak Desta masih memandangiku dengan seksama, tapi sedetik kemudian, ia pun berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Saya mau makan, Rani, tolong ambilkan untuk saya." Pria itu keluar lagi dari kamar sambil memanjangkan lehernya.

"Baik, Pak." Bergegas kuhidangkan menu masakan yang sudah kubuat sebelum ashar tadi. Soal rasa, mungkin masih enakan yang kubeli di restoran bento, tetapi warnanya, aku usahakan sama, sehingga Pak Desta tidak mencurigaiku.

Hilmi pun ikut makan, duduk di depan televisi. Anak kecil itu sudah pintar makan sendiri, aku hanya menemaninya saja. Pak Desta makan tanpa banyak suara. Entahlah, kadang pria ini begitu ramah, terkadang juga begitu dingin.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
kesan nya ko Gusti jahat ,jdi rada gedek dan sebel.
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuningsih
lanjut thorr...ceritanya menarik. seru. semangat authorrr
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status