Share

Cinta Seorang Pria
Cinta Seorang Pria
Author: Lavender_fla2875

Prolog

Suara dersik angin diantara dedaunan menimbulkan suara semilir yang memabukkan. Bau tanah sehabis hujan semalam  menimbulkan sensasi tersendiri. 

Ghania Syaqilla menikmati suasana pagi yang dingin dengan berjalan kaki diatas trotoar setelah dirinya turun dihalte busway. 

Gadis cantik dengan hijab warna coklat susu itu menunduk saat melihat tali sepatu yang dipakainya terlepas ikatannya. 

Segera gadis itu berjongkok untuk memperbaiki tali sepatunya sebselum menjatuhkan dirinya. 

Tiba-tiba.. Byuurrr !!

Sebuah mobil melewati genangan air begitu saja membuat air terpercik kemana - mana termasuk membasahi pakaian dan sebagian hijab yang dipakai Syaqilla.

Ghania Syaqilla segera berdiri dan menatap marah kearah mobil berwarna hitam yang melaju tenang itu 

"Masya Allah ! Itu orang nyetir pakai mata apa tidak, sih! Main siram seenaknya.  Awas kalau ketemu! Aku kempesin ban mobilmu! " ucap Ghania kesal sembari meraih tisu dari dalam tas kanvasnya dan membersihkan hoodie juga wajahnya dari air bercampur pasir.

Sementara pengendara mobil tanpa sadar telah membuat pakaian seorang gadis kotor melajukan mobil mewahnya dengan santai..

Pria dibelakang kemudi mobil jenis  SUV merk ternama itu ternyata seorang pria muda dan tampan dengan setelan jas mahal ditubuhnya. 

Kemal Aldino Fawaz,  nama pemuda itu. Seorang eksekutif muda incaran banyak wanita,  karena selain tampan Kemal juga memiliki tubuh bagus juga kaya dengan aset bergerak dan tidak bergerak yang membuat wanita berlomba ingin berada disampingnya. 

"Rapat dimulai setengah jam lagi! Anda dimana boss ?" suara asistennya terdengar dari panggilan telphone yang terintegrasi dengan tape di mobilnya. 

"Rapat tidak akan dimulai tanpa saya! " jawab Kemal lalu mematikan panggilan telphone itu. 

Seorang pimpinan dari sebuah perusahaan keamanan dan telekomunikasi yang terkenal angkuh juga sedikit brengsek saat bersikap didepan wanita yang mengejarnya. 

Sementara diusianya yang menginjak 32 tahun,  pria lulusan S2 fakultas bisnis Universitas Munich, Jerman itu masih betah menjomblo dan nyaman dengan status singlenya itu. 

Kemal memarkir mobilnya tepat didepan lobby gedung berlantai sepuluh itu.

Baru saja menjejakkan kaki terbalut sepatu dengan brand ternama,  terdengar suara pria memanggil namanya. 

"Kemal!  Kemal! Ya, Tuhan!  Ini orang budeg apa tuli, sih!" omel pria yang memanggil namanya. Kemal hanya melirik lalu melanjutkan langkahnya memasuki lobby gedung. 

Membalas sapaan orang-orang yang berpapasan dengannya hanya dengan anggukan tipis. 

"Ternyata selain tuli , kau juga tidak memiliki wajah manis untuk dipamerkan! Wajah seperti triplek yang sangat tidak menarik! " ucap pria yang tadi memanggilnya yang kini sudah menjajari langkahnya. 

"Saya tidak sedang ikut ajang pameran wajah! Jadi buat apa saya tersenyum!  Membuang energi saja. " jawab Kemal angkuh seperti biasa. 

Langkah pria itu masuk kedalam lift dan temannya mengikuti dibelakang. Menekan angka sepuluh dimana ruang kerjanya berada, Kemal dengan santai menyandarkan tubuhnya di dinding lift khusus direksi itu. 

"Aku tadi diberitahu sekretaris papamu, kalau Krisna Bella akan tiba di Jakarta siang nanti. "

"Lalu apa hubungannya denganku? "

Pria teman Kemal itu menoleh,  dan menatap wajah temannya dengan kesal. 

"Bukannya dia calon tunanganmu! Semestinya kau jemput dia! "

"Saya bukan sopir online! Dan saya tidak memiliki tunangan. Dia hanya salah satu calon pengisi hareem milik ayahku. "

"Tuan Fawaz sudah berumur! Apa pantas menikahi wanita seusia anaknya."

"Pantas saja! Kalau uang yang bicara! Segera suruh Arkan menyiapkan materi rapat dan taruh dimeja saya sebelum rapat dimulai. " ucap Kemal sembari melangkah keluar dari lift. 

Sementara Marko si manager perencanaan hanya bisa mendumel atas sikap teman baiknya ini. 

"Umur loe sudah mendekati tua! Kapan loe punya hubungan dekat dengan seorang wanita! "

"Jangan mengaturku soal jodoh! Dia akan datang sendiri kalau waktunya sudah datang! " Kemal tanpa menoleh masuk keruang kerjanya dan menutup pintu sementara Marko masih berdiri tepat dibelakangnya. 

Alhasil pria berwajah bule itu pun meringis mengelus keningnya yang terbentur pintu 

"Boss gila! Aku doakan ada seorang wanita yang bisa mematahkan keangkuhanmu. Dan aku ingin lihat bagaimana kau dikalahkan. "

*********

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sepasang Sepatu ?
menyimak dulu
goodnovel comment avatar
eka pradhaning
Penulisannya sedikit terganggu.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status